Sinopsis Kolase dan 7 Jendela Kaca #2

Dalam tampilan teater We eN kali ini di Taman Budaya, Rabu 20 Mei 2015, ada tujuh lakon yang akan dipentaskan. Inilah sinopsis Kolase dan 7 Jendela Kaca #2.
Ibu, do’a yang hilang,
Inilah kisah dari sebuah buku kecil yang mengharu biru pembacanya. Buku karya penulis Bagas D Bhawono, akan ikut diangkat dalam pementasan kali ini ini.
Bagaimana ketulusan seorang ibu mencintai anaknya, tak akan ada keraguan. Begitu juga seorang anak, disadari atau tidak, diakui atau tidak, secara naluriah, seorang anak akan mencintai ibunya. Kerinduan permanen adalah salah satu tandanya. Selama hidupnya, seorang anak akan merindukan sosok seorang ibu. Jika kebetulan secara fisik sang ibu berada di dekatnya, dan secara hubungan mereka mempunyai kedekatan, maka ‘dialog’ ibu-anak ini akan menemukan sebuah kesetimbangan ideal. Namun, bila secara fisik, ibu-anak tak mempunyai kedekatan hubungan, maka secara naluri keduanya akan terus menjelajahi kehidupan, memperjuangkan pencarian.

Kolase dan 7 Jendela kaca #2
Tayu,
Merupakan naskah karya mbah Gati, yang bertutur dalam bahasa Jawa. Dimana Tayu bukanlah sekedar nama daerah melainkan juga sebuah dongeng nyata yang melawan dongeng itu sendiri. Dipermainkan dongeng sekaligus memainkannya. Begitulah perempuan perkasa yang berusaha mendobrak sebuah keangkuhan dongeng.

Kolase dan 7 Jendela kaca #2
Slobok,
Naskah karya mbah Gati yang lain, yang masih bertutur dalam bahasa Jawa. Mengisahkan tentang kain batik yang sudah amat sangat jarang ditemukan motifnya di pasar karena sifatnya yang disebut Slobok. Yang merupakan kain batik yang biasa digunakan untuk menutupi jenazah sebelum dikuburkan. Kain yang menyimpan banyak cerita. Satu per satu gebyarnya kehidupan berakhir tertutup oleh selembar kain, Slobok.

Kolase dan 7 Jendela kaca #2
Addicted to Weblog:
Kisah perempuan dalam Dua Dunia, adalah sebuah novel berisi kumpulan cerita pendek karya Labibah Zein. Yang mengisahkan tentang kenangan terhadap sosok ibu dari putra-putranya sekaligus sebagai istri. Meskipun pahit dalam kehidupan, tetapi jiwa seorang ibu dan istri yang setia dan penyayang terlalu besar untuk diabaikan.
Laili,
Masih merupakan karya Labibah Zein yang lain, yang diangkat di pementasan kali ini. Masih mengangkat tema perempuan, bagaimana kelamnya seorang istri yang tidak sanggup memenuhi kodratnya sebagai wanita.
Aina,
cerita pendek yang berkisah tentang persahabatan dua wanita dengan segala suka dukanya, masih dari Karya Labibah Zein.

