Prabowo yang HEBAT

Pemilu yang lalu, pada hari coblosan kita kumpul-kumpul di CITOS pada malam harinya membahas Prabowo yang hebat. Salah satu teman yang ikut ngumpul adalah seseorang yang ikut menjadi bagian dari tim sukses Prabowo. Diapun bercerita panjang lebar tentang kiprah Prabowo dan keberhasilannya mendapat suara yang melebihi target. Kalau tidak salah ingat, perolehan suara Prabowo hampir dua kali lipat target tim suksesnya.
Sebelum acara itu diadakan, aku sendiri sempat menulis tentang PRABOWO di blogku dengan judul “Prabowo Gerindra Oke juga tuh“. Isinya kekagumanku tentang Prabowo yang mau menulis blog di tahun itu. Sebagai sesama blogger, aku sangat memberi apresiasi tindakan Prabowo menjadi blogger.
Kali ini suasana pilpres rasanya lebih meriah dibanding pilpres yang lalu. Wacana Golput bahkan terlihat mulai tidak ada lagi di tahun ini. Mungkin tetap ada golput di Indonesia, tetapi nilainya kuprediksi tidak sampai 5%. Darimana angka 5% ini? Kuanggap saja kali ini ada penurunan 20% dari Golput tahun 2009 yang diperkirakan mencapai 25%. Angka-angka ini tentu sangat ngawur karena hanya berdasar survey yang tidak dapat dipertanggung jawabkan.
Bahkan survey yang jauh lebih hebat dibanding survey ngawur-ngawuranku, sebenarnya tetap sulit dipastikan kebenarannya.
Pagi tadi, di sela-sela olah raga jalan kaki, aku sempat mampir di Rumah Polonia tempat koalisi Merah Putih berkumpul. Sejak selepas subuh, rumah itu sudah ramai oleh para pendukung solid dari koalisi Merah Putih.

Rumah Koalisi Merah Putih
Rumah Koalisi Merah Putih itu terletak di depan Taman C Simanjuntak. Itulah taman yang selalu ramai oleh kegiatan olah raga setiap hari dan terutama pasti paling ramai pada hari Minggunya. Rumah ini katanya adalah rumah bersejarah yang pernah dimiliki oleh Bung Karno, setelah diperbaiki disana-sini sekarang menjadi rumah Koalisi Merah Putih yang sangat megah.
Hasil pencarianku tentang karir Militer Prabowo, sampai juga di Youtube dan kutemukan sebuah lagu tentang Prabowo yang cukup enak didengar. Silahkan nikmati lagu itu di tautan ini.
+++
Catatan karir militer Prabowo pada film pendek itu tertulis sebagai berikut :
Diterbitkan tanggal 26 Jan 2014
Karier Militer Prabowo Subianto
1974 Lulus Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia.
1976 Komandan Pleton Para Komando Grup I Komando Pasukan Sandhi Yudha (Kopassandha) dan ditugaskan sebagai bagian dari operasi Tim Nanggala di Timor Timur.
1978 Prabowo memimpin pasukan Den 28 Kopassus yang ditugaskan untuk membunuh pendiri dan Wakil Ketua Fretilin, Nicolau dos Reis Lobato.
1983 Prabowo dipercaya sebagai Wakil Komandan Detasemen 81 Penanggulangan Teroris (Gultor) Komando Pasukan Khusus TNI AD (Kopassus).
1995 Komandan Komando Pasukan Khusus.
1996 Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus.
1998 Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat.
Saat itu menjadi perwira termuda yang meraih pangkat jenderal. Usia 47 tahun, tiga bintang tersemat di pundaknya.
+++
Saat ini Prabowo sering diserang dari berbagai sisi, terutama dari sisi HAM, namun tim Prabowo terlihat tetap solid, hal ini terlihat dari kalimat-kalimat yang mengalir dari Pak Mahfud MD, seorang alumni UGM yang sangat kuhargai pendapatnya.
