#sinauTwitter : Berisik tapi bisa bermanfaat kok

Semua social media biasanya mempunyai dua sisi mata pisau yang sama tajamnya. Satu sisi akan membuat dunia menjadi lebih buruk dan satu sisi lagi membuat dunia menjadi makin berwarna dan makin indah.
Semakin banyak pengikut (follower) akan semakin besar potensi untuk mempertajam mata pisau itu. Demikian getolnya berkicau di twitter membuat semua orang tergila-gila mencari follower sebanyak-banyaknya. Bahkan beberapa iklan yang bertebaran di dunia maya menunjukkan kalau jasa pencari follower ini makin marak dari hari ke hari.
Lalu, apa benar follower yang banyak tapi tidak terkait dengan karakter personal yang diikuti akan bermanfaat bagi yang diikuti?
Para penggiat #srudukfollow telah menciptakan suasana yang menyejukan di dunia pengkicau ini. Mereka tidak pernah minta difollow tetapi rajin memfollow para pengkicau yang followernya masih di bawah 100. Ini fenomena twitter yang cukup menarik dalam urusan mencari follower. Mereka berlomba menjadi follower dan bukan berlomba mencari follower.
Mereka tidak saling mengenal, tetapi karena saling melakukan follow, akhirnya tercipta komunitas #srudukfollow yang ada di beberapa kota. Salah satu yang pernah kuhadiri adalah komunitas #srudukfollow dari daerah Jogjakarta. Mereka adalah anak muda yang begitu antusias memandang kehidupan ini.
Mereka suka menebarkan kicauan yang membangkitkan semangat serta kreatifitas di antara mereka, meskipun tidak jarang ada suara-suara galau dari para anak muda ini. Namun sepengetahuanku mereka masih dalam koridor aman.
Para pengkicau ini hanya bising dan kadang tanpa makna, tapi itulah yang membuat hidup menjadi lebih hidup.
Bila disikapi dengan baik, akan kita lihat banyak bertebaran kicauan yang sangat manusiawi, penuh budi pekerti dan sangat berkualitas, meskipun ada juga kicauan mereka yang berbalik 180 derajat dibanding kicauan positip tersebut. Inilah pisau bermata dua yang sama tajamnya itu.
Pagi ini aku berkicau tentang hidup yang indah ini.
1. Tidur, bangun sesuai #jambiologis makan ketika lapar dan berhenti makan seelum kenyang”
2. Makan hanya untuk menegakkan tulang belakang bukan untuk menuruti hawa nafsu”
3. Tidur sebaiknya jam 20-21, bangun pagi seelum subuh sesuai #jambiologis”
4. Tidur itu seperti makan, kalau kebanyakan malah jadi sumber penyakit”
5. Usahakan minum sambil duduk, karena saat duduk filter penyaring minuman bekerja meringankan ginjal”
6. Menasehati orang lain masih lebih mudah dibanding menasehati diri sendiri”
7. Masalah terbesar kita adalah merasa masalah yg kita hadapi sebagai masalah besar”
8. Sesiapa RT (reTweet) ajakan baik, maka semoga pahala mengalir padanya. Amin”
9. Angka tertinggi adalah 9, orang terbaik adalah yg bermanfaat bagi lingkungannya
Beberapa kalimat di atas begitu gampang meluncur dari gadget kita dan sebenarnya sangat gampang dilakukan, tapi dalam kehidupan nyata beberapa anjuran normatif itu sangat sulit dilakukan. Yang namanya makan rasanya tidak puas kalau belum kekenyangan, walaupun mereka tahu bahwa kekenyangan itu tidak baik.
Kadang kita sangat memahami bahaya dari sesuatu hal, tetapi dalam kenyataan tetap juga kita lakukan. Itulah hidup, gampang menasehati orang lain tapi sangat sulit menasehati diri sendiri.
0. Hari ini adalah saat terbaik kita dan besok kita akan menjadi lebih baik. Insya Allah, amin.
Twitter lebih private meskipun lebih berisik 😉
SukaSuka
Yes !:-)
salam sehati
SukaSuka