Runner dan Goweser kota

Judul film Safe House terkesan biasa-biasa saja, tapi kalau melihat siapa yang bermain di film itu, maka pikiran pasti langsung bekerja, “kapan bisa nonton film ini secepatnya ya ?!”

Nama Denzel Washington memang sudah tidak asing lagi di dunia film. Aktingnya yang selalu “cool” dan “pas” dengan karakter yang diperankan membuat para pecinta Denzel pasti ingin selalu menonton filmnya. Apapun tema filmnya, Denzel tetap tampil memukau. Demikian juga di film ini, Denzel tampil seperti biasanya, “cool” dan penuh senyum.

Penonton dibuat terjaga sepanjang film ini, jadi kalau ada yang tertidur melihat film ini patut dipertanyakan apakah dia tadi berangkat ke gedung bioskop untuk menonton film atau mengawani “teman”-nya menonton film yang tidak disukainya.

Aksi dar der dor memang cukup dominan mewarnai film ini. Demikian juga aksi kejar-kejaran khas film action. Semuanya tersaji dengan cukup apik dan runtut. Lawan main Denzel juga merupakan bintang yang baru saja sukses memerankan Green Lantern, Ryan Renolds.

Terlihat kalau Ryan Renolds cukup mampu mengimbangi akting Denzel. Adegan demi adegan dari keduanya terlihat cukup padu dan tidak terlihat jarak kemampuan akting di antara mereka.

Ini memang kisah yang sebenarnya biasa-biasa saja, khas film action yang melibatkan mafia busuk di kalangan CIA atau institusi agen rahasia di berbagai negara. Tidak perlu lagi peran wanita cantik untuk penarik film, cukup hanya beberapa adegan manusiawi dari Ryan Renolds dan pacarnya. Selebihnya biarkan peluru dan derit ban mengisi sisa film ini.

Adalah Ryan Renolds yang bertugas sebagai penjaga rumah aman dan menerima tamu yang sangat istimewa. dengan tingkat keamanan paling tinggi. Tugas penjaga (host) Safe House adalah menjaga agar tamunya selamat terhadap bahaya apapun yang mungkin menerimanya.

Kejadian makin menjadi tidak terkendali ketika rumah aman (Safe House) yang seharusnya aman ternyata tidak aman. Rumah itu hancur diamuk oleh para tentara bayaran dengan persenjataan yang cukup lengkap. Ryan Renolds harus melindungi sang tamu, sementara sang tamu tentu ingin segera bebas dan tidak menjadi tahanan dari sang penjaga Safe House.

Apa jadinya ketika akhirnya sang tamu berhasil lolos dan sang penjaga diistirahatkan?

Jawabannya tentu khas film action hero. Sang penjaga rumah tidak terima dibebas tugaskan dan terus memburu tamunya, kemanapun dia pergi. Berbekal pengetahuannya tentang internet dan semua sudut jalan di kota, maka pencarianpun dimulai.

Di sisi lain, pencarian terhadap sang tamu juga dilakukan oleh sekelompok tentara bayaran yang harus segera menghabisi Denzel Washington. Korban tak berdosapun berjatuhan dan intrik di CIA makin rumit untuk dipecahkan.

“Kenapa rumahmu bisa diserang padahal rumah itu adalah rumah yang kamu anggap aman. Terus kemana kita akan pergi kalau rumah itu sudah tidak aman?”

“…………..”

“Pasti dirimu akan mengikuti prosedur standard, mencari tas berisi GPS dan menuju rumah aman yang baru. Begitu kan?”

Kalimat pertanyaan itu akhirnya menggoyahkan pemikiran sang penjaga Safe House dan situasi menjadi makin tidak terkendali ketika sang Tamu berhasil lolos dan sang penjaga justru dituduh sebagai pembunuh berbahya serta disiarkan di berbagai media publik.

Ketegangan ceritapun terus meningkat, mengaduk-aduk emosi penonton dan membuat semua adegan harus dilihat bila ingin mendapatkan alur cerita yang nyaman. Sampai akhirnya klimaksnya cukup menarik dan tidak seperti film action yang kacangan.

Memang hampir semua film action selalu berhasil memunculkan konflik awal tapi sering kesulitan mencari akhir konflik di ujung cerita. Film ini memang tidak sempurna banget, tapi tetap layak tonton bagi penggemar Denzel ataupun yang belum gemar dengannya.

Selamat menonton.

+++

Gambar diambil disini.