Berbaik Sangka [lagi]

Beberapa kali berbaik sangka dan rasanya aku harus percaya akan kehebatan energi berbaik sangka ini. Selalu saja yang terbaik yang muncul di hadapanku, setiap aku berbaik sangka. Persis seperti yang digambarkan dalam bukunya Quantum Ikhlas mas Erbe S.
Pagi tadi, aku yang biasanya berangkat pagi-pagi, sengaja melambatkan waktu berangkat karena mengerjakan hal-hal untuk keluargaku.
“Sekali-kali kesiangan sampai di kantor gak-papa deh”, begitu pikirku. Toh kesianganku masih lebih pagi dibanding kedatangan teman-teman kantor, karena memang kesianganku ini masih masuk kategori belum terlambat, masih sebelum jam kantor deh. Artinya biasanya kepagian, hari ini aku ingin normal seperti kawan-kawan lain.
Setelah semuanya selesai, kukeluarkan mobil dan berangkat ke kantor. Biasanya aku ketemu teman yang kuajak naik mobil barengan, tetapi karena sudah siang, pasti temanku itu sudah naik angkot.
Langsung kuhidupkan radio el shinta, dan …..
“…kecelakaan yang terjadi di jalan tol antara Cawang menuju Semanggi telah menyebabkan kemacetan selama 1 jam…”
“…hmm….”
“..2 truk, 1 bus dan 1 minibus telah mengalami tabrakan dan sampai sekarang masih dalam proses evakuasi…”
“…ekor kemacetan sudah sampai di jatiwaringin…”
Seorang pendengar elshinta juga menyampaikan pandangan langsungnya terhadap kemacetan lalin ini
“..saya sejak keluar dari bekasi timur sudah macet dan sekarag baru mau membayar tol di pondok gede…”
Perasaanku jadi teraduk-aduk, antara senang dan sedih [mode : sok empati].
Senang karena kalaupun aku berangkat pagi, maka kemacetan sudah siap menghadangku di jalan. Sedih karena di depanku kawan-kawan pemakai jalan tol sedang pegal-pegal kakinya karena macet yang begitu lama.
Kuucapkan syukur sambil berharap padaNya, semoga saat aku tiba di lokasi macet kondisi lalin sudah cair. Kuikhlaskan diri sebisa-bisanya untuk berbaik sangka padaNya. Berhasil atau tidaknya keikhlasanku ini susah diukur, tapi asal ada tanda-tanda saja sudah cukup bagiku untuk lebih bersyukur padaNya.
Begitulah, tanda-tanda itupun muncul tanpa menunggu waktu yang lama. Perjalanan yang sudah terbayangkan akan tersendat-sendat, ternyata lancar-lancar saja.
ALhamdulillah, kembali aku bersyukur padaNya. “Sesudah kesulitan pasti ada kemudahan”
Aku yang masih sering lupa padaNya, ternyata masih diberi pelajaran untuk selalu bersyukur padaNya. Hidup ini rupanya memang penuh warna. Terima kasih Tuhan.
Ping-balik: Tips Menjadi MC yang Baik « My mind
Ping-balik: Tips Menjadi MC [caraku menjadi MC] « Kehangatan Blog Eshape
Ping-balik: Peduli AIDS « PoJoK YoGyA (lagi)
Y saya mmg hrs mcoba baiksangka
SukaSuka
sip…
mari kita terus pupuk pikiran berbaik sangka ini
salam
SukaSuka
Ping-balik: Public Blog Kompasiana» Blog Archive » Sahur Bersama CiMart [+MMC]
Ping-balik: Sahur Bersama CiMart [MMC] | bloggerbekasi.com
Ping-balik: Caraku menjadi MC [tips] | bloggerbekasi.com
Ping-balik: Pentas Perdana Band CiMarT « PoJoK YoGyA (lagi)
@Thepenks
maaf kelupaan,
Arti eshape memang sebuah pengucapan dari SHP,
tapi, bisa juga singkatan dari Eko Sutrisno Hadi Purnomo..
Oc..??
salam
SukaSuka
@Thepenks
aku sering main ke thepenks,
tapi selalu gak bisa ngasih komentar
kenapa ya?
SukaSuka
salam pak…
blognya bagus, srtikelnya juga saya suka…..
SukaSuka
salm kenal pak…..
ini kunjungan pertama saya di blog bapak….:D
SukaSuka
sudah lama bapak tidak silaturohmi ke blog ku, jadi saya mengawali datang kesini… sebenarnya saya mau nanya pak, arti dari “eshape” itu apa? apa sebuah pengucapan dari SHP.. atau ada makna tersendiri? suwun…
SukaSuka
@Pak Kiming Marsono
Wah komentar pak Dirut menambah pencerahan tulisan di atas.
Terima kasih pak telah dikenalkan dengan buku Quantum Ikhlas. Setiap mendapat kenikmatan Tuhan, saya selalu inget pak Kiming, yang telah menunjukkan kebesaran Tuhan di depan saya secara nyata.
Makasih pak atas semuanya.
Meskipun kita sudah tidak sekantor, tetapi hubungan sesama wong YogYa ternyata masih sangat kuat.
Salam keluarga buat pak Kiming sekeluarga.
Salam
SukaSuka
Berbaik sangka/positif feeling akan mendatangkan energy sedangkan berburuk sangka apalagi disertai rasa marah akan mengeluarkan energy yang sangat besar dan kalau kita sadari kita telah mengeluarkan energy yang sangat tidak produktif. Ibaratnya batery di badan langsung lowbat shg motivasi down bahkan kerja/proses operasional tidak lancar, akibat lowbat energy tidak bisa mensuply daya sampai otak bahkan hati.
Dengan positif feeling frekwensi kita bisa nyambung ke Allah Swt, yang dapat memberikan apa saja kepada kita.
Salam untuk keluarga.
Wass Kmm.
SukaSuka