Ibuku sayang

Pasutri penuh bahagia

Ibuku sayang, sudah berapa tahun meninggalkan aku. Rasanya masih terbayang dengan jelas semua gerak gerik ibu, senyum ibu atau pijatan ibu di kepalaku. Kerinduan pada sosok ibu sudah tidak mungkin terwujud lagi, yang ada hanya bayangan ibu. Aku tidak bisa lagi pulang ke Jogja untuk bertemu ibu, aku hanya bisa memanjatkan doa agar ibu selalu senang di alam sana. Semoga ibu bertemu dengan bapak tersayang yang sudah lebih dahulu menghadap Tuhan.

Beberapa hari lalu aku membaca kiriman kisah dari temanku, aku juga tidak tahu darimana dia mendapat kisah itu, tapi aku langsung terdiam dalam lelehan air mata. Kisah yang sangat sederhana itu sangat menyentuh dan ketika kubagikan pada teman-temanku melalui socmed, merekapun ikut ingat pada ibu mereka masing-masing.

Sampai saat ini aku tidak tahu apakah kisah itu benar-benar terjadi atau hanya khayalan penulisnya, tapi yang jelas isi kisah itu sangat membuka mata hati kita tentang sosok ibu. Tanggal 22 Desember adalah hari ibu di Indonesia dan di dunia dirayakan pada tanggal 13 Mei, dan aku ingin merayakannya setiap hari, agar aku makin ingat pada semua yang patut kusyukuri.

Hari ini aku merayakan hari ibu dengan berbagi cerita sederhana yang sangat menggetarkan hati. Semoga menjadi inspirasi buat kita semua.

