Mercy Jadul temanku jadi Mercedez Benz E320 matic


Beberapa tahun lalu aku punya kenalan baru di Surabaya. Kami langsung akrab, apalagi kita saling membutuhkan teman, jadinya klop dah. Dia paling sering naik mobil Mercy hitam keluaran tahun jadul, jadi kadang perlu didorong agar bisa berjalan dengan mesinnya.

Tahun pembuatan mobilnya kurang lebih seumuran dengan tahun pembuatan mobil sedanku, jadi aku kadang merasa mobilku lebih hebat dari punya dia, soalnya lebih jarang didorong dibanding punya dia.

Aku pernah bawa mobil sedanku menjelajah dari bumi Aceh terus menurun melewati Medan, Bukit Tinggi, Palembang dan akhirnya Jakarta. Perjalanan yang sangat melelahkan tapi sangat memuaskan dahaga traveller sepertiku. Sayang waktu itu belum ditemani waze atau gps tracker.

Suatu hari aku diajak jalan-jalan ke daerah sejuk di pegunungan Jawa Timur.

“Ke Villaku yuk!”, ajak kawanku itu.

“Boleh, kapan?”

“Sekarang aja, kapan lagi? Mumpung gak banyak kerjaan, nanti kalau sudah tenggelam di kerjaan malah gak sempat kemana-mana lagi”

Wah ini namanya travelling tanpa planning. No problem, kitapun langsung meluncur.

“Mampir rumah dulu ya?”

Kami berduapun meluncur menuju rumahnya, pikirku mau ambil makanan atau kunci villanya. Ternyata dia langsung memasukkan mobil ke garasinya dan kemudian keluar lagi dengan mobil yang sama mereknya tetapi tahun pembuatannya kira-kira satu atau dua tahun lalu.

Mercy klas mewah ini berhenti di depan mataku dan akupun dengan perlahan membuka pintunya, memasuki kabin mewahnya dan merasakan empuknya jok mobil mewah ini.

Di atas kepalaku ada atap yang bisa dibuka dan di depanku ada dashboard yang sangat berkelas, baik interiornya maupun sentuhan warnanya.

“Silahkan disetel duduknya biar nyaman dan di-save”

Bagai orang dusun yang baru naik mobil, akupun mengikuti semua petunjuknya untuk menyetel sandaran kursi, posisi kursi sampai ke memutar lagu yang luar biasa lembutnya.

Akustik mobil ini benar-benar diperhatikan dengan seksama. Aku jadi ingat ketika tidak jadi memasang sound system sekelas Mercy di mobilku. Bayangkan saja, kabel sound system khusus mobil dengan anti medan magnitnya bisa mencapai jutaan rupiah per meternya. Belum lagi harga twitternya. Bisa-bisa harga sound systemnya berlipat kali dari harga mobilnya.

Hati itu perjalanan ke villa benar-benar memuaskan. Pulang pergi dalam kabin ber-AC sejuk, diiringi musik dari cakram yang sangat lembut mendayu-ndayu plus cerita tak kenal henti dari kawanku.

Jadi inget dengan kawan baruku yang lain, mbak Rika yang juga demen dengan mobil Mercy. Kalau mereka bertemu mungkin akan ngobrol dengan asyik tentang mobil Mercedes Benz.

Gambar Mercy diambil dari sini dan dari sini:

+++

Sent from my MieSehatiPad2

16 komentar

  • Ping-balik: Proton Exora Star (memang) Mewah, Nyaman, Kompetitif « Dari "Kaca Mata"-ku

  • betul banget pak klo mobil eropa selalu unggul di kenyamanan dan keamanan… naiknya jd tenang…

    Suka

  • Mobil Pertamaku adalah Corolla DX Tahun 82. Mobil inilah yg selalu menemani ku saat pertama kali belajar usaha di NetCOMM. Mobil yg sempat aku obrak-abrik hingga aku kuliti semua cat di bodynya..hingga kembali kinclong….sayang mobil itu kini telah tiada…dijual oleh adikku setelah aku suruh pakai.

