Anti Miras

“Din, masih ingat cerita pak Dhe tentang kisah hikmah yang berhubungan dengan anti miras?”
“Maksudmu kisah pemuda yang sangat religius dan menolak diajak berzina, menolak diajak membunuh anak-anak tapi akhirnya karena minum miras, maka dia melakukan semu aperbuatan yang ditolaknya itu?”
“Ya benar itu Din. Si pemuda itu dipaksa untuk memilih antara berzina dengan cewek cantik, membunuh anak-anak atau meminum miras dan akhirnya dia memilih meminum miras. Apa benar begitu Din?”
“Nah itu udah tahu bang”
“Ingin memastikan saja Din, takut salah cerita, nanti diketawain penonton. Hehehehe….”
“Memang mau ceramah dimana? Di kelurahan lagi?”
“Ah itu masalah lain Din, ini ceramah di kecamatan bersama ibu-ibu penggiat PKK di kecamatan kita”
“Ooo… masih ada ya kegiatan ibu-ibu PKK?”
“Sebenarnya bukan ibu-ibu PKK sih DIn, ini acara dari posyandu, tapi yang hadir ibu-ibu semua”
“Jadi paling ganteng dong !”
“Hahahaha… terus terakhir Din, kenapa pemuda itu memilih minum miras dibanding melakukan kejahatan berzina dan membunuh?”
“Yah… bagi pemuda itu, minum miras adalah perbuatan dosa paling ringan dibanding berzina dan membunuh”
“Ah ya benar itu Din, aku ingat sekarang. Setelah minum miras dan mabuk, maka pemuda itu berzina dengan si cewek. Dia sudah tidak punya malu lagi untuk melakukan zina. Setelah berzina dia ketakutan kalau anak kecil itu bercerita, maka dibunuhnya anak kecil itu. Begitu kan Din?”
“Yes!”
Udin tersenyum melihat Khalid yang begitu antusias untuk berdiskusi di Kecamatan membahas kekhawatiran para ibu-ibu terhadap bahaya miras yang mulai menyolok diperjual belikan secara bebas pada pembeli yang mayoritas justru anak-anak atau remaja tanggung.
“Bang Khalid memang yakin bahwa miras sekarang diperjual belikan dengan bebas?”
“Iya Din, aku baca di internet begitu. Menurutku pasti betul tuh berita di Internet itu”
“Ah berita di internet bis angawur juga lho bang. Memang dimana tuh yang jual miras di kampung kita? Kayaknya warung srempet tidak jual tuh, paling tinggi ya minuman bersoda saja”
“Ah mas Din kan tahu, warung srempet kan punya wak Haji, pasti gak jual miras dong, tapi warung lain silahkan cek sendiri”
“Lalu apa untungnya jualan miras, bukankah itu dilarang ?”
“Masalahnya larangan itu tidak didengar atau tidak dilaksanakan sesuai hukum yang berlaku, jadi penjualnya aman-aman saja dan keuntungan terus mengalir pada mereka”
Bisnis miras mungkin memang bisnis yang menguntungkan buat mereka yang terlibat penjualan barang ini, sehingga biarpun ada gerakan moral anti miras, mereka tetap saja dengan aman dapat berjualan miras dimanapun mereka mau.
Para pejuang gerakan moral anti miras harus ekstra sabar dan terus berjuang untuk menyadarkan masyarakat agar tidak membeli miras apalagi mengkonsumsinya. Bila tidak ada pembeli, maka otomatis pabrik miras akan tutup dan mereka bisa membuka bisnis selain miras. Bisnis halal tentunya.
Sempat ada pertanyaan mengapa gerakan moral anti miras ini tidak menyerang pabrik miras, tapi lebih fokus ke pengguna miras. Dengan tidak adanya penjual miras, maka otomatis tidak ada pengkonsumsi miras lagi. Begitu kilah mereka.
Sebenarnya masalahnya tidak sesederhana itu. Tidak mudah membuat pemilik pabrik miras menutup usahanya, kalau merek amasih membaui arom akeuntungan di bisnis miras ini. Jadi melakukan tindakan anti miras yang fokus pada para pengguna miras terutama mereka yang masih berusia di bawah 22 tahun akan lebih bermanfaat saat ini.
Jika kegiatan anti miras ini dapat berjalan baik, mungkin akan muncul gerakan lain yang lebih mengarah pada pemilik pabrik miras. Kita doakan saja gerakan anti miras ini terus bergulir, bergema dan membuat para pecandu miras berpikir lebih panjang sebelum membeli miras.
Ping-balik: Menulis yang beda | Eshape Blogger Jogja
Reblogged this on Kisah Hikmah and commented:
Miras memang terlihat nikmat, tapi akibatnya lebih banyak mudharatnya dibanding manfaatnya.
SukaSuka
Izin Copas, saya jg punya pengalaman Pribadi knapa tidak mencoba Miras , Alhamdulillah saya sampai saat ini belum pernah meminumnya, saya punya Hobby main catur, salah satu dampak miras adalah merusak otak kita, coz saya tidak ingin otak saya rusak, saya jg pernah beberapa kali mendengar kisah diatas & cukup menginsfirasi saya untuk tidak menyentuh Miras
SukaSuka
Alhamdulillah, kalau tulisan ini bisa mengingatkan kita pada hal-hal yang baik.
Silahkan di copas ataupun reblog
Salam sehati
SukaSuka