Setan tertawa saat Ramadhan

“Din aku tidak setuju, semalem pak Dhe bilang kalau Setan tertawa saat Ramadhan”
“Memang salah ya?”
“Bukankah pada bulan Ramadhan setan dibelenggu?”
“Terus?”
“Ya salah dong pak Dhe. Dia pakai hadits dari mana itu?”
“Mungkin pak Dhe pakai logika saja”
“Lho ndak boleh agama berdasar logika doang mas Din”
Udin memperbaiki duduknya dan berkata sambil memandang Khalid.
“Lalu kenapa tadi malam kok tidak menyanggah perkataan pak Dhe?”
“Aku takut salah Din. Biasanya pak Dhe kan selalu punya jawaban untuk pernyataan yang kontroversial seperti ini”
“Hahahaha…. ya sudah, kalau begitu sekarang saja temuin pak Dhe dan tanya langsung ke beliau”
“Nanya mas Din aja deh. Kira-kira apa maksud pak Dhe menyampaikan pernyataan itu?”
Udin, kembali memperbaiki duduknya dan memandang Khlaid.
“Mau tahu jawabanku tentang pernyatan Setan Tertawa di bulan Ramdhan?”
“Ya mas”
“Menurutku sih begini. Saat ini kan setan sedang dibelenggu. Nah, pertanyaannya, apakah dengan dibelenggunya para setan, kehidupan di dunia ini jadi aman tenteram, karena semua orang tidak tergoda setan dan melakukan perbuatan baik semua?”
“Ya tidak mas. Masih banyak perbuatan tidak baik terjadi di lingkungan kita”
“Nah disitulah intinya”
“Maksudnya?”
“Maksudnya, biarpun setan dibelenggu ternyata manusia tetap berbuat seperti seolah-olah setan tidka terbelenggu. Mereka masih melakukan perbuatan yang disukai setan”
“Makanya setan tertawa mas?”
“Ya begitulah. Setan merasa sukses mengkader manusia menjadi manusia berjiwa setan, sehingga patut dirayakan dengan tertawa dalam bulan ramadhan”
Udin menjawab Khalid sambil menancapkan jack audio dari speaker Sansui ke ponselnya dan mengalunlah lagu Setan Tertawa dari Good Bless.
“Setan Tertawa”
Pahlawan berkata dengan air mata
Perjuanganku terbuang percuma
Keserakahan kini merajalela
S’gala derita dimana-mana
Wahai tuan yang berwajah bijaksana
Ajar kami untuk berkarya
Perhatikan generasi kaum muda
Semangat empat lima kami percaya
Ibu tertawa bagaikan orang gila
Anak dijual sangat murahnya
Harga diri dibuang asalkan harta
Setan tertawa gembira
Mereka lupa Tuhan ada
Setan tertawa berpesta-pora
Membawa lagu ia berkata
Tambah kawan masuk neraka
Membawa lagu ia berkata
Tambah kawan masuk neraka
Mereka lupa Tuhan ada
Setan tertawa berpesta-pora
Selepas lagu Setan tertawa, Udin menyambungnya dengan lagu Neraka Jahanam dari Duo Kribo.
Hai setan engkau berdusta
Membujuk Adam Hawa
Mencoba buahnya surga
Membawa malapetaka bagi manusia
Berkorban semua kesucian
Karna bujuk rayuan
Tak ada ampunan Tuhan
Adam Hawa disiksa dibawa ke dunia
Reff.
Karna engkau
Adam Hawa menderita
di dunia
Tak puasnya kau menggoda
Dosa semakin melimpah oh
Hai setan, kini engkau menang
Semoga engkau senang
Kudoakan kepada Tuhan
Untukmu kumohonkan neraka jahanam