Apel Antimiras Jogja

Acara Apel Antimiras Jogja menumbuhkan harapan baru bagi para penggiat gerakan moral Anti Miras Jogja. Beberapa wakil dari GeNam (Gerakan Nasional Anti Miras) Jakarta Pusat hadir di acara ini ikut memeriahkan acara yang mengambil tempat di Museum TNI AD Jogja di Jalan Sudirman.
Pada mulanya acara Apel Antimiras Jogja ini akan digelar di tempat lain, karena beberapa instansi yang peduli dengan gerakan moral ini merasa mendapat kehormatan bila ditempati sebagai tempat para pemerhari masalah generasi muda ini berkumpukl dan berikrar. Rasanya takjub hati ini melihat suasana yang penuh canda tawa ala Jogja berhati Nyaman kembali muncul di proses acara ini berlangsung, baik sebelum dilaksanakannya apel siaga maupun seusai apel siaga. Guyon khas Jogja bermunculan di beberapa kelompok yang saling beradu canda.
Pengisi acara ini juga tampil sangat memukau. Mereka datang dengan berbagai macam kendaraan dan ikut memeriahkan acara tanpa dipungut biaya. Sungguh kekhawatiran yang sempat muncul di kelompok panitia menjadi sirna begitu saja begitu kelompok drum band dari AMY tampil di pelataran Museum AD. Mereka begitu total bermain dan dilengkapi dengan ebrbagai atraksi yang cukup memukai hadirin, sehingga para peserta apel tak kuasa menahan telapak tangan untuk memberi applause berkepanjangan.

Apel Siaga Miras Jogja
Selepas upacara singkat yang cukup khidmat, peserta apel sudah tidak sabar lagi untuk tampil berpose di depan spanduk masing-masing, maupun memakai perlengkapan standar dari komunitas Genam Jogja. Sebelum mereka narsis di lokasi yang disediakan panitia, merekapun mencoba lokasi-lokasi lain yang dianggap memenuhi tingkat kenarsisan mereka yang dipersenjatai oleh tongsis masing-masing. Lokasi Apel Siaga AntiMiras yang penuh dengan senjata artileri, mereka jadikan ajang latar belakang poto selfie mereka, maupun poto mereka berkelompok dan salah satu bertindak sebagai tukang poto mereka.
Yang juga menjadi pertunjukan mencenggangkan adalah tari kebersamaan berjudul “Tari Pinguin”, sebuah tari yang sangat sederhana namun terasa kucu, sehingga begitu acara tari selesai, semua peserta apel memohon untuk diputar sekali lagi agar mereka puas menari lagi. Gerakan tari Pinguin memang sangat sederhana dan pasti bisa dilakukan oleh semua orang, tua maupun muda.

Pendukung Apel Siaga Miras Jogja
Bila tari “Goyang Cesar” populer karena gerakannya yang energik, maka tari pinguin justru menarik karena gerakannya yang tidak memerlukan energi besar, hanya diperlukan energi yang sangat kecil untuk melakukan gerakan tari ini. Gerakannya sangat lentur, sederhana dan lucu. Semua penari secara tidak sengaja langsung tersenyum melihat gerakan temannya yang ada di dekatnya. Mereka mungkin langsung berpikir, bahwa dirinya juga pasti terlihat lucu di mata temannya.
Tidak lupa di acara ini digelar juga beberapa acara tambahan, baik acara rutin seperti acara tanda tangan dukungan terhadap petisi Anti Miras, maupun adanya panggung khsusus untuk Stand-up Comedy yang diisi secara dadakan oleh remaja Jawa Tengah, mas Desi Slondok.
Di acara ini kembali terbukti betapa solidnya pengurus Genam Jogja dalam membuat acara dadakan yang ternyata sukses menyihir pesertanya. Beberapa komunitas yang hadir di acara ini terlihat terbangkit adrenalinnya ketika melihat spontanitas kelompok lain yang mengisi acara penutupan dengan gerakan-gerakan sederhana dan ucapan-ucapan yang lucu di antara mereka. Ada yang menampilkan acara guyon berjudul “Sandal Jepit” atau sekedar senam peregangan (stretching) yang dikemas ala Jogja dengan berbagai canda dan gurauan serempak mereka.

Lokasi Selfie AntiMiras masih selfgroup saja dulu
Tak terasa waktu juga yang membuat acara ini harus segera diakhiri. Pengurus Genam Jogja harus kembali bersiap-siap untuk acara lanjutan mereka yang direncanakan akan kembali menampilkan band Polisi yang sangat enerjik dan dengan vocalis sekelas penyanyi profesional. Tunggu tanggal mainnya, silahkan terus dipantau akun twitter @Genam_Jog @AntiMiras_Id

Stop Sponsor dan Iklan Miras
Perlu diingat bahwa tujuan GeNAM adalah memberi pelajaran pada masyarakat agar makin tahu bahaya pendistribusian Miras yang tidak dilaksanakan dengan benar. Miras adalah minuman yang hanya bisa dikonsumsi oleh mereka yang berumur di atas 21 tahun dan bukan seperti saat ini. Miras bisa dijual bebas di banyak mini market, baik dijual pada anak-anak di bawah 21 tahun maupun dijual pada tempat-tempat yang seharusnya tidak boleh diperjual belikan minuman keras, misalnya di dekat sekolah maupun di dekat tempat ibadah.
Mari kita jaga generasi muda kita dengan mengawasi pendistribusian Miras di wilayah Indonesia tercinta ini. Salam sehati.

Ketua GeNAM Jogja
Ping-balik: Gowes Antimiras | Es Ha Pe Blogger Jogja
Salam kenal Pak. Saya kemarin juga sempat datang. Semoga Jogja bebas Miras.
SukaSuka
Salam kenal mas @Yudha
Semoga makin banyak orang yang berdiri di samping kita dan membantu menyelamatkan generasi di bawah kita.
Salam sehati
SukaSuka
lebih baik miras dilarang di bumi Indonesia. Seperti di saudi arabia. karena memang merusak generasi muda
SukaSuka
Di Indonesia tidak ada larangan menjual Miras nih
Salam
SukaSuka