Wisata Air Terjun Sri Gethuk Jogja

Air terjun Sri Gethuk

Minggu ini aku melakukan perjalanan bersama keluargaku dan keluarga adiku. Tujuannya adalah Wisata Air Terjun Sri Gethuk Jogja, atau tepatnya di kecamatan Playen, Gunungkidul. Dari kota Jogja menuju Lokasi Wisata air terjun Sri Gethuk Dusun Menggoran Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Gunung Kidul, jaraknya sekitar 40 km.

Tidak banyak angkutan umum yang sampai ke lokasi, mengingat obyek wisata ini masih baru. Sebaiknya naik motor sendiri atau mobil pribadi untuk menuju ke lokasi wisata ini. Ambil arah ke Wonosari dan pilih jurusan pasar Playen. Setelah melewati pasar Playen, kira-kira 3 km ada simpang traffic light dan ambil arah belok kanan. 10 km ke depan sampailah ke lokasi wisata Gua Rancang Kencono dan setelah itu sampai ke wisata air terjun.

Bila sampai di lokasi belum masuk waktu sholat, maka bisa langsung menuju ke arah sungai dan menuju ke lokasi air terjun dengan naik “gethek”, atau langsung jalan kaki menuju ke lokasi air terjun. Untuk naik perahu “gethek” kita harus belok ke kiri, sedang kalau belok ke kanan adalah arah langsung ke air terjun dengan jalan kaki.

Perahu Gethek menuju Air Terjun Sri Gethuk

Perahu Gethek menuju Air Terjun Sri Gethuk

Untuk biaya naik gethek, dipatok harga 10.000 rupiah pulang pergi, sedang kalau kita jalan kaki tidka dipungut biaya apapun. Tiket masuk sudah termasuk parkir biasanya sudah ditarik sesaat sebelum sampai di lokasi gua wisata, sebesar 5.000 per orang.

Aku sendiri sam,pai di lokasi sudah lewat Dhuhur, sehingga langsung ISHOMA di dekat parkir lokasi air terjun. Air di toilet bersih, tetapi kondisi toiletnya ala kadarnya saja. Tidak kotor tapi tidak bersih juga. Cukup memadai untuk lokasi seperti ini.

Lokasi mushola yang berdekatan dengan warung memudahkan kita untuk sholat dan istirahat plus makan minum disitu. Yang dijual cukup beraneka ragam dengan harga yang reasonable (tarip bawah).

Air kelapa muda masih di angka 3.000 dan makanan seporsi rata-rata masih di bawah 10.000. Bisa memakai lauk ayam (goreng/bakar), lele (bakar/goreng) atau nasi goreng, harganya antara 8.000 sampai 10.000. Minuman yang ada juga cukup beragam. Yang paling istimewa ya dawet ayu.

Air terjun Sri Gethuk

Air terjun Sri Gethuk

Setelah ISHOMA, maka kita menuju lokasi penjualan tiket perahu “gethek”. Ini adalah sebuah konstruksi yang mirip dengan kapal ponton. Beberapa drum plastik dirangkai dan diberi alas plus mesin pemutar baling-baling. Sang driver merangkap nakhoda duduk di depan dan membawa rombongan menuju ke lokasi air terjun.

Setelah membeli tiket kita tidak bisa langsung naik kapal. Hal ini terjadi karena padatnya pengunjung, sehingga kita harus lapor dulu dan menunggu panggilan untuk naik perahu. Ada 7 (tujuh) orang yang naik perahu, sementara itu 4 (empat) orang memilih jalan kaki saja menuju lokasi air terjun.

“Sama kok jauhnya antara jalan kaki dan naik perahu. Nanti aku bagian motret kalau sudah sampai lokasi”, kata adikku sambil membawa cameraku.

Keluarga Gunung Ketur dan Cungkuk Kuncen

Keluarga Gunung Ketur dan Cungkuk Kuncen

Aku sendiri bersama keluarga adikku dan anak-anakku naik perahu. Hari ini cukup banyak pengunjung, sehingga sambil menunggu datangnya kapal, kita melakukan beberapa kegiatan di dekat “dermaga” kapal.

Saat lebaran dulu, air sungai terlihat sangat jernih dan memberikan pesona keindahan dasar sungai yang penuh lumut, tapi di musim hujan ini, maka air menjadi sangat keruh dan berwarna coklat pekat.

Sampai di lokasi air terjun, suasana berubah menjadi lebih hingar bingar. Pengunjung tumplek bleg, di lokasi yang cukup sempit dan licin. Harus ekstra hati-hati di lokasi ini, banyak lokasi yang bisa bikin terpeleset. Sebagian besar pengunjung terlihat sudah siap dengan kostum masing-masing, tentu saja bukan kostum renang tapi kostum untuk berbasah ria di bawah air terjun.

Tempat pemberhentian perahu Air Terjun Sri Gethuk

Tempat pemberhentian perahu Air Terjun Sri Gethuk

Setelah puas, barulah kita kembali ke lokasi Mushola lewat rute jalan kaki. Disamping ingin mencoba melewati jalan yang berbeda dengan jalan menuju air terjun, kita juga merasa males untuk antri lagi. Memng kalau melihat panjangnya antrian menuju ke dermaga kapal “gethek”, maka keputusan jalan kaki terasa sangat tepat.

Sorepun menjelang dan kitapun pulang ke Jogja dengan rasa puas. Acara Wisata Air Terjun Sri Gethuk Jogja inipun teah berlangsung sukses. Capek tapi senang.

Asyik diskusi lupa mandi Air Terjun Sri Gethuk

Asyik diskusi lupa mandi Air Terjun Sri Gethuk

26 komentar

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.