Taqobbalallahu minna waminkum : Semoga amal kita diterima Allah

Selain ucapan yang sering kita dengar, maka ucapan yang disunahkan nabi Muhammad SAW saat lebaran adalah “Taqobbalallahu minna waminkum” dan bukan Minal Aidzin wal faidzin atau mohon maaf lahir dan batin. Kalau ucapan menyambut datangnya bulan puasa biasanya kita sudah sepakat,”Marhaban Ya Ramadhan“.
Idul Fitri memang dimaknai sebagai bulan pembakaran dosa dan penimbunan pahala, jadi kalau amal yang kita kerjakan selama Ramadhan tidak diterima Allah tentu sia-sia kita menjalankan semua ritual ibadah puasa.
Saat Ramadhan berakhir, maka salah satu harapan terbesar dari kita bukan hanya slaing bermaaf-maafan, tapi bagaimana agar semua amal kita di bukan puasa diterima Allah swt. Harapan kita, semoga amalan kita tersebut mampu meperberat timbangan amal baik kita, sehingga bisa masuk sorga tanpa mampir ke neraka.
Aku selalu terkesan dengan doa Abu Nawas, tentang betapa tak patutnya dia masuk sorga, karena dosanya yang begitu banyak bak pasir di laut. Abu Nawas berdoa, meskipun dia merasa tak layak masuk sorga tapi mohon jangan dimasukkan neraka, karena dia pasti tak sanggup menjalaninya.
Ada hal yang aneh sering kujumpai saat lebaran, seperti saat ini. Sering kali aku menerima ucapan Idul Fitri, baik lewat SMS, imil maupun socmed yang lain. Yang paling lucu dan bikin senyum-senyum sendiri adalah pesan pendek alias SMS.
Begitu banyak SMS yang masuk dan kalau kubalas dengan delay beberapa menit, maka pesanku pasti dibalas lagi dengan pesan yang sama, yang baru saja kubaca tapi mungkin beberapa saat lalau baru dikirimkan. Maksudnya begini, misalnya aku mendapat SMS dari bapak A tentang “minal aidzin wal faidzin”, berselang beberapa menit baru SMS itu kubaca dan langusng kubalas dengan pesan “Taqobballahu minna waminkum, semoga amalan kita dietrima Allah swt. Amin”, maka dalam hitungan detik, muncul lagi SMS dari bapak A dengan isi “minal aidzin wal fadzin” yang sama persis.
Menurut analisaku, bapak A ini lupa kalau sudah mengirim SMS padaku dan tergopoh-gopoh megirim balik ucapan lebaran yang sudah disimpan di memori ponselnya.
Kalau kita menjumpai ucapan lebaran yang cantik, indah dan puitis, maka biasanya kita juga mendapat SMS dari orang lain yang isinya persis sama. Apalagi kalau SMS lucu, pasti sering kita terima dari beberapa orang sahabat kita.
Ada lagi satu hal yang sangat berkesan bagiku. Terjadinya beberapa tahun yang lalu. Saat aku bertemu dengan seorang bos dan menyalaminya, maka dia dengan tergopoh-gopoh membalas salamku dan berucap, “Maaf ya Mas Eko, aku belum balas ucapan lebarannya, maaaaaf sekali”.
Akupun jadi nyengir sendiri, karena aku kebetulan tahun itu sedang tidak mengirim ucapan lebaran kemana-mana.
Lebaran memang momentum yang paling unik. Dia mampu menggerakkan roda perekonomian menjadi begitu kencang dan irrasional tetapi nyata. Dia sudah bukan hanya milik kaum muslim saja, tapi sudah menjadi milik masyarakat Indonesia.
Perbedaan penentuan tanggal 1 Syawwal sudah bukan menjadi perdebatan runcing, meskipun masih saja ada yang mempermasalahkannya.
Mari kita ikuti ajakan nabi besar Muhammad SAW, ucapkan “Taqobballahu minna waminkum, semoga amal ibadah puasa kita diterima Allah swt. Amin”
Salam sehati
+++
Ditulis oleh Blogger Jogja Berhati Nyaman
Ping-balik: Bersegeralah pada ampunan Allah | Blogger Goweser Jogja