PSSI dikau kucinta dan tak akan lekang cintaku padamu, ada GARUDA di dadaku !

Garuda di dadaku

Hiruk pikuk Liga Champion ataupun El Clasico mewarnai dunia bola minggu ini. Teman-temanku terbelah antara mendukung Barca atau Madrid. Inilah dua “agama” besar di dunia bola saat ini. Yang satu melambangkan kesebelasan kaya raya, pelatih handal dan pemain top dunia, sedangkan yang satunya melambangkan persatuan, kekompakan tim dan tambahan satu manusia planet.

Di Indonesia sendiri hiruk pikuk dunia bola juga tidak kalah ramainya, meskipun yang ramai justru pengurusnya. Ada dualisme PSSI yang selalu rajin berseteru, sehingga membuat para pendukung kedua organisasi ini tidak pernah behenti bertikai. Perlu kepala dingin untuk menyelesaikan hal ini dan itulah yang tidak terlihat darii mata kepala pecinta PSSI asli.

aku cinta Timnas Indonesia

Pecinta PSSI asli ini tidak pandang siapa yang jadi pengurus PSSI, mereka hanya peduli dengan timnas. Mereka memberi saran kepada pelatih timnas dan bukan kepada PSSI, karena mereka tahu pengurus pSSI sudah sibuk dengan urusan mereka sendiri.

Di satu pihak para pecinta PSSI asli ini sama sekali tidak peduli siapapun yang jadi pengurus PSSI, tapi kadang terlihat juga ada pecinta PSSI asli yang tetap setia mengikuti perkembangan PSSI meskipun tidak ikut melakukan kegiatan demo atau semacamnya.

Meski terlambat, akhirnya PSSI mengakui adanya LSI dan ini sebuah terobosan yang sangat bagus, apapun motifnya, karena kita akan segera melihat penampilan Timnas yang lengkap, tanpa membedakan dari kasta LSI atau LPI.

“Kompetisi sepakbola di Indonesia ini memang unik kok mas. Coba saja kalau kita lihat jarak antara Sumatera dan Papua, apa bukan sudah melewati berbagai negara kalau kompetisi itu diadakan di negeri Eropa?”

“Pantas saja kompetisi di Eropa mudah diatur, salah satunya pasti karena lokasi antar klub yang berdekatan. Bandingkan dengan liga antar klub Champion, dimana Barca sudah kelelahan ketika sampai di Italia dan dihajar oleh Inter Milan jaman Mourinho dulu?”

Masih banyak hal yang membuat kompetisi liga Indonesia menjadi unik, tapi semua keunikan itu sebenarnya telah melahirkan tim pendukung masing-masing kesebelasan yang sangat atraktif, menghibur dan memberi warna segar setiap pertandingan.

Masih terbayang betapa kompaknya para aremania bernyanyi sepanjang pertandingan menyemangati tim mereka, Bonekmania yang tidak kalah kompaknya, Pasopati, PSS dan masih banyak lagi kelompok pendukung tim sepak bola yang rindu akan sepakbola indah, aman dan menghibur.

Siapapun pengurus PSSI aku tidak peduli lagi, asal sudah bukan NH dan pengikutnya. Aku hanya cinta Timnas karena ada GARUDA di dadaku !

Adakah GARUDA di dada anda?

Salam sehati

Garuda di dadaku+++

Gambar diambil dari situs http://www.pssi-football.com/id/image/

9 komentar

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.