IP Man 2, ketemu Bruce Lee


Kalau saja kita langsung pulang saat nonton IP Man bertemu dengan anaknya yang baru lahir, niscaya kita tidak pernah tahu bahwa Bruce Lee pernah melamar untuk menjadi murid IP Man. Bagi pecinta Bruce Lee, maka adegan Bruce Lee kecil bertemu IP Man pasti akan membuat kenangan tersendiri. Gaya khas Bruce Lee memegang hidungnya memang sudah menjadi trade mark dan kita bisa menikmati gaya itu sebelum film IP Man 2 benar-benar berakhir.

Ini memang cerita semi biografi. Kabarnya setelah IP Man 2, akan muncul IP Man 3, lalu apakah pada IP Man 3 nanti akan terlihat sosok Bruce Lee yang sedikit lebih besar ataukah cerita model lain lagi tentu masih perlu ditunggu beritanya.

Donie Yen sangat pas memerankan IP Man, seperti juga ketika Jet Li memerankan Huang Fei Hung. Apalagi sang koreografer film ini sangat piawai membuat adegan perkelahiannya. Pendek kata, bagi pecinta film kung fu pantang melewatkan film ini.

Jalan cerita seperti biasa tidak banyak liku-likunya. Sangat mudah ditebak ending ceritanya, namun memang kekuatan film ini bukan pada jalan ceritanya, tapi lebih pada makna dari ceritanya dan tentu saja adegan perkelahiannya yang seru.

“Apakah hidup di dunia ini semuanya harus perlu uang?”

Sebuah ucapan yang pas disampaikan oleh istri IP MAn 2 saat uang begitu terasa penting dan saat tidak bisa lari lagi dari yang namanya uang.

“Hari ini kita bertarung bukan untuk menunjukkan siapa yang lebih kuat tapi untuk menunjukkan bahwa kita perlu saling menghargai satu sama lain”

Ini juga kalimat yang pas disampaikan dengan rendah hati dari seorang pemenang sebuah pertarungan seru antara tinju dan wushu.

Tidak banyak film kung fu yang mengharukan di salah satu adegannya, tapi sutrradara telah memberi sebuah adegan yang cukup mengharukan saat IP Man bertemu dengan anak istrinya setelah memenangkan pertarungan puncak film ini.

Secara keseluruhan film ini lebih banyak menampilkan beberapa pertarungan dengan berbagai model pertarungan. Baik satu lawan satu maupun main keroyokan.

Adegan seru terjadi saat IP Man harus bertarung satu lawan satu melawan beberapa jagoan dari penduduk setempat yang punya ilmu berbeda-beda. Mulai jurus belalang sampai jurus harimau. Pertarungan di atas meja kecil bulat itu tentu memerlukan koreografi pertarungan yang luar biasa detil dan sang koreografer telah sukses menciptakannya.

Seperti juga Huang Fei Hung, maka IP Man jarang atau tidak pernah mau melukai musuhnya dengan senjata yang mematikan. Kalaupun memakai golok sebagai senjata, maka bukan sisi tajam atau ujung runcing yang dipakainya tetapi si golok justru dipakai sebagai senjata kemplang.

Saat menonton film ini berangkatlah dengan niat ingin melihat sebuah pertarungan seru dan heroisme terhadap nilai kebangsaan. Jangan pernah berangkat dengan niat ingin melihat sebuah film dengan alur yang berliku-liku dan penuh kejutan. Semua tidak akan bisa didapatkan di film ini.

Lihatlah semangat persaudaraan, rendah hati dan penuh toleransi dari IP Man dan rasakan aura hangat yang masuk dalam hati kita. Itulah hikmah dari nonton film ini.

Selamat menonton.

+++

sumber gambar dari “21” dan dari sini

34 komentar

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.