Sarapan Buah
Ada dua pendapat tentang sarapan pagi. Satu pendapat bilang bahwa sarapan pagi itu didahului dengan non buah dan ditutup dengan buah.
Dalam bahasa Jawa, pisang disebut “gedang” artinya “digeGEd bar mas DANG” atau “digigit sehabis makan”.
Filosofinya, buah adalah makanan penutup untuk menandai bahwa kita sudah selesai makan.
Pendapat kedua adalah makan buah dulu sebelum makan non buah. Sifat buah yang mudah dicerna tubuh membuat buah sangat cocok sebagai makanan pembuka. Akan terjadi sebaliknya kalau buah dimakan belakangan.
Dari sisi jumlah, sarapan juga menuai kontradiksi. Satu ajaran mengatakan makan pagi itu harus sebanyak mungkin.
Dengan makan pagi yang banyak, maka diibaratkan tentara yang maju perang dan sudah lengkap logistiknya.
Saat makan siang, maka porsinya dikurangi. Begitu juga saat makan malam, porsinya dibuat amat sangat sedikit. Bila perlu malam tidak perlu lagi makan, cukup makan buah saja.
Pendapat yang lain mengatakan bahwa makan pagi itu jangan banyak-banyak. Secukupnya saja, yang penting bisa menegakkan tulang belakang.
“Makan dan minumlah tapi jangan berlebihan. Makan ketika lapar dan berhenti makan sebelum kenyang”
Jadi pendapat mana yang akan kita ikuti? Atau jangan-jangan anda punya pendapat lain?
Mari kita renungkan sama-sama.
Posted with WordPress for BlackBerry.
Ping-balik: Menu sarapan pagi sehat | Es Ha Pe Blogger Jogja
kurma, …. buah juga kan, kandungan gizinya luar biasa.
Anjuran NABI SAW, sarapan dengan 7 butir kurma sangat baik untuk kesehatan.
Sy praktekkan, luar biasa, artinya logistik minimalis ini cukup utk menunjang kehidupan (halah….. opo iki yo) sampai lunch / dahar siang , tanpa ada kendala sama sekali.
SukaSuka
Yes.
Makasih tambahan komentarnya mas.
Salam sehati
SukaSuka
wah bener Kang Eko, sebenarnya buah itu lebih bagus dikonsumsi sebelum makan (karbohidrat dan menu lain) sebab biar mudah dicerna dan diserap oleh lambung.
SukaSuka
Wah kalau mbah Dukun sudah berpetuah. kita harus patuh nih.
Apalagi petuahny abener….
Hehehe…
Salam sehati
SukaSuka