Audax Surabaya-Jogja 13-15 Des 2013 SUKSES

Audax Surabaya-Jogja 13-15 Des 2013 SUKSES besar. Ribuan warga UGM, baik dari kalangan alumni, mahasiswa maupun pegawai UGM tumpah ruah di sepanjang boulevard UGM sampai ke Balairung Kampus Biru.
Acara Audax Surabaya-Jogja ini bertepatan dengan niti laku atau napak tilas para alumni yang berjalan kaki mulai dari Pagelaran di Kraton sampai ke Balairung UGM. Di belakang para pejalan kaki ini ada beberapa kendaraan, baik bus maupun minibus yang mengikuti. Bila ada yang capek atau hujan, maka mereka bisa segera naik kendaraan tyersebut.
Bila diperhatikan para pejalan kaki ini beragam umurnya, dari yang masih kepala 3 sampai ke kepala 5. Mungkin ada beberapa yang kepala enam, tapi aku tidak melihatnya.
Sementara itu berbarengan dengan sampainya mereka di kampus, para goweser yang tergabung dalam acara Audax Surabaya-Jogja juga memasuki kampus melewati simpang empat Gramedia (Pamungkas). Mereka harus menghentikan gowesnya karena jalan di sepuatarn pamungkas memang menjadi krodit (crowded). Para pejalan kaki berbaur dengan para pesepeda memenuhi jalan menuju ke boulevard UGM.
Panitia Gowes Audax Surabaya Jogja harus ekstra sabar mengatur parta goweser yang ingin segera sampai ke Balairung. Hari ini tuntas sudah perjalanan mereka menempuh sekitar 325 km dari KM Nol Surabaya sampai Jogja. Hujan dan segala macam halangan sepanjang perjalanan sudah membuat mereka makin kangen ingin segera sampai ke lokasi tujuan.
Akhirnya koordinator Marshal sepeda menghentikan para goweser dan mengatur kembali formasi masuk kampus.
“Tiga-tiga ya, jangan keluar dari formasi!”
Dengan rapi merekapun berurutan tiga orang -tiga orang setiap barisnya, tapi begitu masuk di depan Gelanggang Mahasiswa formasi ini bubar, karena histeria penonton dan meluapnya kegembiraan para goweser. Seperti film dokumenter “Tour de Franc”, para goweser saling memberikan toss untuk para penonton yang begitu gegap gempita menyambut goweser dari Surabaya.
Siapa mengira kegiatan dadakan memeriahkan Dies UGM ke 64 ini ternyata sukses luar biasa dan semua peserta tanpa kecuali sampai dengan selamat penuh ceria di kampus Biru. Acara gowes lain yang sudah dirancang oleh komunitas S3GAMA ternyata banyak yang belum tuntas, tetapi acara dadakan ini justru malah meriah luar biasa.
Di Solo, setelah dijamu oleh wakil walikota Solo, mereka langsung masuk hotel Arini Solo dan kembali dijamu dengan hidangan Mie Sehati, Ronde, Angsle dan segala jajanan pasar. Hujan yang menyambut mereka ketika memasuki kota Solo tidak membuat mereka jera untuk mengayuh sepeda di pagi harinya.

Bersama para Goweser Senior
Para pesepeda yang bergabung di Solo langsung membuka tas masing-masing dan mengeluarkan sepeda mereka masing-masing untuk dirakit oleh para mekanik yang setia mengikuti acara ini sejak dari Surabaya sampai Jogja. Sebuah ambulans juga selalu setia mengikuti rombongan ini dan syukur sampai selesainya acara tidak ada yang harus dirawat oleh dua paramedis, bantuan dari PT Waskita Karya.
Ada juga dua minibus yang setia mengikuti rombongan dari Surabaya. Isi minibus ini adalah koper atau ransel para goweser dan sebagai tempat istirahat para goweser yang mengalami kram di tengah perjalanan. Cuaca dan kondisi masing-masing goweser yang sibuk mempersiapkan acara ini membuat mereka kurang fit di hari pertama gowes dan beberapa goweser harus istirahat dan dipijat dulu sebelum melanjutkan perjalanan mereka.

64 tahun UGM
Pagi subuh di Solo, gerimis sudah mulai menitik, tapi dengan iringan HYMNE Gadjah Mada, merekapun dilepas oleh para pejabat PEMDA Solo dan beberapa alumni UGM di Solo. Ternyata hanya beberapa kilo meter, gerimis sudah berhenti dan para gioweserpun berlomba-lomba untuk mencapai Prambana secepat mungkin.
Kebiasaan mereka untuk saling memacu sepeda di atas rata-rata membuat perjalanan semakin menarik, tetapi tentu membuat pusing panitia. Hampir sebagian besar peserta memang memakai ROAD BIKE dalam acara ini. Apalagi ada Fani Gunawan, pembalap senior yang ikut bergabung di acara ini. Para pembalap amatirpun merasa perlu untuk unjuk gigi di depan sang pembalap senior.
Sementara itu para pimpinan senior di Waskita yang terlihat mengikuti acara ini, terbagi dalam beberapa kelas. Ada yang sudah kelas senior, baik jenis sepedanya maupun pengalamannya, ada juga yang masih kelas yunior, meskipun sepedanya mungkin sudah kelas profesional.

Audax Surabaya Jogja 325 km
Beberapa panitia penggembira juga terlihat sangat antusias dengan kegiatan ini, sehingga suasana menjadi lebih semarak dan penuh canda tawa.
Finish di Balairung akhirnya menjadi puncak acara “Audax Surabaya-Jogja 13-15 Des 2013”. Sampai bertemui kembali dalam acara sejenis tahun depan.

Finish di Balairung UGM
+++
Semangat Audax adalah “Start Together-Ride Together-Finish Together” atau “Budal bareng-Gowes bareng-Ketuk bareng” atau “Berangkat bareng-Bersepeda bareng- Sampai bareng”.
Ping-balik: Jelang Gowes Bandung Jogja 400 km | Bersepeda itu indah
Ping-balik: Gowes Bandung Jogja 2014 | Es Ha Pe Blogger Jogja
Ping-balik: 65 Tahun UGM | Es Ha Pe Blogger Jogja
Ping-balik: Gowes Jakarta | Es Ha Pe Blogger Jogja
Terima kasih atas sharingnya sangat bermanfaat. thank ya…
SukaSuka
Terima kasih kembali
SukaSuka