Sempat kubaca di Republika pernyataan pak Mahfud MD tentang debat capres yang seru di beberapa minggu ini.
+++
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta Mahfud MD menilai calon presidennya Prabowo Subianto sangat menguasai debat bertema “Politik Internasional dan Ketahanan Nasional” di Hotel Holliday, Jakarta Utara, Minggu (22/6).
Mahfud menganggap kemenangan Prabowo sudah sejak debat pertama saat di Balai Sarbini. “Menguasai seluruhnya, dari enam segmen itu. Kita anggap Prabowo kekuatannya merata sejak debat pertama sampai ketiga ini,” kata Mahfud usai acara debat.
+++
Profil Prabowo secara lebih lengkap pernah kubaca di Indo-line Indonesia (dot) com. Salah satu penggalan tulisannya kukutip di bawah ini.
+++
Selain karir politik dan militernya, Prabowo juga memiliki dan memimpin dua puluh tujuh perusahaan di Indonesia dan di luar negeri. Ia adalah Presiden dan CEO PT Tidar Kerinci Agung yang bergerak dalam bidang produksi minyak kelapa sawit, lalu PT Nusantara Energy yang bergerak dalam bidang migas, pertambangan, pertanian, kehutanan dan pulp, juga PT Jaladri Nusantara yang bergerak di bidang perikanan. Prabowo terpilih menjadi Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia HKTI periode 2004-2009 dan periode berikutnya 2010-2015. Selain itu, Prabowo juga mendirikan beberapa organisasi masyarakat seperti Asosiasi Petani Indonesia, Asosiasi Pedagang Pasar Tradisional Indonesia dan Asosiasi Pencak Silat Indonesia.
+++
Inilah calon presiden kita di periode ini. Semoga perpaduan antara Prabowo Gerindra dengan Hatta Rajasa PAN dan didukung oleh beberapa partai lainnya ini, bila nanti menang, dapat melaksanakan amanah yang dibebankan pada pundak mereka.
Amin.

Prabowo Soekarno Kecil Indonesia (gambar dari http://indoline-indonesia.com/)
Istilah Trendsetter berasal dari Bahasa Inggris dalam dunia tatabusana (fashion). Kata Trendsetter digunakan untuk menunjukan seseorang pencipta tren dalam berbusana sehingga diikuti oleh banyak pengikut ( follower ). Namun belakangan ini kata Trendsetter tidak hanya digunakan dalam dunia tatabusana saja, kata tersebut telah meluas ke berbagai bidang. Kata Trendsetter disematkan kepada siapa atau apa saja yang menjadi awal suatu tren atau kepopuleran. Sayang sekali saya tidak menemukan istilah yang tepat dalam Bahasa Indonesia untuk Trendsetter. Meskipun ada yang mengusulkan langsung menyerapnya menjadi Trenseter, saya lebih suka tetap memakai kata Trendsetter.
Berbicara mengenai Trendsetter dan Pengikut, dalam kampanye Pemilihan Presiden 2014 sangat nyata terasa. Sungguh tak disangka calon presiden nomor urut dua yang merupakan wajah baru dalam percaturan pucuk pimpinan di negeri ini dapat menjadi Trendsetter. Sebaliknya calon presiden nomor urut satu yang telah berpengalaman dalam percaturan pucuk pimpinan di negeri ini terkesan sebagai pengikut ( follower ).
Mulai dari penggunaan kemeja putih. Kemeja putih yang identik dengan Jokowi dan sempat menjadi seragam pasangan nomor urut dua diawal pencalonan, akhirnya diikuti oleh Prabowo dan Hatta serta seluruh anggota koalisinya. Hal yang sangat menarik adalah Jokowi yang identik dengan kemeja putih, yang sering tampak digunakan saat beliau blusukan rela mengalah dan kembali menggunakan kemeja kotak – kotak merah yang pernah menghantarkan beliau menduduki jabatan Jakarta 1 dan menyisakan calon wakil presiden Jusuf Kalla yang tetap menggunakan kemeja putih.
