Runner dan Goweser kota

Gowes merdeka ada dimana-mana, namanya juga bulan kemerdekaan, semua acara diberi label MERDEKA. Akupun memantau kegiatan komunitas gowesku dan mencatat beberapa kegiatan gowes yang berembel-embel MERDEKA, yang penting Gowes Merdeka itu harus FUN dan jangan membuat kesedihan di hati.

Rute nanjak berkilo-kilo meter, muter gunung Merapi, bisa jadi membuat hati panas ketika disalip goweser lain yang lebih tua dan lebih murah sepedanya, tapi kalau semua itu dibuat FUN, maka senyum akan tetap mewarnai kayuhan kita.

Gowes Merdeka mubeng Merapi

Rangkaian acara Gowes Merdeka yang mampir di agendaku antara lain adalah Gowes Merdeka, muter gunung Merapi, 15 Agustus 2015. Inilah gowes campuran dari komunitas S3Gama, GamaGo dan beberapa komunitas yang pernah bergabung dalam event BluXpit. Acara tahunan ini terus dilanggengkan dari tahun ke tahun, tanggal 15 Agustus 2016 akan jatuh pada hari Minggu, mungkin akan menjadi acara Gowes Merdeka keliling Merapi yang akan datang.

Tanggal 16 Agustus 2015, gowes merdeka mengambil rute arah waduk Sermo Kulonprogo, isinya goweser yang “banter-banter”. Kawanku yang kuanggap hebat dalam urusan gowes, ternyata jauh tertinggal di rombongan ketika mengikuti acara Gowes Merdeka Sermo 16 Agustus 2015. Inilah acara Gowes untuk kalangan terbatas, aku sendiri akan memerlukan sepeda motor agar bisa memotret grup “banter-banter” ini.

Upacara Gowes Merdeka Goa KIskendo

Tanggal 17 Agustus 2015, Gowes Merdeka ditandai dengan acara upacara bendera di Goa Kiskendo. Banyak temanku yang penuh semangat mengikuti acara upacara di Goa Kiskendo ini, maklum aku hanya memberi keterangan super singkat,”Gowes arah Tugu ke barat, sekitar 30 km, upacara bendera di Goa Kiskendo, langsung balik makan siang di Mang Engking. Itu saja” Padahal tanjakan di Goa Kiskendo masih di atas tanjakan Sigar Bencah Semarang bulan lalu.

Kiskendo upacara 17an 001

Mereka baru merasa beratnya rute ketika sampai pada tanjakan pertama, padahal goweser tuan rumah menganggap bahwa jalan itu belum nanjak. Tanjakan sebenarnya adalah tanjakan di BIBIS, biasanya setelah sampai di Pohon Beringin, semua goweser akan “terpaksa” beristirahat sejenak untuk mengambil nafas yang entah kemana. Bahkan salah satu pesepeda, Fanny Gunawan yang merupakan lagenda hidup pesepeda Indonesia, mengakui bahwa tanjakan ini cukup berat, bagi siapapun.

Tanggal 23 Agustus 2015, puncak acara Gowes Merdeka Waskita dilakukan di Jakarta. Start Finish di Gedung Waskita dengan rute sejauh 8.5 km. Teman-temanku lebih banyak yang tertawa, ketika aku mengumumkan acara ini.

Setelah acara muter Merapi ratusan kilo meter, dilanjut gowes full ngebut dan dilengkapi dengan gowes full ekstreem nanjak di Goa Kiskendo, ternyata puncak kegiatan malah hanya 8.5 km. Ujung hidungpun belum keluar keringat !

Ternyata kendaraan pick-up yang mengawal di barisan paling belakang justru kelarisan tumpangan. Ada yang sepedanya bermasalah dan ada juga yang pengendaranya yang bermasalah.

Gowes Merdeka Waskita

Acara Gowes Merdeka ini memang acara “fun bike” asli, jarak sangat dekat dan peserta dari berbagai model sepeda. Gowes Merdeka itu harus FUN, begitu semangatnya, sehingga naik sepeda apapun tidak jadi masalah. Usia berapapun dipersilahkan ikut, karena ada mobil penjaring dan ada beberapa dokter lengkap dengan perawatnya yang menjaga kegiatan rombongan Gowes Merdeka ini.

Tercatat ada 142 orang yang mendaftar acara Gowes Merdeka ini, tetapi yang berangkat bersepeda dan mengambil nomor undian doorprize hanya 110 orang. Kaos yang kupesan sebanyak 200 buah ternyata tetap habis. Ternyata pimpinan perusahaan Waskita cukup banyak, sehingga banyak juga kaos yang dibagikan untuk para pejabat dan mereka tidak sempat menghadiri acara Gowes Merdeka karena ada kegiatan lain yang sama pentingnya.

Bila di acara upacara 17 Agustus 2015 Goa Kiskendo kita bergetar hatinya, karena menyanyikan lagu Indonesia Raya, maka di acara ini kita kembali bergetar hatinya ketika menyanyikan lagu Padamu Negeri/Bagimu Negeri (Kusbini).

Padamu negeri kami berjanji
Padamu negeri kami berbakti
Padamu negeri kami mengabdi
Bagimu negeri jiwa raga kami

Hanya empat baris dan itu sudah cukup membuat dada kita bergetar ketika menyanyikannya.

Merdeka !!!

Gowes Merdeka Waskita

+++