BELA yang cantik

Di sebuah resto, kulihat seorang Ibu muda sedang menjawab pertanyaan anak balitanya dan kemudian kembali larut dengan ponsel dan laptopnya. Jus jeruk yang ada di samping laptop terlihat baru sekali diminum saat dihidang pelayan dan sampai sekarang terlihat belum disentuh lagi.
Kulihat senyum yang dipaksakan ketika sang Ibu muda harus menjawab pertanyaan anak balitanya yang ditengah asyiknya bermain kadang menarik-narik baju ibunya untuk menjawab pertanyaannya. Matanya menjawab mata anaknya dan mereka terlihat berbincang beberapa saat sebelum kembali mata sang ibu menekuni ponsel dan laptopnya.
Beberapa potong kalimatnya sampai juga ke telingaku yang kebetulan duduk di dekat ibu muda itu.
“Mama lagi ngapain?”
“Mama sedang kerja nak, ini baru komunikasi dengan tante Linda”
“Kalau Papa sedang kerja juga ya Ma?”
“Iya donk”
“Tempat kerja Papa beda ya Ma?”
“Iya nak”
“Bela boleh main di luar Ma?”
“Bela disini saja ya nak, ngawani Mama”
“Kapan Bela boleh main di luar Ma, masih nanti ya?”
Ibu muda itu tersenyum dan kembali larut dalam komunikasi dengan ponsel maupun laptopnya. Sementara Bela mencoba asyik dengan mainannya dan sesekali memperhatikan Mamanya yang tetap asyik dengan ponsel dan laptopnya. Jus jeruk juga masih belum tersentuh.
Akupun jadi ingat anak sulungku yang jago bertanya. Apapun jawabanku selalu ada pertanyaan yang kembali dilontarkan oleh anakku. Kadang pertanyaannya sangat sepele, sehingga menjengkelkan untuk dijawab, tapi kalau tidak dijawab, maka pasti anakku akan kecewa.
Yang paling membuat hati ini sering bertarung dengan sengit adalah saat berangkat kerja dan pamit pada anak-anak. Biasanya anak dengan segala upaya selalu berusaha untuk ikut dengan kita. Disini perlu keteguhan hati untuk bercerita pada anak tentang sebuah kebenaran yang menyakitkan dua belah pihak.
Banyak orang tua yang menyederhanakan masalah pamitan ini dengan membohongi sang anak, atau mencoba pergi ke kantor tanpa pamitan. Hasilnya pasti mengecewakan ke dua belah pihak.
“Bapak pergi sebentar ya, nanti balik lagi”
“Bapak ke warung sebentar ya nak, gak lama kok”
Kebohongan kecil ini terasa mudah diucapkan, tapi akibatnya bagi si anak adalah lunturnya kepercayaan pada orang tua yang sudah begitu gampang membohonginya. Padahal, meskipun terlihat tidak bisa memahami dan tetap menangis, anak akan mengapresiasi orang tuanya bila melakukan pamit dengan cara yang benar.
“Bapak ke kantor nak. Nanti malam bapak pulang dan kita main lagi. Oke?”
Dialog di atas sepertinya berat bagi si anak yang masih balita, tetapi sebenarnya anak itu lebih cerdas dari yang sering kita pikirkan. Mereka sebenarnya bisa memahami apa yang kita sampaikan kalau kita menyampaikannya dengan jujur dan penuh perhatian, bukan sambil lalu.
Anak bisa mengetahui kebohongan dari kita, tanpa perlu memaknai apa yang kita ucapkan, mereka sudah bisa merasakan berdasar kontak mata dan cara kita berkata.
“PRANG !!!”
Kaget aku mendengar suara gelas pecah dan kulihat jus jeruk ibu muda itu sudah tumpah kemana-mana. Entah bagaimana kejadiannya, kulihat Bela terdiam melihat gelas yang pecah di hadapannya dan kulihat cairan jus jeruk yang membasahi laptop di meja.
Dengan sigap ibu muda itu memeluk Bela dan mendekapnya erat-erat, sementara kulihat ada air mata mengalir deras di pipi Bela. Seorang pelayan kuarahkan untuk membersihkan pecahan kaca di lantai dan aku mencoba membersihkan air jeruk yang ada di meja.
Beberapa saat kemudian, ibu muda itu meletakkan Bela di kursi dan sambil membelai rambutnya ibu itu berkata,”Mama bersihin laptop dulu ya, nanti kita langsung ke luar. Kita mainan ayunan di luar. Oke?”
Bela mengangguk pelan dan duduk manis di kursi, sementara itu ibunya merapikan laptopnya, membersihkan dari sisa-sisa air jeruk dan kemudian memasukkannya ke tas laptop. Dengan pandangan berterima kasih ibu muda itu menuju kasir, membayar biaya yang harus dibayar dan kemudian mengajak Bela keluar resto. Bela terlihat sudah tidak menangis lagi dan mengikuti langkah ibunya dengan riang.
Keluar dari resto kulihat Bela dan ibunya terlihat asyik bercengkerama. Mungkin ibunya juga baru sadar bahwa dia hampir saja terlena dengan dunia internet dan melupakan anak cantiknya.
Sampai di rumah aku mencoba masuk ke situs bebelac yang baru saja kutemukan. Isi situs ini tentang dunia anak, mulai dari masa kehamilan sampai masa pasca kelahiran. Aku ingin mengecek apakah hal-hal yang baru kujumpai tadi ada dalam situs ini. Yang pertama kulakukan adalah bertanya pada pengasuh situs bebelac ini.