Penggunaan kemeja kotak – kotak merah dan kemeja putih bagi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut dua seakan – akan mendobrak tabu bahwa foto pasangan calon presiden dan wakil presiden haruslah berpakaian seragam. Demikian juga pilihan calon presiden dan wakil presiden nomor urut dua untuk tampil tidak berkopiah melawan kebiasaan selama ini yang seakan – akan mewajibkan calon presiden pria untuk berkopiah guna menunjukan identitas keIslamannya.
Salampun juga demikian. Saat para relawan calon presiden nomor urut dua mencetuskan “ Salam Dua Jari “ semerta – merta suporter calon nomor urut satu ikut – ikutan menggunakan “ Salam Satu Jari” padahal kalau saja mereka mau lebih kreatif akan banyak salam – salam lain yang berhubungan dengan angka satu ketimbang hanya menjiplak “Salam Dua Jari” menjadi “Salam Satu Jari”. Tengok saja salam suporter klub Arema, Aremania yang berseru “Salam Satu Jiwa!” atau suporter Persebaya, Bonekmania yang sering meneriakkan “Salam satu Nyali, Wani ( Berani )!”. Seandainya para suporter calon pasangan nomor satu memiliki kreatifitas (dan sayang sekali mereka kurang atau tidak memilikinya ) mereka akan bisa dengan bangga menyatakan “ Salam Satu Indonesia “ atau “Salam Satu – satunya” dan Salam satu lainnya, tidak hanya mengekor penggunaan jari sebagai pelengkap kata salam.
Blusukan adalah hal lain yang menjadi trendsetter yang dicetuskan oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut dua. Blusukan sangat erat terpatri dalam sosok Jokowi semenjak beliau menjabat walikota Solo. Mulai dari bertemu dengan rakyat jelata, keluar – masuk kampung kumuh dan pasar hingga menumpang angkutan umum serta mengawasi sendiri setiap proyek kedinasan yang sedang berlangsung telah beliau jalani. Blusukan yang beliau jalani adalah bagian dari upaya beliau untuk mencari tahu apa yang dibutuhkan oleh masyarakatnya dan bagaimana menyelesaikan masalah yang terjadi di lapangan secara lebih cepat dan lebih baik sehingga para pemangku kepentingan dapat merasakan dampak positifnya. Banyak pihak yang salah mengartikan Blusukan beliau sebagai sebuah upaya membangun citra atau pencitraan. Tak kurang seorang berpengetahuan luas sekaliber Anies Baswedan juga pernah mengucapkan kritik serupa tentang Blusukan Jokowi.
Setelah menyerang dengan kritik bahwa Blusukan adalah pencitraan, berangsur tapi pasti kubu pasangan nomor satu juga meniru hal yang serupa. Dalam minggu – minggu terakhir masa kampanye ini semakin banyak tayangan dan dokumentasi pasangan Prabowo – Hatta yang tampak berada di tengah pasar, ditengah para buruh, makan di warung pinggir jalan dan aktifitas – aktifitas lain yang biasanya hanya ada dalam kegiatan pasangan calon nomor urut dua, khususnya Jokowi. Di awal masa kampanye, bahkan jauh sebelumnya pasangan calon nomor urut satu identik dengan tayangan penuh kemegahan yang jauh dari kesan merakyat. Prabowo seringkali tampil dalam dokumentasi saat beliau masih sebagai militer aktif dengan segala lambang kebesaran dan atribut militernya. Demikian juga Hatta Rajasa, beliau lebih sering tampil sebagai sosok birokrat dibanding dengan sosok pimpinan yang merakyat.
