Udin : Nyandu Jualan


Gara-gara melihat jualan istri yang begitu banyak numpuk di rumah, maka Udin nyoba mbawa 2 kg untuk dijual di pabrik. Ternyata ada yang pesan dan habis hari itu juga.

Sebelumnya Udin memang pernah membawa tester kacang ke pabrik dan tanggapan teman-teman rasanya biasa saja, jadi besoknya Udin hanya nyoba mbawa 2 kg lagi. Eh, tenryata habis lagi. Ya sudah besoknya Udin nekad membawa 8 kg kacang dan seperti yang telah diduga [dan diharap],maka jualannya kembali habis.

Pagi-pagi sambil kerja bakti di toko, Udin iseng sms ke kawan2 pabrik di divisi yang lain. Siapa tahu ada yang mau pesan. Ternyata kerja bakti Udin di toko mungkin dianggap sebagai ibadah oleh Tuhan, sehingga dengan lancar beberapa sms yang dikirim dibalesi dengan angka kg. Sambil tersenyum Udin mengucap sykur padaNya.

“Alhamdulillah”

Hari Senin Udin membawa 19 kg kacang menthe sesuai pesanan dan 2 kg lagi sebagai cadangan. Bisa ditebak, hasilnya adalah pulang tanpa bawa sisa jualan.

Selasa, Udin bawa lagi 21 kg. Hasilnya ya kembali habis tanpa sempat iklan kesana kemari.

“Yowis, besok aku nyoba bawa 21 kg lagi”, begitu pikir Udin

Ini usaha nekad-nekadan saja, karena pasarnya sudah habis. Rasanya semua kawan sudah beli kacang Udin. Namun ternyata kenyataan berkata sesuai harapan, sehingga jualan ini kembali habis.

Hari Rabu Udin nyoba naikkan bawaan jadi 24 kg. Ternyata kembali ludes terjual. Beginikah nikmat Tuhan yang datang tanpa disangka-sangka itu? Lalu nikmat Tuhan yang mana lagi yang kamu dustakan?

Padahal ada yang jualan kacang menthe dengan harga yang lebih murah dari harga yang ditawarkan Udin.

“Silahkan kalau mau beli yang lebih murah. Ini kan sama-sama kacang. Bedanya yang kujual ini mutunya terjamin. Bahan bakunya diambil dari Sulawesi dan dipilih yang mateng beneran, jadi dijamin renyah rasanya” jawab Udin enteng saja kalau ditanya kenapa tetap jual dengan harga mahal.

Hari Kamis Udin cuti dan “ngerem” di rumah, mencoba kenikmatan sebagai pegawai yang cuti kerja. Akibatnya tidak ada yang dijual Udin di hari Kamis ini.

Hari Jumatnya, Udin sudah tidak mikir jualan lagi, toh semua kawan Udin sudah beli semua. Jadi Udin masuk seperti biasa malah agak terlambat masuk kantor [sekitar 5 menitlah], gara-gara menolong nenek-nenek nyebrang jalan [wah ini adegan kuno banget deh].

Begitu duduk dan meluruskan kaki serta menggoyang-nggoyangkan badan, tiba-tiba telpon berdering. Subhanallah, kawan yang kemarin beli kacang Udin ternyata minta dikirim 36 kg lagi.

Alhamdulillah, kalau sudah rejeki, gak menawarkanpun, jualan dibeli juga.

Udin jadi inget ketika temannya menolak berbuat tindak korupsi dan akhirnya harus rela tidak mendapat order. Waktu itu temannya menjual usb modem dan pembelinya minta dibuatkan kuitansi yang nilainya tidak sesuai dengan harga yang diterima kawannya.

Kawan Udin tentu saja menolak tindakan korupsi ini, akibatnya 10 usb modem yang dijualnya batal terjual. Hebatnya, kawan Udin ini malah bersyukur dengan tidak lakunya modemnya itu. Padahal Udin tahu benar saat itu kawannya sedang butuh duit banget.

“Alhamdulillah, aku telah diberi kekuatan untuk menjauhkan diri dari perbuatan yang tidak disukai Allah swt. Kuatkan imanku terus ya Allah. Amin”, begitu ucapan yang keluar dari teman Udin.

Belum selesai ucapan itu dilafalkan, mesin fax teman Udin berbunyi, tanda ada fax masuk.

Bergegas teman Udin melihat isi fax itu dan matanya seperti terpaku pada lembar fax itu, tanpa sadar air matanya meleleh di pipinya dan diapun melakukan sujud syukur.

Ketika Udin mengambil kertas temannya itu, maka jelas terlihat di lembar fax itu, order usb modem sebanyak 100 buah dan minta dikirim hari ini juga dengan harga sesuai “price list”, artinya lebih tinggi dari harga jual yang biasanya dilakukan di toko itu.

Maha benar Allah dengan segala firmanNya.

+++

rasa pedas

rasa pedas

rasa manis

rasa manis

Kalau gambar di atas ini asli jualanku, harganya 95 ribu per kg, kira-kira sama larisnya dengan jualan Udin

14 komentar

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.