Eksis di Internet

provider internet

Sapaanku selalu sama setiap membawakan sebuah acara. Begini bunyi salamku :

“Bismillah, Assalamu’alaikum, salam sejahtera dan selamat PAGI!”

“PAGIIIIIII…!!!”, terdengar jawaban dari beberapa peserta diskusi masalah Eksis di Internet ini.

“Nah, ada yang ragu-ragu menjawab salam selamat pagiku, ada yang dengan lantang menjawab dan ada yang senyum-senyum. Apa artinya?”

“Sudah malam nih mas”, sahut seorang peserta diskusi

“Yes! Sekarang memang sudah malam dan kapanpun kejadiannya, saya selalu mengucapkan selamat PAGI. Kenapa? Karena saya ingin di ruangan ini, yang ada adalah semangat PAGI yang segar dan penuh keceriaan”

“…………….”

“Bagi yang pernah hadir di acaraku pasti sudah dengan lantang menjawab PAGI! Bagi yang belum pernah hadir biasanya senyum-senyum atau malah menjawab dengan kalimat yang lain”

“…………….”

“Oke. mari kita mulai diskusi kita dan kita penuhi ruangan ini dengan aura semangat pagi. Selamat PAGI!”

“PAGIIIII!”, kali ini mereka menjawab serempak.

“Tepuk tangan untuk kita semua”

Tepuk tanganpun membahana di ruangan sempit itu. Namun kulihat tidak semua bertepuk tangan dan masih ada sebagian yang bertepuk tangan dengan ala kadarnya.

“Menurut yang kubaca di internet. Tepuk tangan itu seperti memijat urat-urat yang ada di telapak tangan kita. Padahal telapak tangan adalah pusat urat syaraf kita. Dengan bertepuk tangan, maka kita terangsang untuk bergembira dan syaraf-syaraf kita seperti dipijat, sehingga orang yang bertepuk tangan dengan keras akan awet muda. Untuk itu, mari kita ….?”

“Tepuk tangan…”, jawab beberapa peserta diskusi dan kudengar tepuk tangan yang jauh lebih keras dari tepuk tangan pertama tadi.

Suasana sudah cair dan diskusipun bisa kumulai dengan nyaman. Tampak wajah-wajah penuh senyum di antara para peserta. Tentu ada juga wajah yang belum cair, tapi aku percaya dalam beberqapa saat lagi mereka akan cair. Epos (energi positip) yang sudah terbakar ini makin lama akan membakar semua orang di ruangan ini.

“Oke. Pertanyaan pertama, Siapa yang pakai provider AXIS?”

Semua peserta mengacungkan tangannya, tanpa kecuali. Akupun jadi heran.

“Beneran?”

“Telpon saja pak ke nomorku 0838699xxxxx”, jawab salah satu peserta

“Hahahaha… oke deh saya percaya. Sekarang pertanyaan selanjutnya. Siapa yang memakai XL?”

Kembali semua peserta mengacungkan tangan.

“Lho? Kok bisa begini?”

Aku menghampiri salah satu peserta dan bertanya padanya, “Memang ponsel mas ada berapa?”

“Ini tidak ada hubungannya dengan ponsel mas, tapi dengan layanan provider”

“Maksudnya?”

“Kita cukup punya ponsel satu atau dua. Idealnya ada salah satu yang pakai OS RIM dan ada yang dual mode ON”

“Terus?”

“Nah, kita tinggal pilih provider yang akan kita pakai untuk melakukan komunikasi dengan lawan bicara kita”

“Maksudnya satu ponsel satu kartu kan?”

“Tidak harus mas. Yang penting kita punya kartu yang sama dengan lawan bicara kita. Kartu bisa diganti-ganti, ponsel tetap itu-itu juga”

provider internet

Seisi ruangan jadi riuh rendah dan diskusipun berlanjut dengan makin cair suasananya. Kadang kita harus berpura-pura tidak tahu untuk memancing antusias peserta.

Setelah berdiskusi dengan para peserta secara intens tentang pentingnya memanfaatkan gadget yang kita punyai, maka di akhir acara kutunjukkan contoh-contoh betapa perlunya kita mengenal beberapa gadget. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan.

Ipad sangat nyaman untuk berkicau, Blackberry sangat nyaman untuk berbagi imil, Android sangat bermanfaat untuk para traveller dan ponsel biasa sangat bermanfaat bila kita kesulitan mendapatkan sumber daya listrik untuk proses charge. Seperti kita tahu, hanya Ipad dan ponsel non OS yang baterenya tidak boros. Android sangat boros batere demikian juga Blackberry masih tergolong kurang hemat batere.

Mau eksis di Internet?

Silahkan pilih gadget yang disukai dan pilih provider yang paling cocok dengan kegiatan anda.

17 komentar

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.