Pilpres 2014 jangan pecah kesatuan bangsa

Doakan mereka amanah sebagai pemimpin bangsa (Dok Bisnis(dot)com)

“Pilpres 2014 jangan pecah kesatuan bangsa”

Kawan karibku mendadak memutuskan untuk golput saat pilpres 2014 yang seru ini. Akupun jadi bertanya-tanya, sampai akhirnya dia menjelaskan bahwa tadinya dia sangat antusias dengan penyelenggaraan pilpres 2014 ini.

“Lalu kenapa sekarang memutuskan untuk golput mas?”

“Tak ralat dulu ya, aku belum tentu Golput”

“Waduh salah menilai aku ini mas, atau berita yang masuk ke diriku sudah tidak murni lagi. Sudah terkontaminasi dengan hingar bingar pilpres …”

“Jujur aku menilai, tahun ini pemilu yang paling jelek, paling jahat, paling sadis, paling kejam, paling bodoh, paling bohong, paling …….
Kampanye itu seharusnya bicara masa depan, ini kok berbantah masa lalu. Bukan begitu kawan ?”

“Wah sampai sebegitunya mas melihat Pilpres kali ini ya?”

“Saya usul kelak gak usah pake kampanye saja. Kampanye kok jadi jahat semua, menghujat, fitnah, mencela, memecah belah, biar yang jadi itu ya yang sudah merintis karir di bidangnya masing masing, swasta apa pegawai ngeri, yang hidupnya cemerlang bisa dilihat karyanya. Begituuu ….. ”

Pilpres 2014 memang berbeda nuansanya dengan pilpres yang pernah kita jalani bersama. Ada beragam hal yang baru di pilpres kali ini. Ada debat capres/cawapres yang dikemas dengan bungkus berbeda, ada golput yang berubah menjadi aktifis tim sukses, banyak relawan yang rela berjuang tanpa dibayar demi mendukung capres masing-masing dan beberapa hal yang berbeda lainnya.

Sayangnya, makin mendekati hari pilpres, makin banyak berita yang membuat bingung pembacanya. Berita yang mengacak-acak masa lalu memang membuat kita jadi bingung akan nilai kebenarannya. Masing-masing kubupun saling protes dengan para pembuat berita masa lalu yang biasanya menohok para capres.

Meskipun rakyat sudah makin cerdas, tapi kecerdasan mereka tetap terbagi dalam berbagai segmen, atau minimal terbagi menjadi tiga golongan, yaitu golongan bawah, menengah dan golongan atas. Sayangnya lagi, survey yang mencoba memetakan tiga golongan ini terganggu dengan hasil survey yang berbeda-beda. Ada yang memenangkan salah satu capres dan ada lagi yang memenangkan capres yang lain. Masyarakat lalu menganggap survey yang mengalahkan capresnya sebagai survey yang tidak benar, asal-asalan alias survey pesanan.

Survey Capres yang berbeda-beda hasilnya

Survey Capres yang berbeda-beda hasilnya

Aku sendiri merasa kalau pada beberapa hal, pilpres 2014 ini sedikit merusak kesatuan kita. Banyak teman FB yang saling unfriend, teman yang tadinya berantem memang ada yang jadi satu kubu, tetapi yang tadinya sekubu menjadi berantem juga banyak.

Teman-temanku di Jogja juga sudah melihat gejala tidak bagus ini, apalagi dengan adanya aksi saling ribut saat ada acara dua capres saling kampanye di Jogja. Konflik lama yang sering terjadi di seputaran Ngabean tetap terjadi sejak kampanye pileg sampai capres ini. Daerah rawan itu selalu kulewati saat aku keluar ke seputaran ALTAR (Alun-alun Utara), sehingga sangat menggangguku. Semoga di akhir masa kampanye ini tidak ada lagi rusuh di Jogja.

Pagi ini kubaca salah satu komentar teman di Jogja terhadap ajakan kampanye dari salah satu capres yang bisa saja membuka luka lama antar mereka yang terlibat konflik. Begini bunyinya :

“Bagi yang cinta Jogja…. Ayo ciptakan jogja yang nyaman aman damai untuk kita tinggali bersama, bagi yang tinggal di luar jogja dimohon bantuannya agar mengabarkan yang baik tentang Jogja…. sehingga slogan Jogja Berhati Nyaman benar-benar bisa kita rasakan bersama….”

Doakan mereka amanah sebagai pemimpin bangsa (Dok Bisnis(dot)com)

Doakan mereka amanah sebagai pemimpin bangsa (Dok Bisnis(dot)com)

Jogja berhati nyaman sudah pernah disindir oleh berita Jogja berhenti nyaman, semoga masyarakat Jogja maupun non Jogja ikut membantu agar negeri ini, agar bangsa ini jangan mudah terpecah. Memilih capres itu baik, tetapi marilah kita memilih dengan cara yang baik dan benar.

Kesatuan bangsa di atas segala-galanya, stop menghujat ke para capres, Jokowi maupun Prabowo. Baik-buruk, mereka adalah putra bangsa Indonesia. Mereka akan menjadi salah satu presiden kita di 5 tahun mendatang. Mari kita doakan mereka amanah menjaga janji masing-masing.

“Pilpres 2014 jangan pecah kesatuan bangsa!”

Berhentilah mempermalukan calon pemimpin negara sendiri

Berhentilah mempermalukan calon pemimpin negara sendiri

 

5 komentar

  • Banyaknya masyarakat yang golput karena banyaknya kasus2 & provokasi yang di lakukan oleh masing2 pihak, baik yg di lakukan melalui partai maupun simpatisan/relawan yang terlalu fanatik.
    Rakyat ingin pemilu damai dan jelas, bukanya pemilu yang malah membuat rakyat bingung & takut(takut memilih dan takut berpendapat).

    Suka

  • mungkin masyarakat mulai bingung dan ketakutan karena calon para pemimpin saat ini mempunyai kelurangan dan kelebihan yang sangat kontras jadi kebanyakan mengamnil keputusan tidak memilih kandidat.

    Suka

  • kalau masa lalu dari calon ada yang buruk, itukan masa lalu, yang penting kan sekarang, kalau dia mau dan berusaha untuk lebih baik terlebih dalam memimpin negara, kenapa tidak…. karena semua orang tentunya punya masa lalu dan masa-masa bersalah…kalau ane pribadi sih ya… ane hargai keinginan baik dari mereka.

    Suka

    • Mari kita berdoa semoga siapapun presiden kita akan amanah menjaga janjinya untuk kebaikan negara Indonesia.
      Amin.
      Terima kasih sudah memberi masukan mbak @Heldaida

      Salam sehati

      Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.