Indahnya Pantai Belitung

Untuk yang kedua kalinya aku ke Belitung dan suasana yang sama tetap kujumpai. Nyaman, alami dan indah ! Kalau dulu aku hanya berdua saja bersama istri, untuk kunjungan yang ke dua ini aku mengajak semua anggota keluargaku untuk menikmati suasana alam di pulau Belitung. Tidak banyak memang yang bisa kita kunjungi, tapi setidaknya sudah cukup memuaskan mereka, anak-anakku.

Helikopter Airport Hananjoeddin
Hari pertama sampai di Belitung, mereka sudah disuguhi oleh hidangan khas Belitung, Mie Atep. Porsinya tidak terlalu banyak dan rasanya oke. Meskipun ada juga salagh satu anggota keluargaku yang bilang ada mie yang lebih enak dari mie ini. Bagiku itu syah-syah saja, tapi rasa mie atep menurutku memang enak dan porsinya sedang, sehingga tidak memenuhi perut. Cocok untuk makanan sore atau malam.
Malamnya kita mencoba warung Mabay di dekat Pantai Tanjung Tinggi alias pantai Laskar pelangi. Tadinya niatnya makan malam di Pantai Laskar Pelangi sambil melihat lokasi syuting film Laskar Pelangi, tapi karena sudah kemalaman dan gelap, maka akhirnya memutuskan untuk pindah ke resto seafood Mabay yang juga terletak di dekat lokasi pantai Tanjung Tinggi.

Pantai Laskar Pelangi siluet oke
Pagi harinya, kita meluncur ke Tanjung Kelayang dan berlayar menuju pulau-pulau kecil yang ada di sekitar pantai itu. Mulai dari Pulau Pasir, tempat kita bisa berfoto dengan Bintang Laut, pulau Burung, Pulau Batu Berlayar dan akhirnya pulau Lengkuas. Di Lengkuas ini kita makan siang dan naik ke menara Mercusuar yang ada di pulau ini. Lilo terpeleset disini dan luka di kakinya, tapi dasar Lilo, semua itu tidak dirasakannya.
“Cuci di air asin biar tidak kena infeksi”, kataku

Pulau Pasir Bintang Laut
Tanpa diperintah dua kali, Lilo langsung meluncur ke laut dan menceburkan dirinya ke air laut. Hari ini Lilo benar-benar terpenuhi cita-citanya untuk main air sepuasnya. Biasanya kita selalu melarang Lilo untuk main air terlalu lama atau terlalu ke tengah, karena ombak di Pantai Laut Selatan selalu membuat kita khawatir, tapi di Pulau Lengkuas dan pantai-pantai di Belitung, airnya sangat tenang dan ombaknya sangat kecil, sehinga aman untuk mandi anak-anak kecil sekalipun.

Snorkling di Lengkuas
Sebelum sampai ke pulau Lengkuas, kita sempat berenang melihat ikan-ikan yang bersliweran di sekitar pulau Lengkuas. Dengan peralatan Snorkling yang masih asing bagi anak-anakku mereka langsung nyebur ke laut. Akibatnya Lilo berpegang erat di tanganku. Untung mbak Lita sudah lebih tenang sehingga aku bisa fokus untuk mengajari Lilo berenang di laut. Sementara itu mbak Luluk langsung sudah memasukkan kepalanya di laut dan muali asyik melihat ikan-ikan yang ada di dalam laut. Sayangnya kita lupa tidak membawa roti tawar makanan ikan.
Saat aku Diving di Bali, aku membawa roti tawar dan kusebarkan di sekitar tanganku, sehingga ratusan ikan mendatangiku untuk memakan roti tawar itu. Rasanya asyik banget dikelilingi oleh ratusan (atau ribuan) ikan kecil-kecil. Padahal tadi malam sudah diingat-ingat untukmembawa roti tawar, tapi ternyata lupa juga.
Selesai dari pulau Lengkuas, kita menuju ke pUlau Babi, tempat penangkaran Penyu. Sayang pulau ini kurang terurus. Hanya beberapa penyu yang bisa mereka kelola. Mungkin pulau ini lebih fokus pada mereka yang ingin diving, sehingga semua perlengkapan diving ada di lokasi pulau Babi ini.

Pulau Batu Berlayar
Sampai di awal berlayar, kita ganti baju kering dan meluncur ke Pantai Tanjung Tinggi. Maklum tadi malam masih belum puas karena suasana yang gelap. Kita hanya sempat berfoto-ria beberapa kali dan kemudian meluncur ke hotel Bahamas untuk mengambil tripod, sebagai persiapan menagmbil gambar sunset di Tanjung Pendam nanti maghrib. Waktu sudah cukup siang dan kita mampir dulu ke Masjid Al Ikhram yang terletak di atas batu besar di dekat Tanjung Pendam.

Batu Pantai Laskar Pelangi
Sayang saat matahari terbenam mendung begitu tebal menghiasi langit, sehingga acara sunset gagal total. Kitapun hanya ngobrol ngalor ngidul sambil makan emp[ek-empek serasa cireng. Lilo, Luluk dan Lita bermain-main dengan camera dengan sangat ngawur. Sekali pejet puluhan foto langsung masuk ke camera padahal obyek yang difoto benar-benar tidak jelas. Meski begitu banyak juga foto bagus yang mereka hasilkan. Malamnya kitapun terlelap setelah menyantap martabak Bangka yang luar biasa lezatnya.

Keluarga Rumah Adat
Pagi harinya kita hanya bisa berjalan-jalan ke musium, rumah adat dan danau kaolin. Danau yang dari pesawat terlihat indah ini sebenarnya hanya bekas tambang yang terisi oleh air. Makin dilihat malah makin sedih hati yang melihat. Belum lagi cuaca yang sangat panas di danau Kaolin. Sebaiknya kalau main kesini di waktu sore saja. Lokasinya dekat dengan airport dan mudah dijangkau, jadi bisa dilewati saat baru mendarat di Belitung atau akan pulang meninggalkan Belitung.
Sampai di Jakarta dalam kondisi yang capek dan langsung terlelap dalam mimpi. Suatu saat harus kesana lagi dengan persiapan yang lebih matang. Anak-anak pasti suka dan memang ingin main snorkling lagi. Atau sekalian diajak Diving ya?

Menunggu Sunset Tanjung Pendam
Mantap OM.. Kalau saya Liburan menjelang Puasa Gowes aja deh Explore jakarta,,, hehehe #Salam Gowes
SukaDisukai oleh 1 orang
siip mas @Maszal Adventure
SukaSuka
wah mantap ni infonya gan… thanks ya da share ^_^
salam cupux-movie ” download film terupdate n terbaru tinggal klik langsung download “
SukaDisukai oleh 1 orang
makasih komentarnya
salam sehati
SukaSuka
sosweet banget pak sama keluarganya.
tempat penginapannya sebelah mana?
SukaDisukai oleh 1 orang
Salam.
Nginapnya di Bahamas.
Lumayan dapat pemandangan di belakang hotel seperti ini :
http://kupoto.wordpress.com/2013/04/25/sapa-pagi-belitung/
Salam sehati
SukaSuka
Pak, itu ke Belitung naik heli kah? 😀
SukaDisukai oleh 1 orang
Salam.
Kebetulan waktu turun dari pesawat ada Heli parkir dan kufoto.
Penerbangan tetap naik Sriwijaya (4x/hari).
Salam sehati
SukaSuka
What a neat arielct. I had no inkling.
SukaSuka
Mantap
SukaDisukai oleh 1 orang
yes !:-)
Absolut Revo
Salam sehati
SukaSuka