Selamat buat loyalis PRABOWO

“Selamat buat loyalis PRABOWO. Saudara-saudara telah mengawal pilpres ini dengan baik dan dengan penuh perjuangan, baik materi maupun moril. Saudara-saudara telah menunjukkan kecintaan yang luar biasa pada negeri Indonesia tercinta ini. Salut!”
“Tugas kita sekarang adalah mengawal presiden terpilih agar bisa bekerja dengan baik dan benar, mengkritisinya bila dia lari dari amanah rakyat. Kita doakan, dia diberi kemudahan dalam menjalankan negeri yang sudah terlanjur carut marut ini, agar kembali ke kejayaannya”
Beberapa temanku menulis kalimat yang lain, karena sangat menghargai peran para loyalis dalam meningkatkan semangat rakyat Indonesia untuk melaksanakan pilpres yang berbeda dengan pilpres sebelumnya. Beberapa tokoh yang kukagumi juga memperlihatkan sikap yang ksatria.
Aku memang selalu berbaik sangka pada pak Mahfud MD, pak Herry Zudianto maupun mas Hanafi Rais. Banyak kegiatan mereka yang memberi inspirasi pada para generasi muda kita, utamanya di Jogja, tempat mereka pernah berbagi ilmu.

Terima kasih pak Herry Walikota Jogja terbaik
Tanggal 22 Juli 2014, salah satu tanggal bersejarah bangsa Indonesia, membuat suasana kota Jakarta terasa nyaman karena semua jalan tidak ada yang macet parah. Sebagian besar justru cukup lengang, sementara itu di bundaran HI meskipun dilaporkan adanya kerumunan masa, tetapi ternyata mereka tidak melakukan hal-hal yang anarkis. Aparat terpantau sangat siap menghadapi situasi Jakarta yang seperti apapun. Agak berlebihan sebenarnya, tetapi cukup memberi ketentraman pada para pengguna jalan yang tetap harus keluar dari rumah masing-masing.

Stasiun Senen Jakarta (foto by Dedien Yudha Pratama)
Beberapa pemudik juga lebih asyik berebut tempat di stasiun Senen dibanding berkumpul di tempat lain. Mereka cukup memantau proses pilpres ini dari televisi ataupun dari socmed yang mereka ikuti. Bahwa ada loyalis yang tetap ingin melanjutkan proses pilpres ini ke jalur hukum, masyarakat sudah maklum, bahwa itu sudah menjadi tugas bagian lain dan bukan tugas mereka lagi.
Kalau diklasifikasikan, maka ada beberapa kelompok masyarakat yang berbeda dalam menyikapi proses pemilihan presiden kali ini :
1. Kelompok yang menganggap proses pilpres ini penuh kecurangan, sehingga harus dilanjutkan dengan proses selanjutnya yang melibatkan para ahli hukum.
2. Kelompok yang menganggap proses pilpres sudah jauh lebih transparant dibanding pilpres sebelumnya dan mereka mulai asyik bekerja kembali seperti sebelum pilpres berlangsung.
3. Kelompok yang tetap tidak peduli dengan proses pilpres ini.
4. Kelompok lain yang tidak masuk di kelompok 1, 2 ataupun 3.
Aku tidak bisa memprediksi prosentase dari 4 (empat) kelompok itu secara nasional, karena aku memang tidak punya lembaga survei yang menanganinya. Yang jelas, sebagian besar teman-temanku sudah mulai mengurangi pembicaraan tentang proses pilpres dan sudah kembali aktif bekerja lagi.
Mas Nukman Luthfie sendiri menulis di wall-nya seperti ini :
“Pilpres sudah usai. Alhamdullilah lancar. Sempat khawatir karena inilah Pilpres paling terbuka yang pernah saya saksikan, sebagian besar secara terbuka menyebut capres idolanya dan berusaha keras ikut memenangkannya, sehingga media sosial terlihat begitu panas.
Tapi malam ini KPU sudah mengetok palu. Selamat buat pak Jokowi-JK, semoga amanah dan berusaha keras mewujudkan janji-janji kampanye.
Kepada pak Prabowo dan Hatta, selamat berjuang di bidang lain, negeri ini masih membutuhkan anak-anak bangsa yang hebat.”

Jokowi-Web-Header Merdeka(dot)com web
Hanafi Rais juga menunjukkan sikap yang ksatria ketika diwawancarai oleh Kompas, sehingga memberikan suasana adem bagi para pengikut PAN maupun loyalis Prabowo yang lain.
+++
“Ini inisiatif pribadi, atas nama sendiri, meski saya kader PAN yang masuk dalam koalisi. Kalau hasilnya demikian (memenangkan Jokowi), ya kita, saya, yang selama ini dukung Pak Prabowo, sikap saya menerima hasil itu dengan legowo dan seikhlas mungkin, itu lebih menyejukkan,” papar Hanafi.
Meski mengucapkan selamat kepada Jokowi, Hanafi memberi catatan juga dalam pernyataannya. Ia menilai masih ada kecurangan yang terjadi di daerah-daerah. Ia meminta KPU menindaklanjutinya sebagai bukti KPU profesional.
“Kecurangan-kecurangan itu harus dibereskan, KPU harus profesional,” ujar Hanafi.
+++

Mas Hanafi Rais yang banyak berbagi pada masyarakat Jogja
Siapapun presiden kita, maka tugas kita adalah memberi bantuan padanya agar dapat menjalankan pemerintahan dengan lebih baik dan lebih transparant. Kita dukung program kerjanya yang bermanfaat dan berpihak pada rakyat dan kita kritisi program pemerintah yang tidak berpihak pada rakyat.
Selamat berjuang teman-teman dan terutama selamat berjuang pada diriku sendiri untuk Indonesia yang lebih baik.
+++
Status Mas Adriano Rusfi :
“….Ketika segala ikhtiar telah dibuat… ketika sebuah keputusan telah diambil… maka tak ada yang lebih indah daripada tawakkal. Percayalah, nasib bangsa ini bukan di tangan presiden terpilih, tapi di tangan Allah.
Jika yang terpilih adalah presiden hebat, toh ia tetap akan memimpin di bawah sebuah sistem yang bermasalah. Dan jika yang terpilih adalah presiden yang buruk, toh ia akan dibantu oleh sejumlah staf ahli kompeten.
Pada akhirnya, Allah tak akan merubah nasib suatu bangsa melalui tangan para penguasa, tapi melalui perubahan yang dilakukan oleh tiap-tiap jiwa. Maka, mari kita bangkit berbuat bagi nasib-nasib kita…..”
selamat buat president yang terpilih, semoga bisa membawa negara ini ke arah yg lebih baik
SukaSuka
Salam.
Siapapun presidennya, mari kita dukung dan kita kritisi. Semoga Indonesia menjadi lebih baik.
Aamiin.
Salam sehati
SukaSuka