Kolase dan 7 Jendela kaca #2
Semua cerita itu dirangkum oleh seorang stage manager, Sita ! Inilah pementasan teater We eN sebelum dipentaskan di Jakarta (TIM) dan di Surabaya (Cak Durasim).
+++
Profil Para Pemain “Kolase dan 7 Jendela Kaca #2”
YENI ESHAPE | Yeni Rumiyaningtyas
Hobby Yeni dalam berkesenian dimulai sejak SMP dengan menari di Sanggar Seni Sekar Suwun, kemudian bermain teater waktu SLTA bersama teater Masa. Sempat pula bergabung dengan teater Dinasti, Sanggar Salahuddin, Kelompok Keseratus dan kini mendirikan teater baru bersama teman-teman lamanya yaitu Teater We-eN Yogyakarta. Ibu dari 3 orang anak ini telah menyelesaikan pendidikan S1-nya di Fakultas Ushuludddin jurusan Aqidah Filsafat UIN Sunan Kalijaga. Yeni akan berperan dalam monolog “Tayu” yang diambil dari cerpen karya Gati Andoko.
SITA RATU | Ina Sita Nur’ainna
Sita Ratu, atau akrab dipanggil Sita ini, sebelum bergabung di Teater We-eN aktif berteater di beberapa komunitas teater sekitar 20 an tahun yang lalu. Teater yang dulu pernah membesarkan namanya diantaranya adalah Teater Dinasti, Sanggar Salahuddin dan Kelompok Keseratus. Sita yang asli Yogya, menghabiskan masa kecilnya hingga dewasa di Suryoputran No. 34, telah merampungkan pendidikan S1-nya di Fakultas Ilmu dan Budaya jurusan Antropologi di UGM. Pendidikan S2-nya dirampungkan di Program Studi Budaya dan Media UGM. Sita, seorang ibu berputra dua orang akan memerankan tokoh Stage Manager, yang akan menggabungkan berbagai naskah dalam satu kesatuan.
LABIBAH ZAIN | Labibah Zain
Labibah, lahir di Pekalongan ini memang hobbynya menulis dan dikenal sebagai seorang blogger. Karya-karyanya sudah sejak lama sering muncul di berbagai media, baik cetak maupun elektronik. Hampir semua naskah monolog yang akan tampil kali ini adalah naskah-naskah karyanya. Termasuk yang akan dibawakannya dengan judul “Addicted to weblog: Kisah Perempuan dalam Dua Dunia”. Labibah yang alumni IAIN Sunan Kali Jaga dan S2 dari Mc.Gill University kini mengajar di UIN, almamaternya.
FITRI HERNADI | Fitri Rahmawati
Sejak duduk di bangku kelas 1 Aliyah, dunia teater telah ditekuninya. Sebagai anggota “Teater Masa” pada saat itu, berbagai peran telah dimainkannya. Selepas dari “Teater Masa” berpindah ke “Teater Jiwa”. Ditengah kesibukannya sebagai seorang pendidik di SMA & SMK swasta di Yogyakarta, dan juga sebagai ibu rumah tangga berputra 2 ini. Jiwa teaternya tetap mengalir. Bersama “Teater WeeN”, ibu yang dilahirkan pada bulan Desember 1970 ini, kembali akan berpentas sebagai Laili dalam naskah “Laili”.
TARI GINUK | Tari Dwi Hastari
Ibu berputra 3 ini, ditengah-tengah kesibukannya mengurus rumah tangga. Masih menyempatkan diri berlatih teater. Teater Rambutan adalah salah satu kelompok teater yang membesarkannya. Berbagai naskah cerita dilakoninya diatas panggung.
Mbak Tari, mencoba kemampuan aktingnya yang lama vakum. Dia akan berpentas bersama keluarga barunya di Teater WeeN membawakan naskah “Ibu, Do’a yang Hilang”.
Valen Ash | R. Rr. Stanislasia Novalen Ashatri
Mahasiswi S1 Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta, merupakan pemain muda berbakat yang juga memiliki kemampuan menyanyi. Valen adalah nama panggilannya sehari-hari. Berbagai piala dan piagam telah diraihnya sejak SD hingga sekarang. Baik sebagai penyanyi, lomba debat dalam Bahasa Inggris, lomba membaca Puisi dalam Bahasa Inggris maupun membaca Cerita Pendek dalam Bahasa Jawa. Teater adalah kegiatannya yang baru dan Teater We-eN merupakan keluarga teaternya yang pertama. Dia akan membawakan naskah “Slobok”.
DEFIANA DZOFIR | Defiana Dewi Septiami, S.Sn.
Defiana Dzofir, mahasiswi Pasca Sarjana Kajian Budaya dan Media UGM yang enggan terkungkung dalam nostalgia masa lalu. Ketimbang nyinyir, ia lebih senang mempertanyakan, membongkar dan menelisik apapun yang mengganggu dirinya.
Perempuan kelahiran Bondowoso, 18 September 1990 ini menyukai persahabatan: seperti halnya ia dengan panggung. Menyapa pengalaman baru, bagi Defiana lebih mesra daripada kontestasi berkedok kesenian. Seni, dari hati untuk hati. Lewat pementasan “Kolase dan 7 Jendela Kaca #2”, ia merepresentasikan diskusi kecil tentang perempuan, melalui tubuh.
Milda Aulya | Milda Ulya Rahmah
Gadis belia ini merupakan mahasiswi S1 Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta. Dan dia adalah pemain termuda. Walaupun masih muda, dia akan beradu akting dengan rekan-rekannya yang lebih senior di panggung teater. Pentas “Kolase dan 7 Jendela Kaca #2” bersama Teater We-eN adalah pertunjukannya yang pertama untuk menguji kemampuan dalam ber akting di panggung teater. “Aina” adalah naskah yang akan dibawakannya.

Kolase dan 7 Jendela kaca #2
ini lo hotel murah di jogja coba buktikan. 😀
SukaSuka
🙂
SukaSuka