Tanya bebeclub careline
Sambil menunggu, akupun mencoba searching tentang dunia anak di situs bebelac itu dan tanpa terasa aku malah ikut berbagi cerita tentang keluargaku dari sisi pandang seorang ayah. Ini situs yang menarik untuk dikunjungi.
Di situs bebelac itu aku bercerita tentang kehamilan anak pertama sampai anak ke tiga. Mulai dari kelahiran yang sangat lancar sampai yang sangat tidak lancar, semuany akuceritakan secara singkat di situs Bebelac itu.
Ternyata situs itu banyak dilihat oleh pembaca cerita seputar kehamilan sampai balita, sehingga baru selesai kutulis langsung sudah dibaca oleh banyak orang.
Yang pernah mengkonsumsi susu Bebelac mungkin pernah juga lihat iklan bebelac versi Youtube, pasti masih ingat adegannya yang sangat natural. Setiap iklan ini tayang di TV aku suka menonton dan mengikuti lagunya.
Hari ini kembali aku mendapat pelajaran berharga.
1. Dunia balita adalah dunia anak bersenang-senang, semua harus disampaikan dengan cara bermain yang menyenangkan si anak.
2. Kemarahan pada anak atau pada siapapun tidak akan membuat kondisi menjadi lebih baik, bahkan kondisi bisa menjadi lebih buruk kalau salah bertindak.
3. Risiko mempunyai anak cerdas adalah si anak lebih banyak dan lebih sering bertanya, harus ada energi ekstra untuk memberikan jawaban yang memuaskan anak tanpa perlu berbohong.
4. Pelukan orang tua akan sanggup mewakili berjuta ungkapan kasih sayang yang tulus.
Salam sehati

Senyum si kecil
Issshh ceritanya sangat mengharukan. Tanpa sadar, aku juga kadang suka mengabaikan anak2, apalagi kalau sedang banyak PR yang berkaitan dengan dunia online. TFS mas. Ntar coba deh ke situsnya juga. Nampaknya banyak info yang bisa digali 🙂
SukaSuka
Hari ini aku bahagia karena mendapat komentar dari srikandi yang kukagumi.
Makasih mbak Mira
Salam sehati
SukaSuka
Thank you for your very nice article, do not forget to read my articles also
Kata Kata Lucu
Kata Kata Motivasi
Kata Kata Galau
Kata Kata Gombal
Kata Kata Cinta
Kata Kata Romantis
Status Fb Lucu
SukaSuka
wah ini malah nyepam,
hehehe… semoga situsnya bermanfaat ya
amin
salam sehati
SukaSuka
review bebelacnya keren mas, dan ceritanya juga inspiratif.
SukaSuka
Makasih komentarnya.
Salam sehati
SukaSuka
Salam kenal pak. Blognya asiiiiik banget buat dikunjungi. Review bebelac ini juga keren. Salam buat keluarga, dari surabaya pak 🙂 Isi artikel ini snagat bermanfaat untuk ibu2 seperti saya.
SukaSuka
Salam.
Semoga banyak orangtua yang mendapat manfaat dari tulisan ini.
Tentu saja termasuk orang tua seperti aku ini.
Amin.
Salam sehati.
SukaSuka
Ikutan lega karena sang ibu keluar dari dunia mayanya dan bermain fi dunia nyata, tempat sang buah hati tinggal 🙂
SukaSuka
Dunia maya memang sangat menarik dan selalu memberi candu tak kenal henti.
Perlu kesadaran yang tinggi untuk mampu keluar dari dunia candu ini.
Mungkin sebagian dari kita mampu melakukannya, tapi ada juga sebagian dari kita yang kadang ikut hanyut dalam candu dunia maya itu.
Salam sehati
SukaSuka