Dalam Poster – poster kampanyepun pasangan Jokowi – JK tetap menjadi trendsetter. Tengok saja poster standar yang digunakan oleh pasangan Jokowi – JK dengan latar belakang bendera merah putih dan gambar pasangan calon berupa karikatur mirip aslinya. Inipun dicontoh oleh pasangan Prabowo – Hatta dan dijadikan poster standar kampanyenya juga. Sungguh bila tim kampanye pasangan Prabowo – Hatta mau lebih kreatif, masih banyak ide menarik lainnya yang dapat digunakan untuk sekedar mebuat poster kampanye dibanding hanya mengikuti trend yang dimulai oleh pasangan Jokowi – JK.
Demikian juga poster bergambar siluet Jokowi – JK dengan pantulan cahaya warna pelangi pada wajahnya, semerta – merta juga diikuti poster pasangan Prabowo – Hatta dalam pose serupa di kemudian harinya.
Namun bukan berarti Kubu Prabowo – Hatta tidak pernah menelurkan sesuatu yang menarik dan orisinal. Salah satu ide yang menarik dan orisinal dari kubu Prabowo adalah poster kampanye yang menampilkan karikatur Prabowo – Hatta dalam bentuk kartun. Sayang sekali poster ini hanya beredar sedikit sekali di dunia maya dan tenggelam dalam carut – marut pendukung kubu Prabowo – Hatta yang lebih banyak menjadi pengikut ( follower ) dari apa yang sudah dilakukan oleh kubu Jokowi – JK.
Bicara mengenai kreatifitas dalam mengekpresikan dukungan, para pendukung pasangan Jokowi – JK telah menunjukan potensi berlipat ganda dibanding dengan pendukung pasangan Prabowo – Hatta. Seakan tak pernah ada habisnya ide – ide baru diekspresikan guna mendukung pasangan Jokowi – JK. Hari demi hari selalu saja ada bukan hanya satu tetapi puluhan karya yang diunggah ke dunia maya ataupun panggung kampanye. Musik, lagu, karikatur, film pendek, animasi, perjalanan dan masih banyak lagi upaya para pendukung pasangan Jokowi – JK guna mengekpresikan dukungan mereka. Banyak juga yang muncul dengan ide – ide ekstrim seperti menancapkan poster bahkan plakat dari metal di bawah laut, mengibarkan poster Jokowi – JK di puncak – puncak gunung, bahkan rela mengayuh becak menuju ibukota Jakarta dari daerahnya masing – masing yang berjarak ribuan kilometer.
Semua kreatifitas pendukung Jokowi – JK sangatlah luar biasa. Sungguh bertolak belakang dengan kubu Prabowo – Hatta yang kelihatannya tertinggal jauh dan keteteran serta terlambat untuk dapat menggunggulinya. Beberapa contoh diatas telah membuktikannya. Belum lagi lagu – lagu kampanye pasangan Prabowo Hatta yang banyak meniru irama lagu yang lain hanya diganti syairnya. Lagu Indonesia Bangkit yang dinyanyikan Ahmad Dhani yang jelas – jelas memakai irama We Will Rock You milik group musik Queen. Masih juga dari Ahmad Dhani, lagu JOKUWI ternyata menggunakan irama lagu Genjer – genjer yang memiliki stigma negatif selama pemerintahan ORBA. Demikian juga lagu Prabowo Presidenku yang memakai Irama lagu Apuse dan meniru lagu yelyel timnas sepakbola indonesia. Lagu Peci Nomor Satupun juga menggunakan irama lagu Topi Saya Bundar. Sungguh ironis ketika dibandingkan dengan lagu – lagu kampanye pasangan Jokowi – JK terdengar lebih manis dan menarik karena orisinalitas dan dukungan tulus dari para musisinya sehingga memunculkan lagu – lagu baru yang sangat menarik.
