Kuliner Halmahera

Begitu masuk daerah maluku Utara, maka yang terpikir pertama kali adalah “Kuliner Halmahera”. Langsung gugling dulu di internet untuk mencari kuliner apa yang bisa dilahap di lokasi warung yang akan dituju. Harus yang berkesan !:-)
Teman-teman TDA (Tangan Di Atas) langsung memberi nama kontak yang bisa dihubungi di Halmahera begitu melihat statusku ada di Maluku Utara. Akupun langsung berkomunikasi dengan teman TDA yang ada di lokasi. Infopun langsung masuk ke ponselku.

Kuliner Ikan ala Halmahera
Yang paling banyak ternyata info tentang nasi Kuning ala Halmahera dan air Guraka. Nasi kuning itu sendiri sudah kucoba waktu aku transit di Lounge Garuda Makassar. Mumpung gratis akupun mencicipi semua makanan ala Halmahera itu di Makassar. Nasi kuning dan air Guraka atau kalau di tempat lain disebut sebagai minuman Bandrek.

Nasi Kuning Al Hikmah Jln Nasution Ternate
Dari internet kulihat resep air Guraka (bandrek) sebagai berikut :
Bahan :
– 500 gram Gula Merah
– Air 2 liter
– 100 gram Jahe Merah
– 100 gram Kenari ( bahan baku khas Maluku )
Cara Membuat :
1. Jahe merah yang ada dikupas, dibakar dan dimemarkan.
2. Kenari direndam air dingin, kupas, dan iris melintang.
3. Jahe , gula merah dan gula tersebut direbus hingga mendidih dan saring airnya.
4. Terakhir tuangkan satu sendok teh kenari.
5. Sajikan saat panas
Malam hari kuminum air Guraka ini di tepi pantai, di trotoar jalan yang dulunya adalah laut yang ditimbun dan dijadikan jalan. Makanan yang disajikan selain minuman Guraka adalah pisang goreng dengan cocolan sambal plus ikan teri. Kombinasi makanan seperti itu hanya ada di Halmahera kayaknya. Harganya murah dan rasanya sih boleh juga.
Makin ngejreng ketika temanku membawakan durian Halmahera. Kecil dan cukup cocok dengan suasana malam di tepi pantai. Harga per butir durian sekitar 20-30 ribu, sementara air Guraka hanya 5.000 rupiah.
Baru asyik makan, serombongan anak muda menghampiri dan bernyanyi menghibur kita yang sedang nongkrong sambil makan minum. Rupanya mereka rombongan anak SMAN I yang sedang mencari dana untuk PENSI. Wah kreatif juga mereka mencari dana. Suaranya juga merdu, tidak asal buka mulut. Sekolah ini katanya punya alumni yang ngetop, misalnya Fadel, Gafur dan lain-lain.
Nasi kuning pernah kurasakan yang cukup enak di kota Manado. tapi di Halmahera ternyata nasi kuningnya lebih lembut. Ikan yang disajikan juga lebih pas ukurannya. Lokasi warungnya ada di Jalan AH Nasution nama warungnya Rumah Makan Al-Hikmah, Ternate. Anehnya lokasi ini sangat terkenal di internet tetapi kurang banyak orang yang tahu lokasi warung ini.
Penjaga warungnya juga terheran-heran ketika tahu kita adalah orang Jogja yang datang dari Jakarta. Padahal harusnya dia tidak heran karena teman-teman komunitas Bango Mania pernah mampir disini dan memberikan penghargaan pada warung ini. Kalau aku mengenalkan sebagai anggota Kulinus dan juga pernah aktif di Bangomania, mungkin sang penjual akan beda penyambutannya.
Porsi nasi kuning di Warung Makan Al-Hikmah cukup besar, sehingga tidak perlu membeli lauk tambahan. Lauknya sudah lengkap dan sudah cukup banyak. Aku yang nambah paha ayam, agak menyesal, karena jadi kebanyakan porsi yang kulahap.
Makanan lain yang juga khas Halmahera tetapi tidak sempat kucicipi adalah Papeda, bentuknya kayak lem kanji, sop singkong (?) atau parutan singkong (suami?). Kalau masakan ikan di Halmahera aku sempat mencobanya dengan bumbu asam manis, rasanya kurang lebih sama dengan daerah lain. Soal Kepiting, maka di Halmahera ini aku melahap kepiting Kenari meski cuma sedikit.

Kepiting Kenari Halmahera
Pulau Ternate dan Tidore adalah salah satu tempat yang menjadi pusat penyebaran budaya di Indonesia. Daerah ini dahulu lebih maju dibanding daerah lain, karena masyarakatnya yang cinta laut dan lokasi pulau ini memang kecil dibanding lautnya yang begitu luas. Kalau di Jogja, pulau Ternate ini mirip daerah Pakem ke atas, jalannya naik turun dan ada gunung Gamalama di tengah pulau. Bagi penggemar gowes pasti langsung gatal kakinya melihat jalan yang begitu mulus dan tidak hanya datar-datar saja. Ada tanjakan, turunan dan jalan yang berkelok-kelok, semuanya membuat ingin turun dari mobil dan beralih ke gowes sepeda.
Halmahera, aku cinta lokasinya dan cinta Kuliner Halmahera 🙂

Lokasi Gambar Mata Uang 1.000 Halmahera
Glek. Ngiler lihat kepiting kenari Halmaheranya.
SukaSuka
Yang penting jangan kebanyakan, banyak sih boleh 🙂
Salam sehati
SukaSuka