Kerja Keras itu perlu Energi [berlebih] Kita

Blogger Jogja

“Dulu disini penuh calo mas…”, kata teman Pertamina ketika aku mengunjungi Depo Pertamina Plumpang.

“Maksudnya?”, kataku minta penegasan

“Iya mas, sejak pintu gerbang di depan, maka sopir sudah dihadang para preman yang meminta sejumlah uang agar sopir tanki bisa masuk ke lokasi Depo Plumpang ini”

“Ada beberapa titik yang harus dilalui dengan menyerahkan sejumlah uang, sehingga sopir tanki itu selalu stres sepanjang hari. Kerja keras mereka di hari itu, seolah-olah sia-sia saja, padahal semua energi sudah dikerahkan semaksimal mungkin”

“Yah rupanya kerja keras itu memang perlu energi berlebih dari kita”

Kami berkeliling di lokasi Depo Plumpang, melihat kelengkapan peralatan K3 yang sangat memadai untuk lokasi yang sangat rawan kebakaran ini. Sayang beberapa waktu setelah kunjunganku ke Depo Plumpang ini, terjadi kebakaran hebat yang membuat heboh Jakarta dan kemudian merembet ke seluruh Indonesia.

“Mari kita lihat ruang kontrol mas”, suara temanku membangunkan aku pada lamunanku.

Aku menganggukan kepala tanda setuju, meskipun aku tidak tahu apa yang dimaksud ruang kontrol itu dan apa yang dikontrol dari ruang itu.

Memasuki ruang kontrol, maka terlihat puluhan layar monitor di ruang itu.

“Nah dari layar monitor yang ada ini, kita bisa tahu truk siapa yang saat ini sedang mengisi BBM, kita juga bisa tahu truk siapa yang baru saja masuk di pintu gerbang”

Kulihat di layar monitor yang sdang memperlihatkan sebuah truk mengisi BBM ada data nomor polisi mobil tanki yang sedang mengisi BBM tersebut, lengkap dengan nama pemilik truk tanki tesebut.

Akupun jadi tahu kalau tanki yang kulihat di layar monitor itu milik seorang pengusaha yang pernah dekat dengan presiden wanita kita [sampai saat ini juga masih dekat tuh].

Terlihat di layar monitor, sopir truk keluar dari kendaraannya dan kemudian mengerjakan proses pengisian BBM secara swalayan.

“Loh, sopir itu kok ngisi sendiri mas. Apa tidak takut dia nanti ngambil BBMnya kebanyakan?”

“Perhatikan saja layar monitor mas. Nanti terlihat bahwa truk yang sedang mengisi BBM itu membutuhkan berapa liter dan nanti pada angka liter yang dibutuhkan itu, maka secara otomatis BBM sudah terkunci dan sopir tidak bisa apa-apa lagi. Semuanya proses itu terlihat di layar monitor dan dapat kita kontrol dari sini”

“Kalau mau kita bisa saja menghentikan acara pengisian BBM ini dari tombol-tombil yang ada di ruang kontrol ini mas”

“Oooo…”, akupun malah makin bengong saja. Namun sejenak kemudian aku kembali bertanya.

“Mas, kok ada truk tanki yang logonya lain? Kayaknya itu bukan truk tanki pertamina deh, mirip truk tankinya stasiun pengisian BBM yang dari luar negeri itu”

“Bukan mirip mas, truk itu memang bukan truk tanki pertamina. Memang mas baru tahu kalau mereka mengambil BBM dari sini?”, pertanyaan balik yang menjawab pertanyaanku.

“Oooo…”, kembali aku makin terbodoh-bodoh. Ternyata stasiun pengisian BBM yang non pertamina itu ngambil BBMnya juga di Depo Pertamina.

“Terus dimana donk perbedaan antara stasiun BBM Pertamina dengan non Pertamina, kalau yang dijual adalah barang yang sama?”, kataku dalam hati

“Barangkali mereka menjual pelayanan ya?”, lanjut pemikiranku dalam hati.

Bagai bisa membaca apa yang kupikirkan, aku kembali mendapat penjelasan.

