Runner dan Goweser kota

“Kapan Seleb Twit ngetwit ?”

Bagi pakar twit, kadang jawaban para sleb twit ini tidak sesuai dengan teori yang mereka ajarkan. Kita ambil contoh tiga seleb twit yang cukup punya pengaruh di dunia online maupun dunia offline. Ada mas Jamil Azzaini, mbak Salsabeela dan Uni Fahira Idris.

“Saya menulis twitter ketika saya berada dalam perjalanan, saya isi waktu naik kendaraan itu dengan menulis kalimat yang semoga bermanfaat bagi para pembacanya”

RT mas Jamil Azzaini

Di kondisi lain, saat menunggu pesawat di terminal, saat menunggu giliran tampil sebagai pembicara, atau saat-saat lain yang kurang produktif untuk berdiam diri, maka mas Jamil mengisinya dengan berkicau di akun twitternya.

Konten twitternya yang berbobot dan secara tidak sengaja sesuai hasil survey membuat banyak orang melakukan retwit (RT) pada kicauan mas Jamil Azzaini. Berdasar survei terbukti bahwa  70% tweet yang menganduk tautan atau links di-retweet oleh orang-orang yang membacanya dan mas Jamil cukup sering melakukan itu.

Mungkin mas Jamil memang menguasai ilmu ngetwit, tapi bisa jadi juga karena dia dikelilingi oleh ahli berkicau di twitter, maka setiap dia menulis di blognya, maka dia promosikan tulisan di blognya melalui twitter. Akibatnya, sekali ngetwit sudah tersebar ke ribuan pengikutnya, belum lagi kalau kicauannya diRT oleh followernya, maka kekuatan twitter menjadi makin berlipat ganda.

Akun twitter Jamil Azzaini

Uni Fahira Idris, juga setali tiga uang dengan mas Jamil. Wikipedia menyebutnya sebagai berikut : “Disamping kepedulian sosialnya yang tinggi Fahira juga dikenal pemberani. Ia dinobatkan sebagai Twitter terinspiratif sejagad” Apakah Uni Fahira sangat menguasai teknik ngetwit? Bisa iya bisa juga tidak. Namun yang jelas kicauannya terus beredar seolah tanpa henti. Tidak ada waktu penting atau tidak penting dalam kicauan Uni Fahira. Kicauannya bisa muncul kapan saja.

“Dulu saya suka bete kalau ketemu jalan macet, sekarang saya malah kadang punya kegiatan lain saat bertemu jalan macet. Kondisi itu membuat aku bisa ngetwit sampai puas dan tanpa bete lagi”.

Sebagai aktifis gerakan sosial memang Uni Fahira perlu selalu berkoordinasi dengan followernya, minimal untuk berkomunikasi tentang kegiatan AntiMiras yang dipimpinnya. Sifat twitter yang agresif membuat komunikasi melalui twotter ini terasa lebih powerfull. Semua komunikasi yang dialkukan Uni Fahira dapat diikuti oleh ribuan followerrnya, sehingga tidak perlu lagi melakukan komunikasi pada seluruh anggota komunitasnya satu demi satu.

Akun twitter Fahira

Sedikit berbeda adalah model kicauan mbak Salsabeela. Kekuatan mbak Salsabeela memang pada blognya, sampai -sampai dia mengeluarkan “fatwa” bahwa dia belum akan berkicau sebelum menulis di blog.

“Sebelum menulis blog, aku selalu mencoba untuk tidak melihat TL di twitter, tidak buka facebook dulu apalagi buka email. Jangan deh”

Hasilnya bisa dilihat, mbak Salsabeela keliling dunia tanpa perlu mengeluarkan uang, bahkan pulang bisa membawa bermacam-macam kenangan dan kenang-kenangan. Wanita cantik ini memang sangat piawai dalam menulis blog dan membagikan kesuksesannya pada lingkungannya.

Jadi ingat ucapan Hanafi Rais saat  berbagi pada acara Komunitas Sukses Mulia di Jogja beberapa waktu lalu,”Tidak disebut sukses sesorang sebelum dia sukses membuat orang lain sukses”

Kalimat itu sederhana dan sudah lama beredar, tapi kita seperti diingatkan lagi, bahwa tidak ada gunanya sukses sendiri. Sukses itu ya berjamaah dan mbak Salsabeela sudah membuktikannya dengan berbagai kegiatannya. Di dunia online mbak Salsabeela sukses mendirikan berbagai komunitas dan di dunia offline, mbak Salsabeela juga sukses keliling dunia berbagi ilmu.

Tak perlu banyak berkicau, kalaupun berkicau tak pernah mematok jam berkicau dan Salsabeela sudah punya ribuan follower.

Buat teman-teman yang suka berkicau, petunjuk jam berkicau banyak ditemukan di internet dan akan lebih bermanfaat bagi mereka yang bukan seleb, tapi kalau anda sudah jadi seleb, maka jam berkicau itu kelihatannya jadi tidak begitu perlu.

Akun twitter Salsabeela