Baksos Kampung UGM di Daarut Taqwa

Baksos Kampung UGM di Daarut Taqwa berlangsung hari Sabtu, 12 Juli 2014 dengan meriah, jauh melampaui harapan panitia. Acara yang dikemas hanya dalam hitungan hari ini ternyata sukses mendatangkan sumber dana berlimpah dan banyaknya anggota kampung yang menyempatkan bergabung.

Gabung BAKSOS Kampung UGM pasti manfaat
Ustadz Abi Romi sampai mengucapkan kalimat takjub,”biasanya yang datang ke panti asuhan ini hanya satu atau dua mobil, maksimal empat mobil, tapi hari ini banyak sekali mobil yang datang dengan membawa aneka barang. Syukur Alhamdulillah”
Panti asuhan Daarut Taqwa sebenarnya mempunyai lokasi yang cukup luas, tapi karena terletak di desa yang cukup terpencil, maka tidak banyak bantuan yang mengalir ke panti ini. Alhamdulillah, berkat kegiatan baksos Kampung UGM ini, maka ada salah satu kawan yang tergerak hatinya untuk menyalurkan bantuan beras 50 kg setiap bulan.
Ada sebuah pertanyaan lagi dari ustadz Abi yang menggelitik,”Mas yang memimpin acara ini ya? Terima kasih mas”. Ucapan itu disampaikan ke mas Bagus Jeha, non alumni UGM yang hadir memeriahkan acara ini. Tentu saja mas Bagus Jeha menampik pertanyaan itu dan menunjuk padaku,”Ini yang alumni UGM pak ustadz”
“Oooo … panjenengan ketuanya ya?”
Yang menjawab justru teman-teman alumni yang duduk di sekitarku,”Kampung UGM ini tidak ada ketuanya pak ustadz…”. Tentu pak Ustadz nyengir saja, karena mana mungkin sebuah organisasi kok tanpa ada ketuanya. Akupun akhirnya harus menjelaskan tentang organisasi Kampung ini secara ringkas.
“Ini adalah komunitas yang kebanyakan hanya bertemu lewat internet. Kita mempunyai kesamaan pandangan dan kesamaan kampus, sehingga tanpa ketuapunbisa mengadakan berbagai macam acara dengan penuh semangat. Jika salah satu dari kita punya ide yang menurut sebagian anggota Kampung dianggap menarik, bermnafaat dan bisa dilaksanakan, maka kitapun mendukung tanpa perlu komando dari panitia”
“Contohnya ide mbak Denies untuk acara ini kita anggap menarik, maka dalam waktu singkat kitapun sudah mewujudkan ide itu menjadi kenyataan”
“Jadi mbak Denies itu sudah berperan secara lengkap, sebagai ketua, bendahara, sekretaris dan lain-lainnya. Bener ya mbak Denies?”, kataku ketika kulihat mbak Denies ikut memperhatikan diskusiku dengan pak Ustadz.

Bingkisan simbolis dari Kampung asli UGM
Acara ini berlangsung santai dan tidak banyak protokoler. Sehabis Dhuhur aku langsung menuju lokasi, menurunkan semua barang panitia bersama mas Agus, mas Ricky dan mbak Denies. Istrikupun langsung berinteraksi dengan anak-anak panti untuk memulai acara pelatihan Mie Sehati. Meski acara resminya dimulai sehabis asar, tetapi untuk memanfaatkan waktu, sudah dilakukan acara persiapan memasak Mie.

Turunkan barang di Panti Asuhan Daarut Taqwa
Urutan acara yang sudah disusun dan sudah kusampaikan ke hadirin juga diubah semau hadirin. Acara yang seharusnya di tengah mereka minta diajukan di depan. Aku sampai melihat lagi susunan acara sebelum akhirnya merasa tidak apa-apa juga kalau acara dimajukan.
Ada acara yang menarik selain acara pelatihan membuat mie sehat. Acara menanam di lahan terbatas ternyata sangat menarik dibawakan oleh mbak Sribudi Astuti. Sayangnya acara menanam di lahan terbatas ini memang sejatinya memerlukan waktu yang cukup panjang, sehingga keterbatasan waktu ini membuat mbak Tutik hanya bisa memberikan prolog menggunakan sarana audio visual memakai projector mini. Meski demikian kelas lanjutan tetap ditawarkan, bila memang pihak Panti merasa manfaat menanam di lahan terbatas ini cocok dengan kehidupan di panti ini.
Aku sendiri melihat lahan yang ada di panti ini cocok untuk berbisnis hasil tanaman yang dikelola dengan model mini.
Anggota Kampung yang beberapa diantaranya membawa anak-anak menambah suasana Baksos ini menjadi semakin meriah. Pelatihan mie sehat yang memang diperuntukkan buat warga panti ternyata menarik perhatian mereka, sehingga begitu pelatihan dinyatakan selesai, merekapun mencoba membuat mie dengan mesin giling mie yang masih menyisakan beberapa gram adonan mie siap giling.

Peserta pelatihan Mie Sehati yunior
Bapak dan ibu anggota Kampung juga ternyata antusias dengan model pelatihan mini ini. Beberapa pertanyaan mereka, kalau dituruti pasti akan membuat pelatihan ini molor dari jadwal yang disediakan. Memang terlihat beberapa pertanyaan justru disampaikan oleh bapak-bapak dan ibu-ibu warga kampung dibanding adik-adik warga Panti.

Mbak Any kepingkel-pingkel
Acara paling meriah bisa dipastikan adalah acara narsis berjamaah di akhir acara. Warga pantipun terkesima dengan tingkah laku warga kampung yang tadinya terlihat santun dan alim. Ternyata pada sesi poto bersama, terlihat saling berimprovisasi baik dengan gaya maupun dengan komentar yang nyleneh.

Kampung asli UGM Kopdar Baksos Daarut Taqwa
Sayang jauh dari kota saya seandainya di banjarmasin ada mau juga saya mencicipi Baksonya itu bang..hee
SukaSuka