Manfaat Gowes

Gowes ceria membuat pikiran menjadi tenang

“Apa sih manfaat gowes mas Eko? Kok sekarang sepertinya semua orang jadi demam gowes?”

Pertanyaan itu jawabannya bisa beragam. Bisa dijawab dengan panjang lebar tentang manfaat gowes, tetapi bisa juga dijawab bahwa demam gowes itu tidak ada. Tidak semua orang sedang demam gowes, karena memang begitulah kenyataannya. Hanya orang-orang tertentu yang merasa perlu gowes sebagai kegiatan rutinnya.

Ada yang sudah mulai tertarik gowes tetapi kemudian mundur teratur ketika mengetahui harga sepeda yang dipakai teman-temannya melebihi harga sepeda motor, bahkan ada yang seharga mobil. Ada juga yang tetap gowes meskipun memakai sepeda dengan merk biasa-biasa saja.

“Tujuan gowes itu adalah mencari kesehatan, bukan mencari gengsi. Tidak perlu gengsi memakai sepeda Polygon. Kita tunjukkan nasionalisme kita dengan membeli merk sepeda dalam negeri. Memang semua sepeda Polygon itu murah? Ada juga yang harganya mahal dan pertanyaan dasarnya adalah mau sepedaan atau mau cari gengsi?”

Jalan aspal gunakan saja Road Bike

Jalan aspal gunakan saja Road Bike

Memilih sepeda memang menjadi salah satu topik yang perlu dipahami oleh mereka yang ingin bersepeda gembira, apalagi yang ingin bersepeda profesional. Beda satu kilogram saja untuk sepeda profesional harganya bisa beda jauh.

Lokasi bersepeda juga menjadi dasar pemilihan model sepeda. Apakah medan bersepeda datar, naik turun, jalan aspal, jalan pedesaan atau bukit terjal, semuanya akan menghasilkan pilihan sepeda yang berbeda. Hampir semua pesepeda selalu berawal dari sepeda MTB ketika membeli sepeda pertama mereka. Hanya pesepeda serius yang dari awal sudah tahu model sepeda apa yang akan dia beli.

Jadi sebelum bercerita tentang manfaat gowes, harus tahu dulu medan gowes yang dipilih. Soal manfaat gowes, apapun yang dipilih sebenarnya ujungnya adalah masalah kesehatan, tetapi model sepeda ekstrim bukan hanya kesehatan yang dikejar.

Seorang teman pernah menasehatiku soal sepeda downhill. begini dia bilang.”Mas Eko, jangan sampai nyoba sepeda downhill ya. Tidak enak di depan dan akan ketagihan di belakang”.

Seorang teman yang lain menambahkan,”Sepeda downhill sangat menantang dan membuat adrenalin jadi meningkat. Risiko cedera hampir pasti, sehingga perlengkapan safety harus lengkap dan dipakai, bukan sebagai hiasan bersepeda”

“Mas Eko, jangan lupa ya, sepeda dowbhill dirancang untuk menuruni bukit, bukan menaiki bukit, jadi jangan heran kalau jadi tidak nikmat ketika dipakai untuk menaiki bukit”

Sampai saat ini aku belum pernah mencoba sepeda downhill di medan yang sesungguhnya. Aku hanya mencobanya di jalan datar dan aku merasakan betapa tidak nyamannya sepeda ini. Benar kata temanku, sepeda ini memang tidak nyaman untuk dinaiki di medan yang bukan medannya. Risiko cedera memakai sepeda ini juga besar, tapi kenikmatannya ternyata juga sangat besar, sehingga mereka rela tetap memakai sepeda ini meskipun sudah berkali-kali jatuh atau terpeleset.

Bersepeda tandem itu mengasyikan

Bersepeda tandem itu mengasyikan

Sepeda gunung memang harus dipilih yang cocok dengan medan yang akan disasar, meskipun saat ini sudah banyak model sepeda gunung yang mempunyai peredam kejut yang bisa dimatikan atau dihidupkan. Saat peredam kejut ini dihidupkan, maka naik sepeda gunung terasa empuk dan nyaman, tetapi tenaga yang diperlukan menjadi besar. Ibaratnya kita berjalan di atas pasir, lembut medannya tetapi perlu tenaga ekstra untuk melangkah di tanah berpasir.

Untuk jalan aspal, maka sepeda gunung biasanya dimatikan peredam kejutnya. Bagi mereka yang suka gowes di medan offroad ringan dan on road, maka mereka biasanya memilih sepeda dengan ban kecil halus dan memasang peredam kejut yang bisa dimati-hidupkan. Sepeda jenis ini sering disebut sepeda Hybrid.