Masih banyak hal – hal lain yang membuktikan bahwa pasangan Jokowi – JK dan pendukungnya memiliki kreatifitas dan inovasi lebih baik dibandingkan pasangan Prabowo – Hatta. Semoga kreatifitas dan inovasi ini juga akan juga akan tampak dalam segala bidang kehidupan sehingga akan banyak persoalan dan masalah yang tidak dapat diselesaikan dengan cara biasa mendapat solusi yang tepat dan cepat.
Sebagai penutup, ada baiknya kita semua berharap kreatifitas dan trendsetter pasangan Jokowi – JK tidak hanya sebatas meramaikan pesta demokrasi pemilihan presiden dan wakil presiden saja, tetapi terus berlanjut di masa mendatang. Karena ide dan kreatifitaslah yang kan menjadi komoditas di masa depan, sesuai apa yang diyakini oleh Jokowi dan juga Anies Baswedan. Bahkan Perserikatan Bangsa – Bangsa juga sudah mulai mefokuskan diri kepada Ekonomi Kreatif dan Industri Kreatif sebagai salah satu Agendanya.
Sudah saatnya kita bangkit untuk menunjukan kepada Dunia bahwa Indonesia adalah Bangsa yang Hebat, Bangsa yang Kreatif dan mampu bersaing serta menjawab tantangan Masa Depan. Semoga Bangsa Indonesia mendapatkan pemimpin terbaik guna membangkitkan kreatifitas dan talenta putra – putri terbaik Bangsa Indonesia yang selama ini terkubur akibat kotornya politik dan rusaknya moraldan mentalitas bangsa kita.
Tuhan Beserta Kita
Tuhan Memberkati Indonesia
Indonesia Hebat
SukaSuka
Terima kasih atas komentarnya yang panjang lebar
Salam semua jari
SukaSuka
Kalau bukan sekarang kapan lagi?
Kalau bukan kita siapa lagi?
Semoga pemimpin terbaik yg akan memimpin bangsa yang besar ini. Menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang kuat. Bangsa yang bisa menghargai para pemimpin pendahulunya. Pemimpin yang bisa merekatkan seluruh elemen suku bangsa yang ada di negeri ini. Pemimpin itu, semoga jiwanya hadir di dalam diri bapak Prabowo.
Untuk Indonesia yang lebih baik, Insha Allah akan menitipkan pilihan pada no 1.
SukaSuka
Amin
Semoga presiden kita nanti, siapapun yang jadi, tetap amanah menjalankan visi misi negara Indonesia
Salam sehati
SukaSuka
kalau ngomongin prabowo sih ,memang tegas dan gagah tp negara tar di jadikan dengan cara militer .
SukaSuka
kita berbaik sangka saja, karena kita tidak tahu berita yang benar itu yang mana
salam sehati
SukaSuka
kalau ga salah menurut uud pemilu dalam teknis memilih, pemilih harus memilih sau, kalau milih 2 itu tidak syah. jadi biar syah kita hrus milih satu.. Siapapun yang jadi presidennya, semoga membawa bangsa ini lebih maju, lebih mandiri dan lebih memiliki sikap yang sesuai aturan, baik agama, pemerintah dll.
SukaSuka
Amin
Salam sehati
SukaSuka
luar biasa yah ini orang… prabowo for president..
SukaSuka
ya benar
luar biasa memang
SukaSuka
Pak prabowo sangat berwibawa dan tegas, go prabowo aku mendukungmu
SukaSuka
Semoga banyak yang mendukung Prabowo, sehingga bisa menjadi presiden yang amanah, sesuai janji-janji beliau.
Amin
SukaSuka
Amin
Salam sehati
SukaSuka
Ping-balik: Salam 2 jari Joko Widodo | Es Ha Pe Blogger Jogja
pak prabowo memiliki karismatik
SukaSuka
yes
SukaSuka
GAGAH DAN BERANI ITULAH PAK PRABOWO … MANTAFF NO 1
SukaSuka
karena pernah lama jadi tentara ya
SukaSuka