Sampai ke Ujung Dunia

Kalau membaca sinopsis film “Sampai ke Ujung Dunia“, maka jelas sekali kalau ceritanya sangat sinetron banget. Mirip-mirip FTV kurang lebihnya. Namun ketika menonton filmnya, kesan itu agak sedikit berkurang. Tidak ada derai air mata yang mengalir deras karena adanya sebuah penyakit aneh, semuanya berlangsung begitu alami dan enak dinikmati.
Kisah seorang cewek yang bersahabat dengan dua pria ganteng dan akhirnya berubah menjadi kisah cinta segi tiga ini sangat manusiawi, meskipun bolong-bolong tetap saja ada dan kadang terasa dipaksakan, tapi secara umum film ini sangat nyaman dinikmati.
Agak sulit membayangkan seorang gadis yang “cacat” dengan prestasi kerja yang ala kadarnya, tetapi mampu membiayai “seorang calon prajurit” sampai lulus menjadi prajurit. Untuk yang ini sebaiknya kita terima saja apa kata sutradara. Intinya adegan ini ingin menunjukkan betapa cintanya sang gadis terhadap pria idamannya. Itu poinnya !
Siapa pria idaman sang gadis juga pasti mudah ditebak. Namanya saja sinetron yang dibioskopkan, jadi jalan cerita sangat mudah ditebak. Meski begitu ending cerita cukup bagus, sehingga selesai menonton film ini ada sesuatu yang tetap kita dapat.
Permainan akting dari Dwi Sasono tentu sudah sangat kita kenal kehandalannya sedangkan permainan Gading Martin yang diarahkan seperti Gading Martin apa adanya juga sangat pas untuk karakter Gilang. Klop sudah permainan jejaka ganteng ini melawan akting gadis cantik asal Klaten Renata Kusmanto.
Akting Renata memang belum teruji, tapi untuk permainannya di film ini sudah cukup memadai. Sayang peran Sudjiwo Tedjo tidak diexplore dengan baik. Wejangan-wejangan ala Sudjiwo Tedjo sebenarnya bisa disisipkan pada sang calon prajurit, sehingga film ini bisa lebih “berisi”.
Bagian make up juga patut diacungi jempol. Perpindahan karakter dari anak SMU menjadi pria dewasa terlihat sangat mulus. Agak sulit membayangkan seorang Gading Martin atau Dwi Sasono berperan sebagai anak SMU, tetapi di film ini mereka dapat memerankannya dengan baik. Tentu dengan bantuan riasan yang sangat detil.
Secara keseluruhan film ini layak tonton, apalagi untuk mereka yang suka akan kisah ala sinetron dengan tampilan yang lebih halus dan tidak banjir air mata.
Selamat menonton film “Sampai Ujung Dunia“.
Sinopsis film seperti termuat di 21cineplex.com sebagai berikut :
Gilang (Gading Marten), Daud (Dwi Sasono) dan Anissa (Renata Kusmanto) sudah bersahabat sejak kecil. Mereka bertiga datang dari latar belakang yang berbeda. Satu cinta-cita Anissa yang dijanjikan untuk dipenuhi oleh kedua ‘kakak’ nya adalah, ingin berkeliling dunia
Waktu berlalu dan mereka beranjak remaja. Daud dan Gilang pun mulai menyadari bahwa perasaan sayang mereka kepada Anissa telah berubah menjadi cinta yang mendalam. Keduanya menyatakan cinta kepada sang gadis di saat yang hampir bersamaan. Anissa pun bingung, dia sama-sama mencintai kedua sahabatnya dan tidak mau pertemanan mereka retak. Akhirnya Anissa pun mempunyai ide untuk ‘menyelamatkan’ persahabatan itu. Anissa mengajukan syarat, barangsiapa yang bisa pertama kali mengajaknya berkeliling dunia, akan diterima sebagai kekasihnya
Ini menjadi motivasi untuk Gilang dan Daud. Selepas SLTA keduanya pun berpisah. Gilang melanjutkan sekolah di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia-Curug, sedangkan Daud diterima di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran di Merunda. Diam-diam mereka tetap berharap dengan profesinya nanti dapat mewujudkan keinginan Anissa.
Sampai akhirnya Anissa harus menyampaikan sebuah rahasia kepada keduanya. Bahwa rupanya, cita-cita Anissa mungkin tidak akan bisa tercapai bila tidak dilaksanakan secepatnya. Karna si gadis baru divonis memiliki penyakit kelainan jantung yang dapat berakibat fatal.
Bagaimana Gilang dan Daud menyikapi ‘deadline’ yang diberikan Anissa? Siapakah yang akan berhasil membahagiakan si gadis di masa-masa akhir hidupnya?
+++
Gambar diambil dari 21cineplex.com
pengeen nonton
SukaSuka
Tadi malam diputar di SCTV Gratis !:-)
Makanya banyak yang berkunjung kemari.
Salam sehati
SukaSuka
ketika membaca ptongan alur crita film in..saya pngen skali nonton..cuma waktu yg tdak memberikan ijin..kira2 kpan film in akan dputer dbioskop pontianak ya?
SukaSuka
Salam.
Mari kita berdoa bersama agar mas @Rusman bisa menontonnya.
Amin.
Salam sehati.
SukaSuka
All of these articles have saved me a lot of hedhacaes.
SukaSuka
da xg mw kenal ma aku g’ nma ku zahraangeliya aku msh klz 3 smp ne no087763364695
SukaSuka
hehehe…
pusing juga nih mbaca komentar pakai bahasa gaul
salam sehati
SukaSuka
Ping-balik: NoBar BeBlog : Negeri 5 Menara | Komunitas Blogger Bekasi
wauuu keren banget
boleh dong kapan-kapan mampir ke websiti kami di http://ict.unsri.ac.id
terima kasih.
SukaSuka
Makasih
Salam sehati
SukaSuka
ok banget critanya…..
jadi penasaran…..
SukaSuka
salam
silahkan nonton kalau sudah penasaran
salam sehati
SukaSuka
Ping-balik: NoBar Film Lima Menara bersama Blogger Bekasi | Dari "Kaca Mata"-ku
wah bapak-bapak masih sempet ae nonton film di bioskop…
SukaSuka
dalam rangka beli Indonesia
mari kita tonton film Indonesia bermutu
salam sehati
SukaSuka
baru tahu ada film ini .. hehe ktinggalan kale ya aku ini !
SukaSuka
nonton ya
produk anak bangsa yang tidak jelek kok
salam sehati
SukaSuka
jadi teringat sebuah lagu nih pak Eko..
SukaSuka
yuk ke karaoke mas
kita nyanyikan lagu yang diingat mas Fajar
tapi bukan lagu wajib kera ngalam nek nonton bola kan?
salam sehati
SukaSuka
Pak Eko…saya sudah di ujung dunia…:P…tapi masih mencari…film ini happy ending kan Pak?
SukaSuka
Salam mbak Ika
Wis kangen iki sama mbak Ika, gimana kabarnya, kok jarang muncul nih.
Ending film ini cukup menarik dan jadi gak menarik kalau ditulis disini.
Saksikan sendiri deh, skenario untuk endingnya digarap dengan apik plus diperankan dengan baik oleh dua cowok ganteng itu.
Salam sehati
SukaSuka