Runner dan Goweser kota

Akhirnya Marwoto dan Sawung Jabo menutup FKY27 Taman Kuliner dengan paduan acara yang sangat kompak. Yang satu menghibur penonton dengan dagelan Mataram asli yang tempo lawakannya sangat terjaga dan satunya dengan musik santai penuh enerji.

Marwoto memang sangat cocok untuk menutup acara FKY27 yang berlangsung selama beberapa hari di Taman Kuliner Jogja. Acara yang dimulai sejak tanggal 19 Agustus 2015 ini akhirnya harus sudah berakhir pada tanggal 5 September 2015. Acara yang bertepatan dengan malam minggu pasti dipilih untuk membuat suasana menjadi makin meriah.

Poster gaya Jogja yang ngetop tetap poster doa panitia FKY27 buat mereka yang membuang sampah sembarangan di lokasi acara. Banyak yang tergelitik dengan poster itu dan akhirnya mereka ikut menjaga kebersihan lokasi acara.

Marwoto yang dipercaya untuk membangun suasana cair, sebelum Sawung Jabo tampil, telah memenuhi harapan panitia secara sempurna, dengan santai Marwoto mempermainkan emosi para penonton untuk bersenda-gurau ala Jogja.

Guyon yang bermakna dilemparkan Marwoto, sehingga beberapa kali sempat terdengar tepukan untuk pernyataan yang disampaikan Marwoto. Humor itu serius, kata Arwah Setiawan beberapa tahun lalu dan Marwoto telah menunjukkannya. Biarpun melawak, tetapi selalu ada pesan moral tersendiri dalam setiap lawakannya. Ketiak membahas tentang hubungan suami istri, Marwoto dengan santai menyatakan betapa pentingnya istri berhias di depan suami. Penontonpun menikmati sajian “wejangan” itu sambil tertawa lepas.

Begitulah cara orang Jogja menyampaikan sesuatu, tidak penuh emosi, tetapi dengan beberapa pertanda yang mudah dipahami. Bahwa ada yang tidak memahami cara “wong” Jogja berkomunikasi, tentu bisa dimaklumi.

“Kamu tahu apa yang disampaikan di panggung ?”, kata salah seorang pengunjung yang terdengar di telingaku.

“Enggak tuh …..”, jawab yang ditanya.

“Lha kok kamu ketawa ?”

“Hahahaha….. yang lain tertawa, ya aku ikutan tertawa saja….”

Memang tertawa membuat orang lain menjadi terangsang untuk ikut tertawa dan itu adalah salah satu kegiatan yang sangat bermanfaat bagi semua orang. “Tertawalah dan kesehatan akan mendekatimu sambil tersenyum”, begitu kata orang.

Usai Marwoto tampil, Sawung Jabo kemudian muncul dengan santai. Sambil saling ngobrol sesama tim artistik, mereka menguasai panggung dengan rileks. Sesekali mereka tertawa lepas menunggu tim sound system bekerja dengan sigap. MC berambut blonde akhirnya meninggalkan panggung dan mempersilahkan Sawung Jabo menguasai panggung sepenuhnya, ketika tim sound system sudah selesai bertugas.

Lagu Bongkar, Bento, Hio dan lain-lain membuat penonton langsung “tune in”. Sawung Jabo tidak perlu berteriak-teriak seperti jaman mudanya. Cukup hanya mendentingkan gitar bolongnya, semua penonton sudah ikut bernyanyi koor memecahkan suasana malam yang sudah cair dikocok Marwoto.

Penonton yang memang sudah cair dikocok Marwoto seperti tersihir oleh semua lagu dari Sawung Jabo. Mereka terus bernyanyi mengikuti apa saja lagu yang digemakan oleh Sawung Jabo. Malam itu sungguh suatu pertunjukkan gratis yang sangat menghibur para penonton dari segala umur dan dari segala pelosok kota Jogja.

Memang ada juga beberapa penonton yang akhirnya meninggalkan keramaian, entah karena tidak kebagian tempat yang strategis, sudah pernah nonton Sawung Jabo atau memang punya kepentingan lain. Namun hampir semua penonton menikmati pertunjukkan malam itu dengan penuh antusias. Inilah pertunjukan yang sudah langka dan sudah dinanti nanti semenjak lama oleh masyarakat musik Indonesia, dimanapun mereka berada.

Iwan Fals, Setiawan Djodi dan beberapa aktifis musik sosial Indonesia sudah lama tidak tampil di depan publik, kerinduan ini langsung terpuaskan setelah melihat penampilan Sawung Jabo yang tetap energik di sepanjang pertunjukannya.

Memang enerji Sawung Jabo sangat berbeda dibanding saat masa mudanya yang selalu berjingkrak-jingkrak mengelilingi panggung pertunjukkan. Saat ini Sawung lebih kalem dan sempitnya panggung telah membuat Sawung cukup santai memainkan gitarnya menghibur penonton yang terus bernyanyi disepanjang lagunya.

Terima kasih Marwoto, terima kasih Sawung Jabo, terima kasih panitia dan terima kasih penonton yang sangat tertib 🙂

Sampai bertemu dnegan FKY28 tahun yang akan datang.