Gowes Ceria 2017 sukses

Ulang tahun Waskita ke 56 ditutup dengan kegiatan Gowes Ceria 2017 25 km keliling seputaran kota. Peserta akhirnya tembus di angka kepala 7 alias lebih dari 700 peserta. Tentu separuh dari jumlah peserta adalah penggembira gowes ceria dan duduk manis di kantor atau mungkin di rumah. Tujuannya daftar ya cuma untuk dapat kaos dan duduk manis di rumah atau datang ke kantor Waskita untuk ikut undian door prize saja. Yang jelas acara Gowes Ceria 2017 sukses bagi semua pihak, baik panitia maupun peserta. Semua peserta dapat menyelesaikan rute tanpa ada halangan, paling tinggi kendalanya cuma capek dan diangkut dengan mobil “loading”.
Acara sedikit molor, tapi tetap konsisten dimulai dan bisa lebih cepat dibanding Gowes ceria tahun-tahun sebelumnya. Didit OP sebagai dirut WKR (Waskita Karya Realty) bertindak selaku goweser sekaligus pengibar bendera start. Dirut WTR (Waskita Tol Road) nampak hadir di deretan paling depan membaur bersama peserta dari berbagai jabatan dan anak perusahaan Waskita Karya. Acara ulang tahun Waskita ini memang diikuti oleh semua anak perusahaan Waskita.
Paling depan bejejer anggota komunitas sepeda Waskita, sering disebut WSKT, sebagai pemimpin rombongan dan pengawal selama dalam perjalanan. Seragam yang dipakai adalah seragam jersey sepeda balap, tapi justru tidak boleh bersepeda dengan kecepatan tinggi, karena fungsinya memberi contoh untuk peserta Gowes ceria, cara bersepeda di Jakarta dengan lalu lintasnya yang tinggi. Sementara bagi tim penyapu malah diperbolehkan untuk bersepeda dengan kecepatan tinggi karena mengejar sesuatu demi lancarnya acara.
Perjalanan sejauh 14 km menuju Taman Menteng terasa berat bagi pesepeda pemula, sehingga beberapa peserta terpaksa dinaikkan mobil agar jarak antara peserta paling depan dan paling belakang tidak terlalu jauh, beberapa diantaranya tidak mau “loading” karena merasa masih kuat, sehingga tim penyapu harus ekstra sabar membujuknya. Meski ada beberapa peserta yang sudah menyerah di kilometer awal, sebelum 5 km bersepeda, tapi dibanding yang sukses masuk ke Taman Menteng bisa diabaikan. Masih banyak slot kosong di mobil “loading”.
Memasuki kawasan Taman Menteng, semua peserta larut dalam keceriaan Gowes ceria dan menikmati nberbagai kuliner yang disediakan panitia. Makanan mulai dari rebusan dan minuman air mineral diserbu oleh semua peserta tanpa memperhatikan tingkat jabatan. Semuanya menyatu dalam suasana Taman Menteng yang asri dan cerah.
Hanya berhenti untuk sekedar melepas haus dan dahaga, peserta langsung mengayuh sepedanya kembali, akibatnya jarak antara rombongan paling depan dengan paling belakang kembali menjauh. Tim penjaringpun kembali harus bersabar mengawal rombongan paling belakang yang didominasi oleh sekretaris direksi beserta tim medis.
Bersepeda Gowes ceria dengan memakai RB (road bike) tentu sangat menyiksa kalau harus pelan-pelan, itulah yang dialami oleh tim penjaring yang sebagian besar memakai RB, karena sepeda non RB sudah dipinjam oleh peserta yang tidak membawa sepeda dan sanggupnya hanya memakai nonRB.
Selama bersepeda dalam acara GC2017, ada dua drone yang ikut beraksi mengabadikan acara. Kualitas gambar dari drone memang biasanya masih dibawah kualitas camera DSLR, tapi untuk kemeriahan suasana terasa sekali bedanya. Peserta langsung bersorak atau melambai setiap drone mendekati mereka. Hanya tim penyapu GC2017 yang dikenal sebagai tim “defender” yang tidak pernah merasakan nikmatnya camera drone di sepanjang perjalanan.
Sisa jarak tempuh yang hanya sekitar 11 km dan tanpa jalan menanjak akhirnya terselesaikan dengan baik dan semua langsung larut dalam acara hiburan di lokasi finish Gedung Waskita Karya. Ada 81 item hadiah yang disediakan, sehingga banyak peserta yang terpuaskan keinginan mendapat hadiah sepeda. Aku sendiri mendapat hadiah sepeda sumbangan dari WKE (Waskita Karya Energi) dan langsung kusumbangkan pada karyawan yang tidak ikut bersepeda karena tidak punya sepeda.
Giliran temanku mas MBR dari bluXpit yang ikut acara GC2017 dan ikut menyumbang sepeda ternyata mendapat hadiah sepeda, ternyata hadiahnya malah diserahkan padaku. Padahal hadiah yang didapat untuk mas MBR adalah hadiah sepeda Stratos yang kusumbangkan untuk acara GC2017. Rupanya ini adalah contoh kalau kita berbuat baik, balasannya akan berlipat-lipat.
Temanku yang lain, pak Agus, yang memimpin tim penyapu ternyata malah mendapat hadiah utama acara GC2017. Dari tim defender berarti mendapat hadiah 2 sepeda dan 1 kompor alias semuanya pulang membawa hadiah. Gowes Ceria 2017 sukses bhagi tim penjaring dan panitia serta dinikmati keceriaannya bagi peserta.
Ping-balik: Gowes Ceria 57th Waskita | Blogger Goweser Jogja
Ping-balik: Milky Way Bromo | Blogger Goweser Jogja