Bike Friday

Sabtu, 24 Januari 2015, adalah hari yang indah banget. Hari itu, di Hotel Simpang Lima Residence Semarang, aku mendapat hadiah sebuah sepeda lipat (SELI) Bike Friday warna kuning. Sebuah sepeda kecil yang tidak seberat MTB (mountain bike), tapi lebih kencang larinya dibanding MTB. Geometri seli Bike Friday juga sangat cocok untuk dipakai berpacu di jalan aspal (On road). Berbeda dengan seli dari jenis sepeda lainnya, lipatan sepeda ini tidak ke kanan atau ke kiri tetapi ke depan/belakang, sehingga ketika dipakai di jalan menurun atau di kecepatan kencang bodinya tidak bergetar seperti seli model lainnya.
Seminggu kemudian komunitas sepeda Jogja mengadakan acara gowes ke waduk Sermo dan akupun membawa seli Bike Friday di acara itu. Aku ajak istri dan anakku untuk memotret sepedaku di Resto Paradise, tempat dimana para goweser berkumpul. Selanjutnya aku tidak ikut ke waduk Sermo karena ada acara lain, tetapi seli Bike Friday tetap sampai ke Sermo bersama pengendara lainnya yaitu adikku sendiri.
Aku memilih balik kanan, naik Sepeda Polygon Heist 5 dan ikut acara pelatihan Mie Sehati di Taman Kuliner. Di waduk Sermo, seli Bike Friday ternyata disukai oleh banyak goweser, sehingga merekapun bergantian narsis bersama sepedaku.
Acara gowes memakai seli pernah menjadi salah satu agenda BluXpit di awal tahun ini, sehingga akupun tertarik untuk mempunyai sepeda lipat yang bisa dipakai untuk bersepeda dengan lebih kencang. Sayang harganya cukup mahal untuk ukuranku, sehingga waktu itu hanya menjadi sebuah cita-cita saja.
Entah siapa yang mempelopori, ternyata beberapa temanku bersepakat untuk memberi kenang-kenangan padaku sebuah sepeda lipat merk Bike Friday. Mungkin mereka melihat atau mendengar betapa inginnya aku mempunyai sepeda lipat dan melihat kiprahku dalam mengurusi mereka pada setiap ada event sepeda, sehingga mereka anggap layak kalau aku memperoleh hadiah sebuah sepeda lipat Bike Friday.
Jadilah sekarang ini aku bisa berduaan dengan istriku dengan memakai sepeda lipat dan kaos yang juga seragam, hadiah dari temanku dari pulau seberang. Memang ada sedikit gangguan ketika aku berduaan bersepeda lipat dengan istriku, ban Bike Friday bocor, sehingga terpaksa aku harus pulang tidak naik sepeda lagi.
Kelebihan Bike Friday dibanding sepeda biasa adalah kemudahan saat dibawa kemana-mana, baik antar kota maupun antar pulau. Sepeda lipat Bike Friday tikit bahkan sangat ringkas serta sangat mudah dilipat.
Tentu semakin mudah dilipat akan semakin mudah dibawa, tetapi biasanya ada sesuatu yang dikorbankan untuk mengejar supaya ringkas. Pilihan akhirnya tetap pada kita sendiri, apakah suka yang cepat dilipat atau yang tidak terlalu lama dilipat, tetapi sudah memenuhi aspek sepeda yang nyaman. Bagiku kuncinya tetap pada kemudahan dipakai di jalan, tentu tidak semua setuju dengan pendapatku ini. Seperti aku cinta dengan Polygon Heist 5 karena kemudahannya melaju di jalan model apapun, asal tidak terlalu ekstrem.
Pengalaman bersepedaku selama ini menunjukkan bahwa sepeda lipat itu justru jarang dilipat dan lebih sering dalam kondisi tidak terlipat. Berdasar hal itu, aku berpendapat bahwa sepeda lipat itu yang penting adalah bisa dilipat tetapi tidak harus cepat dilipat dan ringkas. Yang utama adalah ketika dikayuh sepeda lipat itu terasa nyaman dan untuk jalan yang sepi sudah bisa melaju dengan cukup kencang.
Untuk penggemar sepeda di Jogja, bila ingin membeli Bike Friday harap pergi dulu ke toko-toko sepeda yang ada di Jogja. Pastikan mereka menjual ban dalam seli Bike Friday dan belilah back-up satu buah ban dalam. Kadang untuk mendapat ban dalam cadangan ke toko itu memerlukan waktu pesan yang cukup lama.
Selamat menikmati Seli Bike Friday !:-)
Ping-balik: Safety bike | Blogger Goweser Jogja
Ping-balik: Seli atau Heist | Blogger Goweser Jogja
Ping-balik: NetTV sesat di Jogja | Blogger Goweser Jogja
Ping-balik: Latihan Sesat 150K | Blogger Goweser Jogja
Ping-balik: Sepeda lipat BF | Blogger Goweser Jogja