Deklarasi GeNAM berlangsung damai

Deklarasi GeNAM berlangsung damai dan membuat banyak pihak terinspirasi dengan model deklarasi yang santun dan penuh canda tawa. Pemakai jalan di sekitar Bunderan HI sempat terheran-heran melihat tingkah laku para aktifis GeNAM yang memerankan berbagai macam akibat dikonsumsinya minuman keras (MIRAS). Pertunjukan sekitar lima menit itu menunjukkan berbagai macam akibat dari berbagai kalangan masyarakat yang mengkonsumsi Miras.
Ada tindakan asusila (perkosaan), pesta miras yang diakhiri dengan kekerasan, rumah tangga yang hancur ataupun aparat penegak hukum yang ternyata juga doyan miras. Semua itu tersaji dalam berbagai simbol, sehingga masing-masing penonton bisa mengartikannya dengan kalimatg yang lain karena sudut pandang yang berbeda. Adegan teaterikal ini dimulai dari pinggir kolam bunderan HI dan di berbagai tempat yang bisa dipakai untuk melakukan pentas teaterikal tersebut.

Stop penjualan MIRAS pada anak-anak
Beberapa adegan teaterikal tersebut diakhiri dengan orasi singkat dari Fahira Idris yang isinya mengajak semua penonton untuk ikut memikirkan generasi muda kita yang bisa rusak karena sejak kecil sudah bebas mengkonsumsi miras.
Indonesia memang surga miras, kata Fahira Idris, hampir semua minimarket ekcil di berbagai daerah dengan bebas bisa menjual miras kepada siapapun. Kepada para remaja bahkan kepada anak-anak yang masih bercelana pendek.
“Mas Eko, gerakan nasional anti miras itu nanti sweeping-sweeping ya? Kayak ormas Islam yang sering sweeping itu?”
“Mas Is, ini gerakan yang mempunyai misi menyelamatkan generasi muda dari bahaya mengkonsumsi miras. Bukan dengan cara sweeping, tapi dengan mengajak semua elemen masyarakat peduli dengan penjualan miras secara bebas ke semua orang tanpa pandang umur”
“Apa sih triggernya, kok tahu-tahu muncul gerakan nasional Anti Miras?”
“Menurutku sih pemicunya adalah makin bebasnya warung-warung kecil berjualan miras pada semua pembeli tanpa pandang umur dan makin maraknya kejahatan karena mengkonsumsi miras”

Aksi teaterikal GeNAM
Korelasi antara meminum miras dengan melakukan kejahatan karena minum miras mungkin belum ada yang melakukan survey, tapi bahwa beberapa pelaku kejahatan ditemukan dalam kondisi dibawah pengaruh minuman keras, mungkin lebih sering dijumpai. Kecelakaan lalin yang menewaskan beberapa orang dan kemudian ketika diperiksa pengemudinya ternyata berada di bawah pengaruh miras mungkin pernah dijumpai di beberapa kasus.
Dalam beberapa film asing, sering kita lihat aparat penegak hukum menghentikan mobil yang diduga dikemudikan oleh orang yang berada dibawah pengaruh miras. Sang pengemudi kemudian ditest dengan berjalan lurus sampai beberapa meter, jika tidak lolos, maka pengemudi bisa digelandang ke pos polisi terdekat. Di Indonesia adegan seperti itu belum pernah dilakukan, karena memang tidak ada SOP di kepolisian untuk melakukan hal tersebut.
Inilah salah satu desakan dari GeNAM, bagaimana pemerintah lebih peduli dengan bahaya Miras dan membuat peraturan yang membuat generasi muda makin aman dari bahaya Miras. Perda-perda perlu dibuat dengan memperhatikan banyak masukan dan budaya setempat, sehingga masing-masing daerah akan mempunyai peraturan yang bisa sesuai dengan kondisi daerah masing-masing.
“Mas Eko, gerakan Nasional Anti Miras ini untuk orang Islam saja ya?”
“Hmm… tepatnya adalah gerakan ini dikomandoi oleh uni Fahira Idris yang muslim, tetapi bagi kaum muslim sendiri aturan miras sebenarnya sudah jelas yaitu haram. Gerakan Nasional Anti Miras ini lebih pada gerakan yang peduli dengan masa depan generasi muda apapun agamanya yang mungkin akan menjadi rusak karena dari kecil sudah mengkonsumsi miras”
“Di Islam, memangnya hukum minum miras itu haram? Kan bisa saja sudah minum beberapa sloki masih belum mabuk, gak papa donk”
“Kalau di Islam sudah jelas, minum khamr (miras) itu hukumnya haram. Sedikit atau banyak, mabuk atau tidak mabuk bukan ukuran halal/haram. Jadi hukum minum miras Haram itu sudah final”
“Oke mas Eko, aku juga sudah tanda tangan tadi di spanduk anti miras”

Sinergi Polisi dan GeNAM
Gerakan Nasional Anti Miras memang bukan milik kaum muslim, tapi milik semua orang yang peduli dengan generasi penerus yang sehat dan berkualitas. Mau polisi, aparat penegak hukum, usahawan, tukang bakso atau apapun posisi sosialnya tetap punya hak untuk menjadi bagian dari gerakan nasional anti miras ini.
Bunderan HI hari ini jadi penuh nuansa. Pengunjung bisa puas menikmati sajian teaterikal GeNAM (Gerakan Nasional Anti Miras) maupun aksi narsis dari beberapa anak muda yang penuh semangat. Di salah satu sudut bunderan HI aku malah menemukan seorang wanita setengah baya (?) yang tetap semangat memegang tulisan anti miras.

Tetap Semangat Anti Miras 1
Salam sehati.
+++
Ping-balik: Deklarasi GeNAM | Anti Miras
keren abiz deh buat semua sahabat #GeNAM @AntiMiras_ID ….cinta berbuah cinta, kebaikan berbuah kebaikan,
SukaSuka
Pengalaman ikut muter-muter bunderan HI kayak demo, hehehe…
jadi inget dulu pernah ikut acara TDA juga seperti ini
Seru abizz…!:-)
Salam sehati
SukaSuka