Gowes Ceria Gerhana

Menjelang Gerhana Matahari total di Indonesia, banyak topik di “medsos” yang membahas apa saja yang dilakukan orang di acara itu. Banyak poster tentang gerhana matahari dengan berbagai bentuk modelnya. Komunitas Gowes WSKT sendiri menggabungkan dua kegiatannya dalam satu acara dengan sebutan “Gowes Ceria Gerhana”, merupakan kegiatan sholat sunah gerhana dan kegiatan rutin Gowes Ceria.
“Gerhana kok disambut nobar ya ?”
“Saat gerhana jalanan sepi, dipakai saja untuk kegiatan Gowes, pasti asyik”
“Mari kita tidak melihat proses gerhana yang mungkin membahayakan mata, sholat saja, malah berpahala”
“Aku tidur aja ah, nanti lihat rekaman gerhana dari TV, pasti jelas dan komplt”
Bermacam kegiatan masyarakat di hari Gerhana Matahari total, aku sendiri memilih sholat dulu di masjid kantor, lanjut Gowes di seputaran kota Jakarta dan kemudian malamnya melihat siaran TV tentang liputan Gerhana di belahan bumi ini.
Dengan tanpa publikasi yang besar-besaran kegiatan sholat di masjid kantor berlangsung secara sederhana dan khidmat. Usai sholat gerhana langsung dimulai acara Gowes Ceria yang merupakan kegiatan rutin 3 bulanan di komunitas Gowes WSKT. Inilah kegiatan gowes dengan peserta yang sangat beragam, mulai dari cleaning sevice/office boy, driver sampai direktur larut dalam kegiatan ini.
Ini merupakan ajang kelanjutan Gowes jalan tol PPTR yang juga mulai diikuti oleh banyak direktur di WSKT. Dari awalnya hanya seorang direktur yang aktif meracuni demam gowes, saat ini sudah makin banyak direktur yang terkena demam Gowes. Meskipun rute yang dilahap masih tingkat gowes kota-kota, tapi kehadiran beberapa direktur dalam acara gowes tentu memberi kesan tersendiri pada semua peserta Gowes Ceria.
Gowes Ceria kali ini juga mulai diminati oleh toko sepeda “Technobike”, sehingga untuk urusan mekanik sepeda sudah lebih banyak tenaga yang terlibat. Road captain yang ikut membantu pesepeda di sepanjang perjalanan juga juga lebih meriah, sehingga barisan goweser bisa lebih teratur dan lebih rapi.
Aku sendiri yang spesial bertugas di barisan belakang, sering dijuluki “The Defender”, ternyata masih berkutat dengan peserta yang sepedanya mengalami kerusakan atau yang pesepedanya mengalami “kram”. Bedanya sekarang lebih banyak orang yang ikut terlibat dalam menangani gangguan pesepeda.
Seperti biasanya, ada juga peserta gowes pemula yang merasa masih sanggup mengayuh sepedanya dan menolak ketika kuminta untuk “loading” saja di pick-up yang setia mengawal di rombongan terakhir.
“Saya masih kuat pak, biar saya buktikan kemampuan saya”
“Gini mas, saya percaya dengan kekuatannya, tapi rombongan depan sudah sampai dan sudah mau berjalan pulang, kita ditunggu kok tidak sampai-sampai”, kataku tersenyum.
Bagaimana tidak tersenyum, sang goweser mengucapkan pernyataannya dalam keadaan keringat bercucuran sebesar biji jagung dan nafas yang “senin kamis”. Senyumankupun makin mengembang melihat kondisi sepedanya yang tidak optimal, sudah memakai ban besar, sadelnya juga ketinggian.
“Biar lebih ringan bisa berhenti dulu mas, sadelnya dinaikkan sedikit pasti akan lebih optimal”
“Wah tidak perlu pak, sadel biar tetap seperti ini, tinggal saya ganti gigi pasti bisa lebih cepat lagi sepedanya”
Kalau sudah ketemu dengan goweser yang “ngeyel” biasanya aku menyerahkan pada tim penyapu yang lain, daripada sakit hati mendapat jawaban yang tidak mau kalah. Akupun akhirnya bisa mencapai finish etape 1 saat para peserta terdepan sudah mulai Gowes untuk etape selanjutnya.
“Pak Eko silahkan istirahat ya, kita lanjut ke etape 2”
Gowes Ceria Gerhana 9 Maret 2016 ini memang istimewa, peserta membludak demikian juga hadiahnya. Dari 300 peserta yang ada, hampir sepertiganya mendapat hadiah yang disumbangkan oleh unit bisnis perusahaan maupun para mitra kerja yang ikut andil dalam acara ini.
Selamat buat seluruh panitia dan sampai jumpa lagi dalam Gowes selanjutnya yaitu GHowes Wisata Lombok. Salam gowes 🙂
Ping-balik: Ketenangan Hati | Blogger Goweser Jogja
Ping-balik: Gowes Ceria 2017 | Blogger Goweser Jogja
hehe … memang suka ada aja goweser pemula yang ngeyel bgitu .. istilah abg sih nubitol .. newbie tolol 😀
SukaDisukai oleh 1 orang
Salam @Bersapedahan
Giliran yang merasa sudah dewasa dalam bersepeda menunjukkan kearifannya.
Cuma kalau ketemu yang begituan suka emosi duluan 🙂
Salam
SukaSuka