Bisnis Travel Agent

“Masih menarikkah bisnis Travel Agent saat ini?”
Itu pertanyaan yang diajukan oleh seorang pimpinan organisasi padaku. Pertanyaan itu pasti berawal dengan makin banyaknya layanan online di masing-masing maskapai penerbangan maupun moda angkutan yang lain. Saat ini begitu mudahnya pesan tiket kereta api, demikian juga begitu mudahnya pesan tiket airlines. Semuanya serba online dan bisa diselesaikan dari atas meja kerja sendiri.
Banyak aplikasi online yang mempermudah proses pemesanan tiket sampai ke proses check-in, memilih kursi yang cocok maupun proses pembayarannya. Nampaknya bagi perorangan, terasa lebih nyaman memakai jasa aplikasi pemesanan tiket online dibanding memakai jasa travel agent.
Pertanyaan itu akhirnya kujawab dengan sebuah pernyataan dan sebuah pertanyaan.
“Bagi pelanggan perseorangan yang hanya ingin beli tiket saja, mungkin travel agent memang tidak seperti tahun-tahun lalu, tetapi bagi sebuah organisasi, maka travel agent masih akan sangat diperlukan”
“Kalau hal-hal di luar pembelian tiket, maka travel agent bisa juga menangani disain wisata ruhani, wisata kota tertentu atau wisata dengan tema tertentu. Ini jelas diperlukan sebuah travel agent sebagai perancang wisata yang terkoneksi dengan segala macam moda angkutan serta sumber informasi pariwisata”
Waktu aku wisata ke Gold Coast Australia, bagiku pantainya tidak seindah pantai di Bali ataupun pantai-pantai di Aceh, Belitung dan sebagainya, tapi wisatawan di Gold Coast terlihat ramai duduk-duduk di pantai, melakukan banyak aktifitas di sekitar pantai. Disini yang berbicara adalah sebuah kemasan lokasi wisata. Seperti juga dengan kemasan lokasi wisata yang ada di negara lain, meskipun tidak seindah Indonesia tetapi dengan kemasan yang lebih menarik, kadang justru lebih menjual dibanding wisata Indonesia yang indah.
Bisnis travel agent harus juga begitu. Yang dijual oleh semua bisnis travel agent pasti sama, tinggal kemasan yang akan membuat pelanggan datang ke tempat kita. Harus ada sesuatu yang membedakan bisnis kita dibanding bisnis sejenis yang ada di sekitar kita. Bisnis yang mempunyai perbedaan saja belum tentu sukses, apalagi kalau tidak ada beda dengan bisnis sejenis, bisa dipastikan akan kurang sukses.
Diskusi tentang bisnis travel agent berhenti karena sang pimpinan organisasi itu memerlukan info lebih lanjut tentang bisnis travel agent ini dan memintaku untuk membahasnya di waktu yang lain, bersama-sama dengan beberapa stafnya. Akupun mengulurkan tangan dan jabat erat menandai akhir pertemuan singkat itu.
Bagi teman-teman di Jogja yang juga ingin ikut belajar bisnis travel agent dipersilahkan menghubungi Ibu Yeni Eshape 08883087532 atau 081908066333. Pakai SMS saja dan tunggu balasan dengan sabar.
Info pelatihan Bisnis Travel Agent kurang lebih sebagai berikut :
Mulai 6 Agustus 2012 dan bulan-bulan yang ditentukan kemudian, telah dibuka pendaftaran Workshop Peluang Usaha Travel Agent.
Instruktur dari pihak akademis dan sekaligus praktisi : Zarkoni Ramli,
Biaya peserta @ 350.000-500.000,- (tergantung materi) dapat ditransfer via rekening Bank BCA No. 8730004045 an. Yeni Rumiyaningtyas (081908066333)
Acara dilaksanakan pada tgl 28 Oktober 2012 jam 08.00- selesai,
Tempat tetap di hotel Gloria Amanda, Sosrowijayan Yogyakarta.
Biaya sudah termasuk materi, sertifikat dan makan siang.
keren nih! hotel murah di jogja
SukaSuka
yup 🙂
SukaSuka
Apa ini skalian bisa untuk pendaftaran sub-agen y pak eko ???
*Tapi sayang sayanya kejauhan d malang 😦
SukaSuka
Salam.
Dalam pertemuan ini, peserta dibimbing untuk membuat sebuah travel agent, baik melalui sub agent kecil maupun sampai ke menjadi agent besar yang memerlukan banyak modal.
Mungkin kalau diadakan di Surabaya jadi dekat ya mas ?
Salam sehati
SukaSuka
Ping-balik: Bisnis Travel Agent 2013 | Dari "Kaca Mata"-ku