Runner dan Goweser kota

Angka 23 ini dipakai sebagai nomor punggung Becks di Real Madrid, kabarnya Ronaldo juga milih angka ini di MU tapi SAF memilihkan dia nomor 7 [nomor Becks di MU].

Robbie Gaspar [persiba balikpapan] juga memilih nomor 23, karena merupakan penjumlahan dari beberapa nomor punggung yang pernah dipakai sebelum masuk persiba.

Nomor kaus yang dikenakan oleh Michael Jordan ketika ia memimpin Chicago Bulls menjadi juara enam kali Liga Basket Nasional (NBA) pada tahun 1990-an adalah nomor 23 juga.

Kalau aku dapet angka 23 dari pengurangan tahun 2008 – 1985. Pas 23 !:-)

Kulihat fotoku di tahun 2008 dan tahun 1985, ternyata rentang waktu yang begitu lama itu terasa sangat sebentar. Aku belum banyak berbuat sesuatu yang luar biasa, aku masih orang yang biasa-biasa saja.

Meskipun banyak orag menganggap aku Garuda, aku masih merasa sebagai burung elang biasa.
Akan tetapi ketika banyak orang menganggap aku “emprit”, aku ternyata merasa sebagai elang yang penuh semangat mengawasi jalan di depanku.

Awalnya ketika salah seorang anggota milis Civeng mengirim foto jadul, saat aku masih aktif di KMTS [keluarga mahasiswa teknik sipil] ugm.

Ternyata aku masih dikenang oleh mereka sebagai salah seorang warga kampus yang suka melawak. Ha…ha..ha…. ada lagi fotoku ketika main gitar sama band sipil [aku curiga nih, hanya action “sok-sok”an atau main di panggung ya.]

Masa lalu memang selalu indah dikenang. Masa depan adalah masa yang masih belum jelas bentuknya. Masa sekarang adalah masa yang terbaik bagi kita, makanya masa sekarang disebut PRESENT [itulah hadiah terbesar dari Tuhan untuk kita]

Semoga aku dijadikan manusia yang pandai bersyukur pada Allah swt. Jadikan aku pemimpin yang baik untuk keluargaku.

Semoga aku dapat bekerja dengan baik dan menjadikan kerjaku sebagai salah satu sarana beribadah.
Amin.

+++

Wajah tahun 2013

Di tahun 2013 ini aku baca lagi tulisan ini dan merasa antara tahun 2008 dan tahun 2013 juga kurang lebih sama. Jadi apa yang membedakan aku dengan beberapa tahun lalu ya? Kayaknya semua masih sama saja. Apalagi keluargaku sekarang sudah ada di Jogja, semua kenangan jadi bukan kenangan lagi. Aku bisa ketemu teman lama dan bisa menelusuri sepanjang kota Jogja dengan leluasa, sama seperti tahun-tahun sebelum tahun 90an, saat aku meninggalkan Jogja tercinta.

Kegiatan sepedaan setiap Minggu pagi juga membuat aku seperti akrab lagi dengan dunia kampus. Ketemu teman-teman yang sudah jadi dosen atau ketemu karyawan Kampus yang ikut aktif acara gowes pagi di GelangganG Mahasiswa UGM.

Jadi benar kata orang-orang, hidup di dunia ini hanya mampir minum. Hidup yang sebenarnya adalah hidup di alam abadi sana. Pertanyaannya, sudah siapkan bekal kita hidup di alam abadi? Fas tabiqul khairat !

Tahun 2013 yang penuh ceria