Trio Los Menyos

Trio Los Menyos depan JEC

Trio Los Menyos adalah nama spontan yang diberikan mas Jojo pada kita bertiga, saat lebih dari sejam kita nyanyi lagu-lagu oldies di warung soto Pak Marto depan JEC. Sebuah pertemuan yang tanpa ada perencanaan sedikitpun. Aku sendiri bukan penyanyi dan hanya numpang jadi penyanyi latar di awalnya.

Musik yang nyaman dan keramahan mas Jojo membuat aku makin berani menyanyi dan akhirnya memegang mic. Begitulah tanpa terasa waktu berjalan dengan begitu cepat. Lebih dari satu album lagu kita lahap dan siangpun jadi begitu terik, akupun akhirnya pamit pada mereka.

Sebagai kenangan, kita sempat foto berdua dan aku meminjam gitar mereka untuk beraksi di depan camera. Saat itulah mas Jojo bilang kalau group musik dadakan ini ada namanya yaitu Los Menyos. Aku beri jempol pada nama ini sambil tetap action karena sedang difoto dari berbagai sudut, tapi ternyata semua foto yang diambil mirip-mirip semua.

Aku sendiri menyebut grup mas Jojo dengan nama Blues Brothers Band, karena penampilan mas Jojo yang sangat mirip dengan pemain Blues Brothers, “John Belushi”

Trio Los Menyos

Trio Los Menyos

Nama Trio Los Menyos memang unik, karena bisa dipastikan itu bukan nama luar negeri tapi nama khas Jogja. Seperti juga nama kelompok musik Jogja lainnya yang bikin tersenyum, misalnya Swara Ratan atau Musik Jalanan. Nama-nama aneh musisi Jogja, biasanya tidak begitu ngetop di dunia musik Indonesia, tapi mereka biasanya cukup dicintai oleh kelompoknya. Beda banget dengan kelompok musik Jogja yang ngetop dengan nama-nama indah, misalnya “Sheila on 7, The Rain, Captain Jack, Jikustik dll. Mereka memang inghin tampil di belantara musik nusantara, sehingga mereka memilih nama yang lebih ngepop.

Kalau kita makan malam di depan Toko Terang Bulan, maka di sini juga akan kita jumpai kelompok musik yang enak didengar dan membuat makanan kita menjadi semakin lezat. Para pemusik di soto marto, tempat mas Jojo mangkal atau di depan toko Terang Bulan di malam hari, adalah merupakan tempat yang mempunyai masakan lezat dan pengiring makan yang berkualitas, bukan sekedar pengamen cempreng dengan alat musik seadanya.

Para pemusik ini selain mangkal di tempat rutinnya (biasanya warung makan), mereka juga aktif mengisi kegiatan musik di tempat lain, baik yang rutin maupun yang temporary alias PeYe (payu atau laku). PY merupakan istilah yang menyatakan bahwa sang pemusik dipanggil khusus di sebuah acara dengan bayaran yang lebih besar dari pada biasanya.

Sabtu pagi, 23 Nopember 2013, aku tadinya tidak punya acara apa-apa. Bangun kesiangan karena jam 02.30 baru sampai Jogja membuat aku malas untuk sepedaan pagi. Akupun bermalas-malasan dengan anak istri di rumah sampai akhirnya mereka harus ke sekolah, ke pasar atau ke tempat lain yang harus mereka datangi.

Akupun jadi ingat untuk beli TV Tuner di AlcNet dan menyerahkan kaos gowes Padmanaba ke rumah Titan. Daripada nunggu motor yang dipakai anak istri, akupun mengeluarkan sepeda dan muolai meluncur menuju rumah Titan yang kemarin berulang tahun.

Ngobrol-ngobrol di Sic Advertising baru kusadari kalau Titan sedang sekolah, jadinya kaos kutinggal di rumah Totok dan akupun kembali meluncur menuju ke arah AlcNet. Kukayuh sepeda dengan santai, karena ALcNet tidak begitu jauh dan aku yakin masih belum buka di jam ini. Kunikmati jalan Kusuma Bangsa menuju ke Gedong Kuning. Kulihat GEmbira Loka masih sepi di hari Sabtu pagi ini, kontras dengan pemandangan kalau hari Minggu, macet dan parkir dimana-mana.

Melalui depan JEC kulihat warung Soto Pak Marto sudah buka dan akupun ingat kalau aku belum sarapan di jam yang sudah agak siang ini. Kuparkir sepeda di bel;akang pemusik yang sedang menyanyikan lagu-lagu oldies. Sarapan pasti jadi nikmat kalau ditemani pemusik yang suaranya tidak begitu keras tapi mendayu-dayu ini.

Usai sarapan dan minum beras kencur aku lewat kotak “infaq” untuk para pemusik. Kumasukan biaya mendengarkan musik mereka dan akupun menuju ke parkiran sepeda. Pas lewat di belakang mereka pas mereka selesai menyanyikan lagu dan menyapaku,”Nyanyi mas…”

Ucapan ramah itu membuat langkahku terhenti dan kusadari kalau aku ini bukan penyanyi, atau hanya penyanyi kelas kamar mandi, jadi akupun menjawab sekenanya,”Mas saja yang nyanyi, aku tak jadi penyanyi latar saja”

Ternyata, lama-lama dari penyanyi latar akupun akhirnya memegang mic dan mulai bernaynyi lagu apa saja asal turun naik nadanya tidak terlalu tinggi.

Trio Los Menyos depan JEC

Trio Los Menyos depan JEC

Di sela-sela nyanyian kita ngobrol ngalor ngidul dan baru tahu kalau warung soto ini buka sejak jam 07.00 pagi. Wah ini bisa jadi tempat nongkrong yang cocok saat kita gowes pagi rutin setiap hari minggu.

Ketika foto ini kuupload ke FB, langsung saja mbak Aning, penyanyi UGM, ndaftar untuk nyanyi kalau kita gowes ke warung ini. Mas Mitrabani, komandan Gowes S3GAMA langsung acc ketika tahu lokasi dan suguhan musik di warung soto ini. Mbak Wikan salah satu aktifis GeNAM Chapter Jogja juga mengomentari fotoku,”Mas di SGPC lor selokan mataram ada juga lho live musicnya”.

Benar di SGPC ada live musicnya, tapi kalau pagi hanya warungnya yang buka, live music belum buka. Jadi kalau ada acara gowes pagi atau apapun di pagi hari daningin mendengarkan suguhan musik oldies, bisa dicoba makan di warung soto depan JEC ini. Ada Trio Los Menyos di sana, tapi tanpa aku tentunya.

Salam sehati.

Trio Los Menyos depan JEC

Trio Los Menyos depan JEC

One comment

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.