GL Zoo 07 5 Nopember 2013

Mas Lilo tersayang

Seorang anak muda mendaftar untuk posisi manajer di sebuah perusahaan besar. Dia lulus interview awal, dan sekarang akan bertemu dengan direktur untuk interview terakhir.
Direktur mengetahui bahwa dari CV-nya, si pemuda memiliki nilai akademik yang baik. Kemudian dia bertanya,”apakah kamu mendapatkan beasiswa dari sekolah ?” Kemudian si pemuda menjawab tidak.
“Apakah ayahmu yang membayar uang sekolah ?”
“Ayah saya meninggal ketika saya berumur 1 tahun, ibu saya yang membayarkannya”
“Dimana ibumu bekerja ?”
“Ibuku bekerja sebagai tukang cuci.”
Si direktur meminta si pemuda untuk menunjukkan tangannya. Si pemuda menunjukkan tangannya yg lembut dan halus.
“Apakah kamu pernah membantu ibumu mencuci baju ?”
“Tidak pernah, ibuku selalu ingin aku untuk belajar dan membaca banyak buku. Selain itu, ibuku dapat mencuci baju lebih cepat dariku.”
Si direktur mengatakan “Aku memiliki permintaan. Ketika kamu pulang ke rumah hari ini, pergi dan cuci tangan ibumu. Kemudian temui aku esok hari.”
Si pemuda merasa kemungkinannya mendapatkan pekerjaan ini sangat tinggi. Ketika pulang, dia meminta ibunya untuk membiarkan dirinya membersihkan tangan ibunya. Ibunya merasa heran, senang tetapi dengan perasaan campur aduk, dia menunjukkan tangannya ke anaknya.
Si pemuda membersihkan tangan ibunya perlahan. Airmatanya tumpah. Ini pertama kalinya dia menyadari tangan ibunya sangat berkerut dan banyak luka. Beberapa luka cukup menyakitkan ketika ibunya merintih ketika dia menyentuhnya.
Ini pertama kalinya si pemuda menyadari bahwa sepasang tangan inilah yang setiap hari mencuci baju agar dirinya bisa sekolah. Luka di tangan ibunya merupakan harga yang harus dibayar ibunya untuk pendidikannya, sekolahnya, dan masa depannya.
Setelah membersihkan tangan ibunya, si pemuda diam-diam mencuci semua pakaian tersisa untuk ibunya,
Malam itu, ibu dan anak itu berbicara panjang lebar.
Pagi berikutnya, si pemuda pergi ke kantor direktur.
Si direktur menyadari ada air mata di mata sang pemuda. Kemudian dia bertanya, “Dapatkah kamu ceritakan apa yg kamu lakukan dan kamu pelajari tadi malam di rumahmu ?”
Si pemuda menjawab,” saya membersihkan tangan ibu saya dan juga menyelesaikan cuciannya”
“Saya sekarang mengetahui apa itu apresiasi. Tanpa ibu saya, saya tidak akan menjadi diri saya seperti sekarang. Dengan membantu ibu saya, baru sekarang saya mengetahui betapa sukar dan sulitnya melakukan sesuatu dengan sendirinya. Dan saya mulai mengapresiasi betapa pentingnya dan berharganya bantuan dari keluarga”
Si direktur menjawab,”inilah yg saya cari di dalam diri seorang manajer. Saya ingin merekrut seseorang yang dapat mengapresiasi bantuan dari orang lain, seseorang yang mengetahui penderitaan orang lain ketika mengerjakan sesuatu, dan seseorang yang tidak menempatkan uang sebagai tujuan utama dari hidupnya”
“Kamu diterima”
Seorang anak yang selalu dilindungi dan dibiasakan diberikan apapun yg mereka inginkan akan mengembangkan ” mental ke’aku’an” dan selalu menempatkan dirinya sebagai prioritas. Dia akan tidak peduli dengan jerih payah orangtuanya. Apabila kita tipe orang tua seperti ini, apakah kita menunjukkan rasa cinta kita atau menghancurkan anak2 kita ?
Kamu dapat membiarkan anak2mu tinggal di rumah besar, makan makanan enak, les piano, menonton dari TV layar besar. Tetapi ketika kamu memotong rumput, biarkan mereka mengalaminya juga. Setelah makan, biarkan mereka mencuci piring mereka dengan saudara-saudara mereka. Ini bukan masalah apakah kamu dapat memperkerjakan pembantu, tetapi ini karena kamu ingin mencintai mereka dengan benar. Kamu ingin mereka mengerti, tidak peduli seberapa kayanya orangtua mereka, suatu hari nanti mereka akan menua, seperti ibu si pemuda. Yang terpenting, anak-anakmu mempelajari bagaimana mengapresiasi usaha dan pengalaman mengalami kesulitan dan belajar kemampuan untuk bekerja dengan orang lain agar segala sesuatu terselesaikan.
Coba untuk melanjutkan cerita ini ke orang-orang yang anda kenal.

Hari ini aku memenuhi keinginan sang penulis cerita, untuk membagikan cerita menggetarkan kalbu ini. Kalau anda merasa ada air mata di pipi anda, bersyukurlah, karena itu artinya sang penulis sudah sanggup mengetuk pintu hati anda untuk mengingat ibu tersayang.

Pasutri penuh bahagia

Pasutri penuh bahagia

4 komentar

  • Meski di Dunia Internasional ada Mother Day, tapi itu lain dengan Hari Ibu di Indonesia. Hari ibu di Indonesia lahir dan diperingati setiap tgl 22 Desember, karena itu adalah tanggal Konggres Wanita pertama di Yogyakarta. Jadi hari ibu di Indonesia lebih difokuskan pada peran wanita dalam memperjuangkan Kemerdekaan, mengisi Kemerdekaan, dan andilnya dalam mencerdaskan anak2 sebagai generasi muda yang bakal menggantikan memimpin Bangsa dan Negara Indonesia yang kita cintai. Selamat Pagi.

    Suka

  • Alhamdulillah, orang tua saya masih lengkap. Cuma jarang ketemu, saya di sulawesi, mereka di Jawa
    Kalau kangen ya telpon-telponan

    Suka

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.