Jayalah Garuda Muda

Pasukan Sujud Syukur Timnas Garuda Muda

“Jayalah Garuda Muda!”, doa banyak rakyat bola Indonesia mewarnai hari-hari sebelum dan sesudah acara perjuangan hidup mati Timnas Indonesia U-19 melawan Korsel sang juara bertahan 12x.

Penampilan gemilang timnas Indonesia Garuda Muda U-19 benar-benar membuat euforia muncul dimana-mana. Tentu euforia paling terlihat di kampung para punggawa timnas yang menjadikan hari libur ini untuk pulang ke kampung masing-masing. Sambutan meriah memang sudah terbayangkan di benak para punggawa timnas, tetapi mereka tidak mengira sambutan bisa semeriah ini. Rumah  mereka jadi penuh warga masyarakat yang memenuhi halaman rumah dan bahkan sampai ke dalam rumah mereka.

Kebanggaan orang tua pemain terlihat jelas di beberapa stasiun TV yang memuat berita tentang kedatangan para pemain di kampung masing-masinfg. Mereka memang tersebar di beberapa pelosok Indonesia dan sebelum pentas akbar biola ini, sama sekali tidak terpikir oleh mereka bahwa salah satu anggota di kampung mereka bisa berjaya mengalahkan timnas Kores Selatan yang begitu perkasa.

Siapa tidak gentar dengan nama besar Korsel? Siapa yang tidak terkesan dengan kemampuan mereka menggelontorkan sembilan bola ke gawang masing-masing lawan mereka. Penampilan Korsel memang nyaris sempurna. Mereka terlihat sekelas di atas level kita.

Alhamdulillah, Coach timnas Indra tidak silau oleh prestasi tim lawan. Dia dengan konsisten terus berucap bahwa hanya Tuhan yang tidak bisa dikalahkan. Jadi siapapun lawan kita, maka pasti bisa dikalahkan. Setelah mengalahkan lawan, jangan lupa bersyukur agar jauh dari kesombongan dan tetap rendah hati menghadapi lawan-lawan selanjutnya.

Ciri sujud syukur setelah membuat gol ke gawang lawan sangat kontras dengan ulah para petinggi kita yang begitu korup meskipun sudah memperoleh gaji yang begitu tinggi. Kemenangan dari tim sujud syukur ini membuat kita seperti mempunyai harapan baru dalam kehidupan yang bersih.

Coach menunjukkan kesetiaan pada Merah Putih, bahkan ketika kontrak kerjanya masih belum jelas. Coach hanya kenal pengabdian dan bukan tuntutan materi.

“Saya pernah satu tahun tidak digaji, tujuh bulan bekerja tanpa kontrak, tapi ikhlas menjalankan tugas itu. Dari keikhlasan itu, saya bisa menuai hasilnya sekarang,” tutur Indra (berita liputan 6)

Coach Indra Safii - liputan 6

Coach Indra Safii – liputan 6

Pasukan timnas Garuda muda sudah menunjukkan bukti bukan janji. Saat ini bahkan mulai tergambar ujud nyata dari piala dunia u-20. Sebuah mimpi yang bsi ajadi kenyataan kalau timnas Garuda U-19 tetap konsisten dengan semangat rendah hatinya. Semangat sujud syukur memang membuat timnas kali ini terlihat beda dengan seniornya.

Bagiamana mereka berjibaku sangat terlihat dengan nyata. Tidak peduli seberapa hebat lawan mereka di lapangan, mereka tetap unggul di bidang semangat dan stamina. Masalah teknis mungkin memang masih perluj ditingkatkan, tapi semangat dan ke rendah hatian mereka membuat semuanya jadi terasa mudah.

“Jauhkan timnas dari media infotainment, jauhkan dari politik dan jauhkan dari kegemerlapan dunia. Dekatkan mereka dengan rendah hati dan prestasi”

Bila doa ini terkabul dan diamini oleh semua rakyat Indonesia, mungkin kita akan benar-benar melihat penampilan Indonesia di ajang Piala Dunia U-20 beberapa tahun lagi. Insya Allah, Amiiin.

Pasukan Sujud Syukur Timnas Garuda Muda

Pasukan Sujud Syukur Timnas Garuda Muda

+++

Foto artikel “Jayalah Garuda Muda” diambil dari Liputan 6

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.