Untuk yang lebih sering bersepeda di jalan aspal, maka pilihan pasti jatuh pada road bike (sepeda balap). Ban yang jauh lebih kecil dan bobot yang sangat ringan. Bahkan ada sepeda jenis road bike yang bobotnya hanya sekitar 4 kg saja.

Kembali ke masalah MANFAAT GOWES, maka hanya inilah sebenarnya manfaat gowes.

1. Kesehatan jasmani, menjaga kebugaran tubuh selama bersepeda, dengan lama bersepeda di atas 30 menit dan dilakukan secara rutin. Olah raga sepeda akan membantu melancarkan sirkulasi darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi ke semua sel yang ada di seluruh tubuh.

2. Kesehatan rohani, bila bersepeda dilakukan secara berkelompok dan membuat suasana menjadi ceria saat bersepeda. Stress akan menurun dan membuat pikiran menjadi lebih jernih.

Gowes ceria membuat pikiran menjadi tenang

Gowes ceria membuat pikiran menjadi tenang

+++

Dari Wikipedia, sepeda gunung ditulis sebagai berikut :

Secara umum sepeda gunung dibagi menjadi 5 jenis menurut fungsinya, diantaranya yaitu:

Sepeda gunung tipe Cross Country (XC).

  • Cross Country (XC)

Dirancang untuk medan yang tidak terlalu ekstrem (ringan), sepeda jenis ini hanya mempunyai suspensi depan atau tanpa suspensi sama sekali. Karena hanya memiliki suspensi depan biasanya sepeda gunung jenis ini dikategorikan sebagairigid frame. Didesain agar efisien dan optimal pada saat mengayuh ditanjakan, di jalan aspal hingga jalan tanah pedesaan. Sepeda jenis ini sangatlah disarankan bagi pemula yang ingin memulai bermain sepeda MTB.

  • All Mountain (AM)

Biasa dipakai untuk jalur perpaduan antara Cross Country (XC) dan Down Hill ringan (light DH). Didesain untuk melintasi alam yang berat seperti naik dan turun bukit, masuk hutan, melintasi medan berbatu, dan menjelajah medan offroad jarak jauh. Memiliki 2 suspensi depan dan belakang (double suspension). Panjang suspensi belakang (rear suspension) sekitar 6 inchi dan panjang suspensi depan (fork) mulai dari 140mm s/d 160mm. Pemakai dapat melakukan pendakian gunung dengan baik (tidak berat), sekaligus juga dapat menuruni gunung dengan cepat (tidak berguncang-guncang), karena panjang suspensi yang optimal. Keunggulan sepeda jenis ini ada pada ketahanan dan kenyamanannya untuk dikendarai.

  • Free Ride (FR)

Dirancang untuk mampu bertahan melakukan lompatan tinggi (drop off) dan kondisi ekstrim sejenisnya. Rangkanya kuat namun tidak secepat dan selincah sepeda jenis All Mountain, karena bobotnya yang lebih berat, maka kurang cocok untuk digunakan dalam perjalanan jarak jauh dan sangat tidak cocok untuk tanjakan.

  • Down Hill (DH)

Untuk medan yang sangat ekstrem, sepeda gunung jenis ini mempunyai suspensi ganda (double suspension) untuk meredam benturan yang kerap terjadi ketika menuruni lereng dan dapat menikung dengan stabil pada kecepatan tinggi. Dirancang agar dapat melaju cepat, aman dan nyaman dalam menuruni bukit dan gunung. Sepeda jenis ini tidak mengutamakan kenyaman dalam mengayuh, karena sepeda jenis ini hanya dipakai hanya untuk menuruni lereng bukit atau gunung. Sepeda ini juga dipakai untuk perlombaan, sehingga yang menjadi titik utama dalam perancangannya adalah bagaimana agar kuat namun dapat melaju dengan cepat. Untuk menuju ke lokasi, para down hiller tidak mengayuh sepeda mereka, namun sepeda mereka diangkut dengan mobil. Sangat tidak efisien jika sepeda ini digunakan di dalam kota maupun di jalur cross country.

  • Dirt Jump (DJ)

Sepeda jenis ini awalnya dirancang untuk anak muda perkotaan, selain sebagai alat transportasi, untuk kebut-kebutan di jalan raya kota, juga digunakan untuk melakukan atraksi lompatan tinggi dan atraksi-atraksi ekstrim lainnya. Fungsi dari sepeda jenis ini sangat mirip dengan BMX, namun dengan bentuk yang diperbesar. Nama lain dari sepeda jenis ini adalah trial atau urban MTB.

11 komentar

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.