Deklarasi Anti Miras (H-2)

Deklarasi Anti Miras (H-2), artinya dua hari lagi aku akan bisa ikut berpartisipasi dalam sebuah gerakan nasional yang bertujuan untuk menyelamatkan anak bangsa, terutama generasi muda Indonesia tercinta. Tajuk kita minggu ini dan minggu-minggu selanjutnya tidak akan jauh-jauh dari “Bersinergi Selamatkan Anak Bangsa dari Bahaya Miras“.
Gerakan Nasional Anti Miras bukanlah gerakan kekerasan dengan cara merusak toko penjual miras, atau memburu para penjual miras dan menghajarnya. Tidak ada kalimat itu dalam agenda kegiatan Anti Miras. Gerakan ini hanya bertujuan agar penjualan miras sesuai aturan yang berlaku dan tidak dijual bebas pada remaja yang masih berusia di bawah 21 tahun. Mengambil benchmark negara lain, miras hanya dijual pada mereka yang dianggap dewasa, di tempat khusus dan diminum bersama-sama pada jam yang khusus.
“Di Turki saja, ada aturan soal waktu penjualan miras. Dari jam 10 malam-6 pagi dilarang, sedangkan Thailand jam 12 malam-6 pagi juga dilarang, sementara Indonesia menjual miras hingga 24 jam. Ini menunjukkan Indonesia surganya miras,” ujar Fahira Idris kepada wartawan di Pondok Indah Mall, Senin (10/6) malam (voa-islam.com, (12/6)).
“Upacara sesajen di Indonesia, memang ada yang dilengkapi dengan segelas (sebumbung/secangkir) miras, namun minuman itu bukan untuk yang membuat sesajen tapi justru untuk yang diberi sesajen. Jadi miras itu bukan untuk manusianya tapi untuk yang diberi sesaji”, ucap Gati Andoko, sutradara Teater gadjah Mada yang sangat piawai menjelaskan miras dari sisi tinjauan budaya Indonesia.
Emir Sadikin, penggemar Winnetou, menulis,”Winnetou itu tidak sekolah S1, S2 atau S berapapun, tapi dia tahu bahwa miras itu adalah AIR API, tidak baik untuk diminum!”

Logo Anti Miras Pria
Beberapa waktu lalu kubaca cerita tentang Mike Tyson yang sudah sekarat karena kecanduan miras, akupun menuliskannya melalui akun twitter, “Akibat kecanduan #Miras Mike Tyson Sekarat – Mobile – Berita Liputan6 http://bola.liputan6.com/read/675589/mike-tyson-sekarat … lewat @liputan6dotcom”
Upaya berbagai pihak untuk melakukan penyelamatan generasi muda dari bahaya Miras terus menggelinding. Uni Fahira Idris terlihat bergerak paling depan, sementara itu sebenarnya masih banyak tokoh lain yang juga terus bergerak melawan peredaran miras di kalangan remaja, bahkan ada juga yang begitu keras menentang miras. Semua gerakan itu akan makin bermakna kala dilakukan dengan cara yang benar, santun dan didukung oleh segala lapisan masyarakat.
Jangan sampai gerakan nasional anti miras terperangkap menjadi gerakan bergaris keras dan berlabel agama tertentu. Ini adalah gerakan multi platform, karena memang bertujuan sama yaitu membatasi peredaran miras di kalangan remaja dan mendesak pemerintah untuk membuat aturan yang lebih baik dalam rangka penyelamatan generasi poenerus terhadap bahaya Miras.
Siapa saja boleh mendukung gerakan ini, baik dari pimpinan tertinggi negara, pejabat setingkat menteri sampai ke rakyat biasa tanpa embel-embel jabatan dari agama apapun dan dari suku apapun. Semua itu boleh dan diharapkan ikut mendukung gerakan ini.
Minggu pagi, 1 September 2013, di Bunderan HI bersamaan dengan pelaksanaan Car Free Day, akan ada deklarasi Anti Miras yang di “time line” twitter dipopulerkan dengan memakai hashtag #DeklarasiGeNAM
Diharapkan para pemerhati gerakan ini, atau siapapun ikut menggemakan gerakan ini dengan kekuatan dan kemampuan yang ada pada mereka masing-masing. Para pemilik akun twitter tentu dengan mudah dapat melakukan RT (retwit) pada kicauan yang memuat hashtag #DeklarasiGeNAM
Para penulis blog dapat menerbitkan artikel tentang apa saja yang isinya mendukung upaya penyelamatan generasi muda dari bahaya Miras, syukur-syukur bisa memberikan link ke situs anti miras di http://antimiras.com

Logo Anti Miras Wanita
+++
Berita terkait :