“Kita memang ada kerja sama saling menguntungkan dengan pemilik truk tanki itu. Konsekuensinya kita memang haus bisa bersaing dengan mereka dalam hal pelayanan, karena barang yang dijual memang sama, bukan mirip!”

“Itu sebabnya kita pasang logo PASTI PAS di beberapa stasiun pengisian BBM Pertamina. Ini adalah usaha yang harus dilakukan untuk mengikis keraguan masyarakat terhadap kuantitas BBM yang mereka beli di SPBU kita. Itu suatu bentuk langkah transformasi Budaya di Pertamina mas. Semboyannya Kerja Keras Adalah Energi Kita !

“Wah, banyak pemilik SPBU yang protes donk?”

“Bener mas. Perlu kerja keras untuk meyakinkan para pemilik SPBU itu. Kita yakinkan bahwa pelanggaran kuantitas BBM akan berdampak sangat buruk terhadap kelangsungan hidup usaha mereka. Mereka harus selalu ingat semboyan Kerja Keras Adalah Energi Kita !

“Kita adakan pemeriksaan reguler pada mereka dan kemudian kita adakan juga pemeriksaan dari badan internasional untuk menjamin bahwa kuantitas BBM yang ada di SPBU sesuai dengan yang tertera pada meteran”

[sumber gambar disini]

“Wah, tambah kerja keras donk !”

“Kalau memang harus begitu ya mau gimana lagi mas. Kitapun tidak hanya berhenti sampai di situ. Kita terus bekerja keras dengan energi yang ada pada kita”

“Kita hanya punya satu pilihan, kecuali kalau kita mau mati, ya tinggal pertahankan sistem seperti saat ini, maka dijamin beberapa tahun lagi SPBU Pertamina akan mulai bertumbangan. Mas lihat sendiri kan, SPBU kita yang lebih murah harga jualannya ternyata kalah bersaing dengan jualan BBM yang non Pertamina”

“Hehehehe….aku jadi paham deh, kenapa banyak cewek-cewek cantik yang sering mangkal di SPBU Pertamina. Pasti dalam rangka kerja keras Pertamina menyelamatkan nasib SPBU-nya. Gitu kan mas?”

[sumber gambar disini]

“Benar mas. Kita kerahkan segala energi kita untuk memunculkan imej baru tentang SPBU Pertamina. Kita jamin kuantitas BBM di SPBU yang memasang logo PASTI PAS, pasti pas jumlah liternya dan sesuai dengan meter yang ditunjukkan di alat pengukur BBM”

“Segala cara kita lakukan untuk mendukung kerja keras ini. Iklan di TV maupun poster-poster yang menampilkan ikon-ikon tentang kejujuran, kita pajang di tempat yang sesuai”

“Hehehehe…makanya ada juga gadis pramuka yang ikut menjadi bintang iklan PASTI PAS ya mas?”

“Hahahaha…bener-bener…kita memang menggunakan segenap energi kita, melakukan segala bentuk promosi untuk mendukung keja keras ini”

sumber gambar disini

Rupanya tekad KERJA KERAS yang sangat kuat dari para SDM Pertamina yang pro pada reformasi untuk berbuat lebih baik lagi ini terus mendapat dukungan dari karyawan Pertamina maupun masyarakat, sehinga gerakan ini terus menggelinding bak bola salju. Inilah sebuah energi yang makin lama akan makin besar.

Gerakan untuk berbuat lebih baik ini tadinya memang dimulai dengan kerja yang sangat keras, tapi ke depannya gerakan ini akan memberikan dampak sangat positif bagi PERTAMINA.

Selamat buat Pertamina yang sedang melakukan transformasi budaya dengan kerja keras yang tak kenal henti. Ini adalah gerakan yang perlu kita dukung bersama. Semoga hal ini menimbulkan sinergi positif bagi seluruh insan Pertamina. Kalau sudah tercipta kehangatan dalam bekerja, maka energi yang kita pakai akan menimbulkan kinerja yang positip.

Sesungguhnya memang Kerja Keras Adalah Energi Kita !

+++

meteran yang Pasti PAS !

+++

artikel tentang search engine

87 komentar

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.