Gowes Pilkada 2017

Pilkada 2017 telah berakhir sukses, paslon no.1 sudah memberi selamat pada paslon no.2 dan no.3 untuk mengikuti pilkada DKI tahap 2. Acara #pilkadaRide yang diadakan oleh komunitas #WSKT juga berlangsung meriah, meski semua pesertanya sangat beragam, apalagi memang acara “Gowes Pilkada 2017” sudah disebutkan di awal pendaftaran, bebas memakai jersey apa saja, bahkan memakai kaospun diperbolehkan.
Suasana santai memang sangat terasa di acara “Gowes Pilkada 2017″, ada yang memakai sepeda dengan ban ukuran 20″, ada juga yang memakai sepeda model 26″ dan 27”. Ada yang start dari Cawang Jakarta Timur dan ada juga yang gabung di tengah perjalanan, saat sudah separuh jalan juga ada yang langsung gowes menuju lokasi finish pribadi, meski sebagian besar tetap mengikuti “tag line” yang disepakati bersama, yaitu “Start together, ride together and finish together!”.
“Tag line” itu memang tidak tertulis, tapi sudah dipahami bersama sebagai jiwa goweser yang super santai. Memang niat awal “Gowes Pilkada 2017” ini sama dengan “Gowes Pilkada 2015” dua tahun lalu. mengisi hari libur dengan kegiatan yang sehat dan dapat meningkatkan kebersamaan kita. Ada 3 (tiga) orang peserta dari luar komunitas WSKT, tapi suasana tetap akrab karena memang begitulah suasana komunias sepeda dimanapun adanya. Selalu guyub dan siap untuk saling menyapa setiap bertemu kenalan baru.
Warijo, sebuah tempat singgah goweser di Pakem Jogja, merupakan ajang pertemuan dari para Goweser dari berbagai komunitas sepeda seluruh Indonesia yang singgah di Jogja. Tidak afdol rasanya kalau ke Jogja tanpa mempir ke WARIJO dulu, Saat ini ada juga tempat yang mulai trendi di Jogja untuk berkumpul dan bersantai ria, KOPI KLOTHOK namanya, tapi bukan hanya goweser yang datang melainkan campuran antara Goweser dan pengendara kendaraan bermesin, baik mobil maupun motor.
“Gowes Pilkada 2017” dimulai dari Cawang menuju ke Monas melalui Kampung Melayu, Casablanca, City Walk Sudirman, dan Bundaran HI. Setelah berputar mengelilingi Monas, sekuatnya, langsung menuju kuliner seputaran TIM (Taman Ismail Marzuki) untuk mengisi lagi sebagian kalaori yang terbakar. Usai mengisi “kampung tengah”, lanjut menuju Cawang via Cikini, Matraman, Kampung Melayu dan Otista.
Jarak sekitar 30 km ini harusnya ditempuh dalam waktu sejam lebih dengan kecepatan rerata 20 kmj, tapi banyaknya acara selfi di sepanjang rute membuat waktu tempuh membengkak sampai hampir 4 jam. Benar-benar gowes super santai dan super ceria. Semua peserta bertanggung jawab pada diri sendiri dan tidak ada panitia yang mengawal atau tim medis yang mendampingi, bahkan tim mekanik juga tidak disediakan oleh komunitas. Semuanya self service, jika bermasalah dipersilahkan menyetop taxi dan pulang sendiri ke tujuan masing-masing.
“Gowes Pilkada 2017” ini kelihatannya menarik banyak pihak untuk mengadakan acara serupa, hashtag yang dipakai adalah #PilkadaRide dan akan ada kelanjutannya di tanggal 19 April 2017 pada saat tahapan ke dua pilkada DKI. Beberapa status teman-teman di socmed mengomentari pilkada tahap ke dua dengan beraneka ragam model, bagi kita tetap berpikiran positip agar hasilnya lebih bagus dan dapat mengeluarkan hasil yang optimal bagi DKI dan Indonesia.
Gowes kali ini terasa beda dengan Gowes Pilkada 2015 karena istriku tidak hanya motret tapi ikut bersepeda menemaniku. Beberapa aktifis tim defender Waskita juga ikut menemani di rombongan paling belakang, seperti biasanya. Memang tidak seperti biasanya selalu finish di Cawang, setelah Monas maka semua peserta Gowes dipersilahkan memilih tempat finish masing-masing yang lebih cocok untuk masing-masing.
Forwarder komunitas WSKT yang ikut acara ini ada yang sengaja memakai sepeda seli kecil untuk meredam kecepatannya. Yang terjadi meskipun sudah memakai sepeda lipat yang kecil, kecepatan gowesnya tetap diatas kecepatan gowes peserta pada umumnya. Mungkin memang selain model sepeda yang bisa mempengaruhi kecepatan, tetapi faktor usia dan “dengkul” lebih dominan sebagai yang mempengaruhi kecepatan.
Bagiku sendiri, acara ini lebih cocok untuk melakukan gowes yang sering dipamerkan pada beberapa komunitas yang kuikuti. Gowes Samara bersama keluarga, berbincang-bincang dengan keluarga di sela-sela gowes dan narsis bersama dengan keluarga. Sepeda Heist-5 model 2016 dipakai istriku dan sepeda Heist-5 versi 2013 dipakai temanku, sehingga aku hanya kebagian sepeda safety yang sudah bertahun-tahun setia mengikutiku.
Waktu juga yang akhirnya memisahkan semua peserta Gowes, istriku langsung terbang ke Jogja dan aku tetap setia dengan suasana Jakarta. Sukses “Gowes Pilkada 2017”, semoga nantinya dapat terpilih pelayan administrasi negara yang terbaik, bagi Jakarta-Indonesia dan bagi kita semua.
Salam sehat !
ntar di Pilgub Putaran ke 2 Ada GoWes Lagi gak nih ? 19 April
SukaDisukai oleh 1 orang
Semoga masih bisa sepedaan di hari pilkada putaran ke-2.
Siapapun yang menang biar menjadi rahasia Tuan 🙂
SukaSuka