Hunger Games : Seru meski tidak menegangkan

Hunger Games

Film Hunger Games dalam minggu-minggu ini selalu jadi perbincangan di kalangan ABG dan juga ternyata mantan ABG. Seperti juga film yang diangkat dari novel, maka pasti banyak ketidak puasan dari para pembaca novelnya. Trilogi ini bisa jadi akan laris manis seperti juga nasib beberapa film yang diangkat dari novel.

Film ini tidak harus sempurna, yang penting ada sesuatu yang bisa membuat para ABG histeris, maka jadilah film Hunger Games ini sebuah magnet besar yang membuat para ABG selalu antre untuk menontonnya. Meskipun film ini tidak selaris The Raid, tetapi pasti keuntungan dari peredaran film ini cukup membuat kantong pengusaha bioskop menjadi semakin tebal.

Pecinta film Hunger Games

Penulis novel ini pada mulanya mungkin hanya ingin memperolok adanya variety show yang begitu menjamur dan mewabah di layar kaca. Dengan setting masa depan, maka dengan leluasa variety show ala Hunger Games ini menjadi perbincangan menarik di antara para remaja.

Kisah drama percintaan plus action ini seharusnya bisa menguras air mata, tapi sutradara lebih memilih dominasi action daripada kisah kasih keluarga Katniss Everdeen yang kehilangan kasih ayahnya. Primrose Everdeen digambarkan sebagai sosok adik yang lemah dan terlalu kecil untuk ikut pertarungan hidup mati melawan 23 orang Remaja yang haus akan kematian lawannya.

Masih ada lagi pacar Katniss Everdeen yang begitu mencintainya dan harus rela melihat pacarnya berkasih mesra dengan pemuda lain dalam acara yang  ditonton oleh ribuan pasang mata.

Sutradara lebih memilih keindahan alam pegunungan dan semangat survival di hutan yang penuh binatang buas maupun beracun. Hewan-hewan buatan ini begitu mudah dibuat dan diletakkan di dekat lokasi para remaja yang sedang bertarung untuk menentukan siapa yang berhak keluar hidup-hidup dari permainan ini.

Hutan yang indah di film Hunger games

Pilihan ini ternyata tidak salah bagi produser, karena setelah menonton film ini banyak remaja yang dikabarkan langsung datang ke lokasi syuting dan menimkmati kehidupan ala petualang di hutan buatan nan indah ini.

Permainan mematikan yang merupakan inti cerita ini memang dimaksudkan untuk menakut-nakuti 12 distrik yang berada di kekuasaan Capitol. 24 orang yang mewakili 12 distrik yang ada akan saling bantai dan hanya satu pemenang yang berhak keluar dari permainan ini. Artinya 23 orang lainnya harus binasa.

Hanya ada dua pilihan, terbunuh atau membunuh!

Tentu kalau pilihan yang ada hanya itu, maka cerita ini akan menjadi tidak seru. Sang penulis novelpun membuat bahwa masih ada pilihan lain selain membunuh dan dibunuh. Inilah pilihan kejutan yang menandai akhir cerita trilogi bagian pertama ini.

Aturan yang berubah-ubah selama permainan berlangsung juga membuat film ini jadi lebih menarik. Keberpihakan para sponsor acara  terhadap Katniss Everdeen mungkin dimaksudkan bahwa film ini adalah parodi dari variety show yang seolah-olah benar-benar terjadi tetapi sebenarnya hanya rekaya saja.

Secara keseluruhan film ini masih lumayan untuk dilihat sebagai film hiburan dan agar tidak terlihat ketinggalan menonton film yang jadi perbincangan di dunia perfilman. Suasana hutan yang sejuk dan teduh membuat film ini terasa sangat menyegarkan pandangan mata.

Yang paling menarik memang sosok Katniss Everdeen yang terlihat tetap cantik dibalut baju berburunya. Wajahnya mirip dengan Della, salah satu teman anakku dan itulah yang membuatku ikut beramai-ramai menonton film ini bersama seluruh keluargaku. Padahal tadinya aku mengajak mereka untuk nonton film John Carter.

Hunger Games

Mau tahu tentang film Hunger Games? Simak data dari 21cineplex.com di bawah ini.

Durasi : 142 Menit
Kode M-TIX : HUNG
Jenis Film : adventure/fantasy
Produser : Nina Jacobson, John Kilik
Produksi : LIONSGATE
Sutradara : Gary Ross
Homepage : http://www.thehungergamesmovie.com/index2.html

SINOPSIS THE HUNGER GAMES
Katniss, berusia 16 tahun yang tinggal bersama ibu dan adik perempuannya di distrik termiskin, Panem, wilayah yang tersisa dari Amerika Serikat. Dahulu distrik melancarkan perang terhadap Capitol dan kalah. Sebagai bagian dari syarat-syarat kapitulasi, setiap distrik diharuskan mengirim satu anak laki-laki dan seorang anak perempuan muncul di acara tahunan di televisi yang disebut, ‘The Hunger Games’, medan, aturan, dan tingkat partisipasi penonton dapat berubah namun satu hal konstan: membunuh atau dibunuh. Ketika adik Kat terpilih, Kat menawarkan diri untuk menggantikan tempatnya

+++

Selamat menonton (gambar diambil dari FB film Hunger Games)

7 komentar

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.