    Suka

  • Enak ya mas naik mercy yang jadul pun mantap.

    Suka

  • [HANYA KOMENTAR CURHAT DARI SEORANG PENGEMBARA]
    Alhamdulillah…
    Pasukan iblis sukses menyesatkan masyarakat, Gembong FreeMason Yahudi dan anteknya berhasil menjajah lahir bathin negeri ini, krisis Inflasi harga kebutuhan pokok meningkat, Penyakit hubungan kelamin merajalela, Korupsi jamaah pejabat menanjak, Jual beli jabatan pemilu berlanjut, Pengurasan sumber daya alam berjalan, Kebodohan berbasis kemiskinan bertambah, dan masih banyak lagi yang semua itu berujung pada pemurtadan rakyat banyak.
    Alhamdulillah…
    Sekarang kita dapat melihat dengan jelas kebobrokan sistem sekular jahiliyah yang selama ini telah kita terapkan dan kita tuhankan, karena kita telah membuang jauh-jauh sistem Islam kaffah ciptaan “Sang Maha Pencipta Sistem” dari kehidupan kita.
    Alhamdulillah…
    Sekarang kita dapat membuktikan kebenaran sabda Nabi Muhammad berikut ini:
    Dari Abdullah bin Umar dia berkata,
    “Rasulullah SAW menghadapkan wajah ke kami dan bersabda:
    “Wahai golongan Muhajirin, lima perkara apabila kalian mendapat cobaan dengannya, dan aku berlindung kepada Allah semoga kalian tidak mengalaminya;
    1. Tidaklah kekejian menyebar di suatu kaum, kemudian mereka melakukannya dengan terang-terangan kecuali akan tersebar di tengah mereka penyakit Tha’un dan penyakit-penyakit yang belum pernah terjadi terhadap para pendahulu mereka.
    2. Tidaklah mereka mengurangi timbangan dan takaran kecuali mereka akan disiksa dengan kemarau berkepanjangan dan penguasa yang zhalim.
    3. Tidaklah mereka enggan membayar zakat harta-harta mereka kecuali langit akan berhenti meneteskan air untuk mereka, kalau bukan karena hewan-hewan ternak niscaya mereka tidak akan diberi hujan.
    4. Tidaklah mereka melanggar janji Allah dan Rasul-Nya kecuali Allah akan kuasakan atas mereka musuh dari luar mereka dan menguasainya.
    5. Dan tidaklah pemimpin-pemimpin mereka enggan menjalankan hukum-hukum Allah dan tidak menganggap lebih baik apa yang diturunkan Allah, kecuali Allah akan menjadikan saling memerangi di antara mereka.””
    (HR Ibnu Majah nomor 4009, lafal baginya, dan riwayat Al-Bazar dan Al-Baihaqi, shahih lighoirihi menurut Syaikh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib wat-Tarhib hadits nomor 1761).
    Sekarang manakah diantaranya yang belum terjadi? Masih belum cukup?
    Alhamdulillah…
    Selama generasi kita tidak memurikan tauhid dan tidak menerapkan sistem Islam kaffah (dalam khilafah), maka insyaAllah generasi penerus kita juga dapat langsung membuktikannya juga.
    Alhamdulillah…
    ________________
    “Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. 4:147)
    “Allah-lah yang menjadikan malam untuk kamu supaya kamu beristirahat padanya dan menjadikan siang terang benderang. Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia yang dilimpahkan atas manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.” (Q.S. 40:61)

    Suka

  • aku belom pernah tuh naik mobil semewah itu, jadi penasaran pengen nyoba gimana rasanya.. 🙂

    Suka

  • klassik n keren.. mantap

    Suka

  • Matur nuwun mas … Sampai jumpa di miesehati yaaa

    Suka

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.