Belajar dari film WRECK IT RALPH

Menonton Film WRECK IT RALPH, kita seperti dihadapkan pada kehidupan yang nyata dalam pernak pernik dunia game anak-anak. Film ini mengajarkan tentang banyak hal, seperti juga film sejenis. Ada keberanian, ketakutan, kecurangan maupun kesepian yang mendera kehidupan sehari-hari.
Aku jadi ingat sebuah kalimat klise “kebisingan yang sunyi”. Kita sering berada di tengah sebuah komunitas yang riuh rendah bersenda gurau, tetapi kita merasa sedang sendirian dalam keheningan yang ramai. Itulah yang dialami oleh RALPH. Sosok raksasa penghancur yang tidak bahagia karena ditakdirkan berperan sebagai PENJAHAT.
Film ini dengan cerdas menggambarkan betapa dalam kehidupan PENJAHAT masih ada titik kebaikan yang melekat padanya. Ini jadi seperti simbol titik hitam di warna dasar putih atau titik putih di warna dasar hitam. Selalu ada titik kebaikan dalam kejahatan dan selalu ada titik iblis dalam lautan kebaikan.
Bagi yang sudah menonton film Night at the Museum, pasti tahu bahwa ketika museum tutup, maka para penghuni museum yang sehari-harinya adalah patung mulai hidup dan bertindak seolah-olah mereka adalah makhluk hidup dengan karakter masing-masing.
Dalam film WRECK IT RALPH, lokasi yang diambil adalah pusat permainan game anak-anak yang berisi puluhan mesin game. Segala macam game ada disini dan saat toko ditutup, maka para pelaku permaian game itupun berisitirahat dan mulai berinteraksi melalui kabel jaringan. Para tokoh game akan saling bertemu tetapi tidak boleh saling merusak permainan di game mereka. Sekali permainan rusak, maka game akan “hang” dan pemilik toko permainan akan melepas kabel catu daya mereka.
Itulah kiamat bagi para tokoh game yang ada di permainan yang dilepas listriknya itu. SOP kiamat masing-masing permainan ditandai dengan tulisan yang ditempel di layar monitor “Out of date”. Setelah itu, sehari kemudian bila memang mesin dianggap tetap “hang”, maka listrikpun dilepas dan permainan dikirim ke bengkel. TAMAT !
Konflik cerita dimulai ketika game WRECK IT RALPH melakukan perayaan yang ke 30 tahun dan RALPH tidak diundang. Tentu saja sebagai “manusia” biasa, RALPH merasa tersinggung karena dia merasa menjadi salah satu tokoh dibalik kesuksesan permainan, tetapi justru tidak diajak berpesta. Permainan itu tak akan sukses tanpa adanya dia, tapi ternyata para aktor lain termasuk jagoan di permainan RALPH melupakan dia.
Kenapa hanya Felix sang jagoan yang mendapat medali?
Kenapa dia tidak bisa mendapat medali?
“Penjahat dapat medali? Ngimpi !”, begitu kira-kira ucapan para tokoh gamer di film itu.
Petualangan RALPH dimulai ketika dia berusaha mencari medali seperti milik FELIX sang jagoan. Dari satu mesin dia pindah ke mesin lain dan akhirnya membuat sebuah mesin harus bersiap menghadapi kiamat. Pilihan dilematis ada pada RALPH, haruskah dia membantu seorang gadis kesepian seperti dirinya mendapat medali atau dia tinggalkan sang gadis kecil dan dia bawa pulang medali yang sudah ada di tangannya?
Pilihan yang sulit. Mirip dengan pilihan kita di beberapa kejadian kehidupan kita. Saat itulah hanya hati yang bisa menjawab. Akal sudah tidak mampu lagi menentukan pilihan terbaik. Otak kiri sudah menyerah.
Kalau semua sudah menyerah, maka memang hanya hati tempat kita bertanya. Tenangkan pikiran, relax dan cobalah bertanya di dinihari yang sejuk. Pertanyaan apapun, pilihan apapun yang kita inginkan biasanya dimudahkan olehNYA.
Mungkin ini hanya sugesti, tapi itulah bukti yang nyata. Selamat menonton dan selamat Belajar dari film WRECK IT RALPH