Dokumentasi Gowes

Gowes Gelanggang mahasiswa

Pak Djoko Luknanto, salah satu peserta komunitas gowes S3 Gama yang hobi mengumpulkan dokumentasi gowes memberi nasihat padaku tentang sepeda,”Pak Eko, sepeda sampeyan itu terlalu ringan. Gak cocok untuk membakar kalori”

Aku hanya tersenyum saja menerima nasehat pak Djoko Luknanto, soalnya beliau ini suka menembak dengan yang tersirat bukan yang tersurat. Jadi aku harus sabar menunggu kalimat selanjutnya.

“Enak pakai MTB, dengan jarak yang sama, kita bisa membakar kalori yang lebih banyak”

Nah, kayaknya ini point ucapan pertama tadi. Bukan masalah sepeda yang ringan tetapi masalah perlunya membakar kalori saat bersepeda. Membakar kalori saat bersepeda memang perlu kita perhatikan dengan baik. Jangan sampai kita capek-capek bersepeda tapi tidak banyak kalori yang terbuang atau kita kemudian salah memilih makanan setelah bersepeda.

Sebuah Double Cheeseburger mengandung kalori sekitar 500 kcal, kalau kita hanya bisa membakar 500 kcal setiap berolah raga, maka sebaiknya kita mencari jenis makanan yang lebih sedikit kandungan kalorinya.

Grafik kebugaran bersepeda

Grafik kebugaran bersepeda

Dokumentasi gowes, selain foto, sebenarnya yang lebih penting adalah catatan kinerja gowes kita. Seberapa besar kalori yang kita bakar dan seberapa sering kita membakar kalori. Kalau kita membutuhkan kalori sehari sekitar 1.500 kcal, maka kalori sebesar itu sebaiknya dikonsumsi dalam enam kali asupan, bukan sekali asupan langsung 1.500 kcal dan kemudian tidak memberi asupan lagi.

Begitu juga dengan membakar kalori, sebaiknya tidak dilakukan sekali dalam setiap bulan dengan jumlah kalori terbakar sampai ribuan kcal, tetapi dilakukan secara rutin dengan frekuensi 3 x dalam seminggu dengan minimal waktu olah raga selama 30 menit (1/2 jam). Khusus hari minggu mungkin porsi olah raga dapat sedikit ditambah.

Disinilah kita memerlukan alat bantu untuk mencatat dokumentasi gowes kita. Bagi yang malas menyandang piranti tambahan, maka mereka dapat melakukan pencatatan dengan mempergunakan aplikasi yang sesuai dengan gadget masing-masing, misalnya MOVES, Argus, Endomondo, Run Keeper dll.

Bagi mereka yang ingin lebih puas hasil dokumentasinya bisa memakai alat tambahan, misalnya gelang kesehatan UP Jawbone, Heart rate monitor dll. Hasil yang didapat biasanya lebih akurat, meskipun harus diperiksa dulu sebelum membeli peralatan ini, karena beberapa peralatan belum tentu bisa berjalan di berbagai platform OS.

Heart rate monitor

Heart rate monitor

Argus mempunyai kelebihan bisa tetap hidup meskipun aplikasi dimatikan, bahkan tetap masih hidup ketika ponsel kehabisan batere selama beberapa hari. Aplikasi ini juga bisa berhubungan dengan aplikasi lain yang sudah direkomendasikan oleh AZUMIO, misalnya kita ingin memasukkan catatan denyut jantung kita, maka langsung bisa disinkronisasi dengan aplikasi Heart rate monitor, juga dari AZUMIO. Dalam gambar dari dokumentasi Argus di bawah ini tercatat aku telah minum 2 gelas air putih, sudah melangkah 765 langkah dan tercatat 64 BPM (beat per minute) dengan aplikasi heart rate monitor dari AZUMIO.

Dokumentasi kebugaran lewat Argus

Dokumentasi kebugaran lewat Argus

Moves mempunyai kelebihan, tidak hanya mencatat jarak tempuh atau waktu tempuh, tetapi lokasi tempat kita berhenti juga dicatat dengan baik oleh aplikasi ini.

Endomondo saat ini tetap masih diperhitungkan sebagai aplikasi unggulan untuk mencatat kinerja gowes kita, meskipun makin hari terlihat aplikasi ini makin komersiil. Untuk aplikasi Run keeper, meskipun tampilannya cukup sederhana, tetapi biasanya direkomendasikan oleh berbagai macam aplikasi lain, sehingga mudah disinkronisasikan.

Aplikasi UP dari Jawbone, adalah salah satu aplikasi bawaan gelang Jawbone yang sudah bisa menerima sinkronisasi dengan Run keeper. Dengan adanya sinkronisasi ini, maka pengguna gelang UP Jawbone, tetap tercatat sudah berjalan beberapa ribu langkah meskipun selama sehari dai tidak pernah berjalan kaki. Hal ini dimungkinkan karena pengguna UP Jawbone tidak berjalan kaki hari ini, tetapi memilih bersepeda selama beberapa jam.

Aplikasi UP melakukan konversi bersepeda dengan jalan kaki, sehingga dalam dokumentasi gowes, tercatat juga berapa langkah kita berjalan kaki.

Jadi berfoto ria selama acara gowes itu penting, tetapi dokumentasi gowes dalam ujud trend bersepeda kita itu juga tidak kalah pentingnya. Tidak harus memakai perangkat tambahan, cukup dengan aplikasi tertentu yang bisa berjalan pada perangkat ponsel kita.

Selamat mendokumentasikan acara gowes rutin, mari kita sehat bersama gadget milik kita.

Salam sehati.

Gowes Gelanggang mahasiswa

Gowes Gelanggang mahasiswa

11 komentar

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.