Runner dan Goweser kota

Aku diberi banyak sahabat dan salah satunya adalah mas Rofi tim sweeper atau lengkapnya Rofi Miftahul Fadhli. Perkenalan pertama ketika aku pinjam sepedanya karena sepedaku bannya bermasalah. Pertemuan selanjutnya adalah setiap ada masalah sepeda dalam gowes di kota Jogja atau di komunitas luar Jogja yang sedang mengadakan touring di sekitar Jogja.

Berbeda dengan mas Bagus Gowes atau legenda hidup sepeda Indonesia Fanny Gunawan, mas Rofi hampir selalu ada di rombongan paling belakang, istilahnya Rofi tim sweeper (tim penyapu) bagi yang sepedanya rusak atau yang tidak sanggup lagi mengayuh sepeda karena kakinya hampir kram.

Dalam acara Gowes Merdeka yang diadakan oleh komunitas S3Gama (Sepeda Sehat Semua) dan GamaGo (Gadjah Mada Gowes), mas Rofi kembali menempati barisan paling belakang, seperti biasanya diiringi sebuah kendaraan angkut sepeda bila ada pesepeda yang sepedanya perlu diangkut karena “bermasalah”.

Rute gowes yang ditempuh lebih dari 100 km tetapi hampir sepanjang jalan tidak ditemui tanjakan curam, sehingga hampir semua peserta dapat melahap semua rute. Ini memang sedikit lebih ringan dibanding Gowes Nusakambangan pada 6-7 Juni tahun 2015 yang lalu, sehingga pada rute itu tidak semua peserta start dari Jogja. Sebagian besar start langsung di Pulau Nusakambangan. Kali ini hanya 3 orang saja start dari Jogja naik bus, selebihnya gowes Jogja Kebumen langsung atau gowes dari rumah sendiri dan naik mobil sendiri.

Kalau tahun lalu sempat terjadi insiden yang menyebabkan salah satu pesepeda masuk rumah sakit, maka tahun ini kecelakaan yang terjadi hanya terpeleset di bahu jalan atau hampir kram karena cuaca yang sangat panas dan memaksakan diri untuk terus melaju dengan sepedanya. Disnilah tim sweeper bertindak untuk memberi semangat pada pesepeda yang sudah jatuh mentalnya karena cuaca yang sangat panas.

Tim sweeper beraksi

Hampir semua peserta langsung menikmati suasana Kebumen di kala sore hari, karena sudah merasa kepanasan sepanjang jalan dan sekarang berada di kota kecil yanhg ramah pada tamunya. Malamnya ketika night ride, peserta diajak keliling kota kebumen bersama-sama komunitas sepeda Kebumen. Hampir sepanjang bertemu dengan persimpangan jalan selalu ada polisi, sehingga tanpa terasa sudah mengelilingi kota kebumen dan sampai di Alun-alun. Aneka jajanan kuliner khas Kebumen maupun kuliner non Kebumen tumpah ruah dalam pesta penyambutan Goweser.

Duta Wisata Kebumen

Esoknya sambutan yang lebih meriah diberikan oleh Bupati Kebumen maupun dari warganya. Perjalanan sepeda kembali dilanjut ke Pantai Soewoek Kebumen start dari alun-alun Kebumen. Jalan panjang menuju Soewoek terasa menyejukkan ketika berangkat pagi hari dan sambutan meriah dari puluhan goweser dari Kebumen. Beberapa kilometer dari pantai sempat mampir dulu untuk sekedar makan minum dan melepas canda tawa.

Selepas istirahat sebentar terasa kemudian bahwa cuaca kembali panas dan membuat Rofi tim sweeper kembali beraksi. Kembali yang kaki merasa kram didorong lagi agar kembali bersemangat menyelesaikan rute.

Rofi Tim sweeper beraksi lagi

Jam belum menunjukkan jam makan, tetapi peserta sudah sampai semua di pantai, sudah berselfi ria, sehingga begitu datang ransum, semuanya langsung bubar ke habitat masing-masing. Komunitas Gowes Kebumen langsung berkelompok dengan komunitasnya dan S3Gama serta GamaGo langsung naik bus untuk menuju ke arah Jogja.

Rofi tim sweeper selalu siap di belakang

Tidak banyak yang masih melanjutkan gowes kembali ke Jogja (tim anti loading), hampir sebagian besar peserta sudah menyerah dengan cuaca yang sangat panas di sepanjang jalan Kebumen Jogja. Kini tinggal Rofi tim sweeper dan pasukan pick-up yang bekerja keras manata seluruh sepeda dalam perjalanan Kebumen Jogja. Selesai mengangkut semua sepeda, Rofi tim sweeper melanjutkan mengawal tim anti loading menuju Jogja

Hesiter menemani Rofi tim sweeper