Film : BRANDAL-BRANDAL CILIWUNG cari hikmahnya

Mencari kekurangan film ini sangat mudah. Banyak adegan yang seperti dipaksakan. Plot cerita juga lumayan klise. Namun cobalah kita lupakan sisi buruk film ini. Akan banyak kita temui sisi positip yang bisa membuat dada ini menjadi sesak dan air mata panas menggulir di pipi.
Tidak jelas memang kenapa kelompok Adam bisa begitu dendam dengan kelompok Brandal Ciliwung dan kenapa mereka begitu geram dengan prestasi kelompok Brandal. Mungkin ini sebuah kartun tentang kehidupan hitam putih di kalangan anak-anak, tapi kejadian seperti itu agak sulit diterima oleh logika.
Tetapi coba lihat adegan ketika Adam tenggelam di Ciliwung, apa yang terjadi saat itu benar-benar kejadian simbolik yang mungkin terjadi dalam hidup ini. Hal ini seperti mempunyai dua anak yang saling berantem, tetapi ketika salah satu terkena celaka yang lain tergetar kalbunya. Orang Jawa bilang “tega larane ora tega patine”, kita mungkin masih tega ketika saudara kita disakiti, tetapi ketika kita melihat bahwa saudara kita begitu menderita, maka muncullah iba di hati kita dan tangan kitapun terulur dengan spontan.
Film ini banyak menghibur kita dengan anekdot ala bocah di usia ABG.
Lokasi pengambilan film yang kaya adegan di tepi sungai juga cukup menyentuh bagi mereka yang tidak pernah bergaul dengan sungai. Betapa kotornya sungai dan betapa riang gembiranya mereka bermain di air sungai yang kotor itu. Akan banyak mengingatkan mereka yang pernah akrab dengan sungai (yang kotor).
Film ini dimulai dengan tanda tanya tentang kenapa Tirto tidak boleh mandi di sungai dan akhirnya mandi di sungai karena adanya cewek TiongHoa di kelompok brandal Ciliwung. Tanda tanya ke dua adalah kenapa pemilik pabrik tahu menjauh dari masyarakat.
Dua tanda tanya itu akhirnya terjawab dipertengahan cerita dan di akhir cerita. Menjadi tidak penting ketika tanda tanya itu akhirnya terjawab, tapi menjadi menarik ketika akhirnya salah satu tand atanya itu adalah acara pesta tahu di pabrik tahu yang dimiliki oleh keturunan TiongHoa. Pesta tahu akhirnya membuat suasana di kampung terasa hangat dan akrab.
Jadi kalau mau menonton film ini, segera lupakan keanehan yang muncul dan nikmati saja akting para berandal yang bikin ketawa atau minimal tersenyum. Jangan lupa ajak semua anggota keluarga untuk nonton film ini, mereka biasanya langsung “in” dengan film ini.
Bukan film berat dan sangat mudah dicerna. Selamat menonton.
+++
Foto diambil dari FB Film BRANDAL-BRANDAL CILIWUNG
Ternyata tulisan ini adalah tulisanku yang ke 1.000 di blog ini. Selamat deh buat aku !:-)
(Buat teman-teman juga yang sudah membuat aku jadi bisa menulis seperti ini:-)
huuuuuuu
SukaSuka
Ping-balik: Film Perahu Kertas : Antena dan dunia Neptunus | Dari "Kaca Mata"-ku
Reblogged this on Film yang kutonton and commented:
Film : BRANDAL-BRANDAL CILIWUNG cari hikmahnya
SukaSuka
aq gx perlu cinta yg ku butuh hanyalah cyank…………..
SukaSuka
hello???????
SukaSuka