Berbaik sangka

Boarding pass Garuda

Ketika menerima boarding pass Garuda pada siang hari atau lebih 24 jam sebelum berangkat, aku langsung melihat nomor kursiku. Di boarding pass tertera no kursiku adalah 16F. Aku seharusnya berbaik sangka dengan berkata,”besok kursiku akan kuganti dengan nomor 15 A, B, atau apapun, yang penting deretan kursi 15 bukan 16.
Yang terjadi, aku malah memberi pertanyaan pada teman-teman yang ada di sekelilingku.
“Kursi VIP untuk GIA Bali Jakarta, selain yang di kelas bisnis apa hayo?”
“15 C atau D”
“Ya benar. Itulah kursi paling lega, di pinggir gang dan bisa ditidurkan saat kita mau istirahat”
Aku melanjutkan pertanyaanku,”Kalau kursi paling tidak nyaman, untuk penerbangan tersebut apa hayo?”
“Nomor 14! Soalnya tidak bisa ditidurkan saat mau istirahat”
“Masih ada yang lebih tidak nyaman. Hayo kursi deret apa?”
“Oiya. Di depan kursi deret 14, kursi 13!”
“Wah kurang tepat mas”
“Terus apa yang paling tepat?”
“Yang paling tepat adalah kursi di depan nomor 14, tapi nomor 12 bukan nomor 13!”
“Hahaha… Iya bener. Tidak ada nomor 13 di pesawat”
“Kalau kereta api ada tuh nomor 13, tapi jangan 13 C ya…”
“Memang 13 C kenapa?”
“Di kereta api adanya 13 A, B dan D. Kursi 13 C tidak dipasang dan dibiarkan kosong untuk memperlancar lalu lintas penumpang yang akan keluar masuk gerbong”

Agen travel yang berpengalaman pasti sudah sangat hafal dengan hal ini. Sayangnya kita bukan agentravel, sehingga sering lupa milih kursi saat diberi kesempatan memilih kursi.

Yang perlu diperhatikan lagi adalah kursi F atau A. Bagi para penggemar fotografi, maka kursi ternyaman bukan pada deretan 15, tapi ada pada posisi A atau F. Kursi ini ada di sebelah jendela, sehingga memudahkan mereka saat akan melakukan pemotretan dari pesawat.

Meski kursi A atau F adalah kursi pilihan para penggemar fotografi, tapi jangan memilih kursi 12 A atau 12 F.

Kursi nomor 12 A/F adalah kursi yang sempit, tidak bisa ditidurkan dan kalau menengok keluar jendela akan terlihat sayap pesawat yang akan mengganggu sudut pengambilan. Kecuali kalau memang sengaja ingin memotret sayap pesawat.

Jadi aku justru tidak berbaik sangka tapi malah bercerita tentang kursi pilihan dan kursi yang harus dihindari.

Waktu itu, dalam hatiku memang kecewa dengan nomor yang kudapat, yaitu nomor 16F. Rasanya ingin minta ganti nomer, tapi sungkan karena tiketku sudah dibantu untuk dijadikan boarding pass.

Hari ini aku terlambat datang ke airport dan tiket no 16F tidak jadi kupakai. Akupun langsung mencari tiket Garuda yang lain agar segera bisa terbang ke Jogja.

Akhirnya aku dapat tiket yang kuimpikan, nomor 15 F.

Rupanya keinginan bawah sadarku membuat semesta mendukungku yntuk mendapatkan nomor tiket sesuai yang kusampaikan ke teman-teman kemarin.

Seharusnya aku tetap berbaik sangka agar bisa berangkat sesuai tiket, meskipun nomor tiketnya tidak sesuai keinginanku. Aku harus berbaik sangka menerima boarding pass dengan nomor apapun.

Saat ini aku juga sedang belajar berbaik sangka. Pasti ada hikmah dibalik keterlambatanku pergi ke Jogja.

20130531-170531.jpg

4 komentar

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.