Runner dan Goweser kota

“Mas Khalid, menurutku hanya Italia yang bisa mengalahkan Jerman di ajang Euro2012”, Udin memulai pembicaraan sore ini sambil menyodorkan permen pada Khalid yang terlihat agak kesal.

“Kenapa kita kok selalu berlawanan kalau memilih tim sepakbola ya ?”

“Hahaha…. jangan dianggap di hati mas. Kemarin itu sebenarnya bukan prediksiku kalau Spanyol menang melawan Portugal, itu kan prediksi mas Khali dsendiri. Kenapa harus sedih melihatku selalu salah menilai tim pemenang besok dini hari?”

“Bukan itu mas masalahnya”

“Terus kenapa?”

“Tadi pagi aku ketemu beberapa teman di pabrik dan kulihat beberapa dari mereka bertampang kuyu dan seperti memendam sesuatu yang tidak mengenakkan mereka”

“Pasti karena jagoannya kalah dan mereka sudah harus berjaga sampai pagi”

“Itulah kenapa mereka harus bersedih akan kekalahan tim kesayangan mereka. Kenapa mereka tidak mencontoh mas Din yang tetap gembira ria, cuek atau apalah meskipun timnya kalah”

“Hahaha… benar itu mas. Kenapa harus sedih kalau tim yang kita jagoi kalah. Memangnya harus selalu menang? Apa jadinya kalau semua tim menang?”

“Ada yang begitu kecewanya sampai tidak mau sarapan pagi dan kerjaan jadi terbengkalai karena kebanyakan melamun”

“Wouw… benar-benar efek negatip dari Euro 2012 itu kalau sampai mempengaruhi pekerjaan”

Pembicaraan antara Khalid dan Udin terus berlangsung dengan santai. Mereka sangat menyayangkan pengaruh negatip dari ajang Euro 2012 ini. Padahal dalam permainan selalu saja ada yang kalah dan ada yang menang. Apalagi permainan bola adalah permainan yang paling tidak matematis. Sulit ditebak hasil akhirnya meskipun di atas kertas semua tertebak dengan jelas.

Siapa mengira Italia terus melaju sampai babak semi final?

Siapa mengira kalau sepakbola menyerang yang bukan khas Italia ternyata telah memberikan tuah bagi Azzuri dan akhirnya harus bertemu dengan Tim Panser J yang telah beberapa kali dikalahkannya.

Seolah-olah hanya Italia yang bisa menghentikan dominasi tim Jerman yang luar biasa sejak babak awal Euro 2012 ini. Sejarah akan kembali mencatat kekalahan yang kesekian kali dari tim Jerman atas Italia. Beberapa kali mereka harus pulang lebih cepat karena bertemu Italia, tentu sedikit banyak mempengaruhi mental para pemainnya. Apalagi pemain yang dibawa saat ini tidak berbeda banyak dengan ketika mereka dikalahkan oleh Italia.

Bola itu bundar dan siapapun bisa menang atau kalah. Jerman memang digdaya dengan prestasi yang membanggakan baik sebelum ajang Euro 2012 ataupun ketika ajang ini digelar, tapi kata Bung Kus, komentator bola, “Jangan remehkan Italia!”

Ada pemain temperamental yang prestasinya naik turun di Italia. Bila sedang di puncak prestasinya, maka Jerman terpaksa akan pulang. Mario kecil akan memulangkan Jagoan udara Klose dari Jerman.

Semangat Klose pasti akan terbakar melihat tim italia yang memulangkan mereka beberapa kali. Bila bisa dijadikan pelecut semangat, maka Klose akan membuktikan bahwa di usia tuanya dia masih ditakuti. Mario Gomez mungkin harus masuk cadangaan jika Klose dipilih sebagai stater.

Azzuri akan tergantung pada mental Mario kecil dan pada ketidak harmonisan tim karena sikap bengal Mario kecil.

“Oke mas Din, ayo maghriban dulu. nanti malam siapa pemenangnya? Italia ya?”

“Pasti deh, hanya Italia yang bisa mengalahkan Tim Jerman !”

“Hahahaha…..”

+++

Gambar diambil dari FB M.City