Bisnis Travel Agent 2013


Di akhir tahun 2012 kami sekeluarga duduk di depan TV dan berbincang tentang apa saja yang muncul dalam pikiran kita. Tiba-tiba anakku melontarkan sebuah gagasan tentang Bisnis Travel Agent. Sebuah bisnis yang akan terus menarik sampai kapanpun, karena pada dasarnya semua orang pasti pernah atau ingin melakukan sebuah perjalanan kemanapun dengan tujuan apapun.

“Bukankah bapak sudah keliling Indonesia, sudah mengenal berbagai macam tempat di Indonesia? Mari kita manfaatkan untuk sebuah bisnis pak”

“Terus maksudmu gimana?”

“Ya kita buat sebuah bisnis yang berbeda dengan bisnis travel agent yang lainnya, sehingga setiap orang yang ingin bepergian ke suatu tempat selalu menghubungi kita dan kita pastikan perjalanan mereka aman”

“Berarti aku bertugas untuk membuat website yang selalu dikunjungi oleh mereka yang ingin travelling? Kayaknya bisa juga tuh”

“Kita minimalkan hubungan melalui telepon dan fokus ke pengisian formulir via web, email atau social media lainnya”

“Jadi apa yang harus dilakukan sekarang?”

“Itu pertanyaanku untuk bapak, jangan dibalik pak? Aku harus ngapain untuk membantu bisnis ini?”

“Sebenarnya kalau langkah demi langkah proses pembentukan travel agent kita minta ibumu saja. Dia kan sering ngadain kursus mendirikan Bisnis Travel Agent”

“Bukan jualan tiket lho pak!”

Kalimat terakhir ini rupanya mengusik istriku.

“Mbak.. bisnis travel agent itu tidak hanya jualan tiket. Kalau hanya jualan tiket untungnya sedikit. Yang untungnya lebih banyak itu kalau kita juga mengelola tournya sekalian”

“Tapi harus beda dengan yang lainnya lho Bu”

“Iya jelas harus beda donk”

“Langkah-langkahnya mendirikan bisnis travel agent gimana Bu. Ceritain dari awal”

Akhirnya ibu dan anak terlibat proses pendirian sebuah bisnis travel agent. Aku hanya terkesan melihat semangat wira usaha anakku. Semangat yang sudah semakin luntur di kalangan remaja atau lulusan perguruan tinggi. Padahal di tangan para pemikir muda, maka dunia wira usaha akan sangat berkembang. Anak muda identik dengan semangat pantang menyerah dan otak yang selalu “fresh”.

Patut disyukuri masih ada anak muda yang tergabung dalam TDA Campus. Mereka rajin berbagi di antara sesama mahasiswa dan tidak pernah kendor semangat mencari sesuatu yang baru di dunia usaha. Sayang aku tidak sempat mengajak anakku ikut diskusi dengan kelompok TDA Campus saat mengadakan acara Gebyar Campuspreneur Jogja beberapa hari lalu.

Sayang waktu diskusi yang sempit membuat aku belum bisa menjelaskan gambaran umum versiku terhadap bisnis ini. Apa yang ada di kepalaku dan di kepala anakku mungkin sangat berbeda dan itu perlu disepakati sejak awal agar diskusi selanjutnya tidak “ngalor ngidul” kesana kemari tanpa titik temu yang jelas.

Pada dasarnya secara garis besar, bisnis travel agent ada dua, yaitu sebagai berikut :

1. Membuat bisnis Travel agent yang mandiri.

Diperlukan modal yang cukup besar, karena harus mengurus perijinan sebagai badan usaha sendiri. Modal waktu juga cukup besar, karena tidak bisa dilakukan secara instan. Semua proses yang harus dijalani dan diikuti secara intensif. Bisnis ini tentu tidak cocok bagi para pemula.

2. Menjadi sub agent dari sebuah biro Travel agent yang sudah mapan.

Bila kita hanya punya status sebagai Sub Agen dari agen travel yang besar, maka modal yang dibutuhkan juga relatif sedikit. Apalagi kalau kita sudah mempunyai perlengkapan seperti jaringan internet, printer dll, maka biaya akan menjadi lebih sedikit lagi.

Setelah mulai merasakan aura bisnis travel agent, maka selanjutnya bisa dikembangkan sesuai karakter bisnis ini dan fokus yang kita ambil. Kita bisa lebih dalam menangani bisnis perjalanan haji, umroh atau wisata-wisata lainnya, baik domestik maupun mancanegara. Arus pasar di sekitar kita, di lingkaran komunitas kita akan menentukan arah bisnis ini.

Pada tahap awal, sebaiknya bisnis ini dijalankan sendiri, dengan demikian kita jadi tahu dengan pasti seluk beluk bisnis ini. Setelah besar, maka memperkerjakan orang lain mutlak diperlukan. Tentunya kita masih ingat dengan bisnis waralaba besar yang mensyaratkan managernya harus pernah mengalami semua jenis pekerjaan di lini bisnisnya, mulai dari pemasar, produksi bahkan sampai mencuci toiletpun harus pernah dijalaninya.

Bisnis Travel agent memang menantang karena banyaknya pemain yang sudah masuk di bisnis ini, tetapi dengan konsep yang berbeda mungkin bisnis ini jadi punya nilai lebih. Ayo nak , kita berbisnis Travel Agent.

Bisnis Travel Agent termasuk mengelola pesawat kecil

Bisnis Travel Agent termasuk mengelola pesawat kecil

4 komentar

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.