NgabubuRide

Lokasi buka puasaku tahun 70-an

Bulan puasa identik dengan acara gowes sore, bukan gowes pagi lagi. Mas Supri menyebutnya dengan ngabubuRIDE, plesetan dari ngabuburit 🙂

Sepedaan bisa kemana saja dan dari mana saja, tapi biasanya rutenya lebih pendek dari biasanya dan kecepatan saat bersepeda juga lebih lambat dari biasanya, meskipun sebenarnya mereka masih bisa cepat seperti biasanya. Inilah suasana para goweser di bulan puasa.

Selamat menjalankan ibadah Puasa

Selamat menjalankan ibadah Puasa

Bila tempat bukber (buka bersama) di komunitas non sepeda biasanya mengambil tempat di resto atau rumah makan, maka para goweser biasanya memilih makan takjil di warung kecil atau cukup di pinggir jalan, sekedar untuk membatalkan puasa mereka. Merekapun memilih lokasi yang berdekatan dengan masjid atau tempat ibadah, agar mereka mudah melaksanakan ibadah sholat seusai membatalkan puasa mereka.

Gowes itu full senyum dan selalu ceria

Gowes itu full senyum dan selalu ceria

Bagi goweser non muslim, ternyata tidak ada keberatan dengan model seperti ini, mereka tetap enjoy bersepeda bersama teman-teman mereka yang sedang menjalankan ibadah puasa.

Seusai buka puasa, ada teman non muslim yang tetap ngobrol bergerombol dengan pesepeda non muslim yang lain atau langsung pulang ke rumah masing-masing. Perbedaan keyakinan (agama) dan persamaan hobi tidak membuat pertemanan dalam bersepeda menjadi luntur. Pertemanan dalam sepeda adalah pertemanan tanpa bau SARA, inilah pertemanan karena bersepeda bersama-sama.

Ada wacana komunitas Jogja Gowes akan mengadakan acara NgabubuRIDE, acara sepedaan santai menunggu buka puasa, pada bulan puasa ini. Acara ini akan jadi kegiatan ke dua setelah acara Kopdar pertama yang sukses ke pantai Cemara beberapa hari lalu. Akupun langsung mendaftar acara survey pra NgabubuRIDE, sambil menunggu jadwal pastinya.

Akupun kemudian membuka file tips gowes puasa dan inilah yang bisa kudapat.

Tips gowes puasa.

1. Lakukan di sore hari atau seusai sholat tarwikh

2. Lama gowes antara 1/2 jam sampai 1 jam saja.

3. Gunakan energi seoptimal mungkin, tidak perlu memaksakan rute yang terlalu menantang, tanjakan tinggi, ataupun turunan terjal.

4. Usai olah raga, siapkan karbohidrat yang memadai, demikian juga minuman secukupnya.

Kelihatannya acara ini akan lebih ramai dari acara kopdar pertama, peserta lebih beragam dan rute akan lebih pendek dibanding biasanya. Andai lokasi buka puasa di masjid Gede Kauman, aku akan mengenang saat aku kecil dulu. Setiap sore jalan ke Altar dan masjid ini untuk nonton suara ledakan dari meriam “istana”. Dulu ada juga “gaok” atau sirene yang menandai waktu berbuka puasa.

Selamat merencanakan acara NgabubuRIDE, tetap memakai helm agar lebih yakin terhadap masalah keamanan bersepeda.

Safety First !

Lokasi buka puasaku tahun 70-an

Lokasi buka puasaku tahun 70-an

+++

Gambar Masjid Gede Kauman Jogja diambil dari http://simbi.kemenag.go.id/simas/public/upload/images/Masjid-Agung-jogja1.jpg

+++

Info acara Gowes Juni Juli :
NgabubuRIDE sepeda Federal, 20 Juni 2015
Nite Ride BluxPit, Tugu-Sinduadi, 20 Juni 2015
NgabubuRIDE Jogja Folding Bike 27 Juni 2015
Buka bersama Jogja Gowes, diwacanakan 28 Juni 2015
Buka bersama BluXpit, masih dalam wacana
Waskita Mudik, Gowes Semarang Jogja 22 Juli 2015

3 komentar

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.