Gowes Kalijodo

RB vs Touring Kalijodo

Sudah berkali-kali aku ingin Gowes Kalijodo, gara-garanya lihat tayangan salah satu stasiun TV yang bercerita tentang kisah seorang polisi di Kalijodo. Kalau tidak salah ingat, setelah tayangan itu kaos dengan tulisan “Turn Back Crime” jadi makin laris. Memang logo “Turn Back Crime” itu adalah salah satu bentuk kampanye internasional yang dilakukan interpol dalam rangka menggalang kebersamaan menanggulangi kejahatan transnasional terorganisasi, sehingga aksi polisi di Kalijodo dianggap masyarakat sebagai bentuk perwujudan dari logo itu.

Aku sendiri tidak tahu persis dimana letak Kalijodo, beda dengan letak “Alexis” yang terlihat nyata kalau naik mobil ke airport via Ancol, maka walaupun letak kalijodo juga berdekatan tapi aku belum tahu pastinya. Baru pagi ini aku bisa merasakan aura “bekas” lokalisasi ini, ternyata tidak ada nuansa jaman dulu yang tersisa. Semuanya terang benderang dan bersih, tidak ada kesan gelap dan kumuh, yang ada adalah suasana ceria dengan banyaknya wajah-wajah sumringah di sudut-sudut kalijodo.

Rumput yang hijau terawat rapi, meskipun tetap juga diinjak oleh banyak pengunjung. Kayaknya memang kebiasaan menginjak ruput masih harus tetap diupayakan lebih banyak untuk ditinggalkan. Tempat parkir yang ada memang tidak cukup luas untuk menampung pengunjung yang meluber pada hari libur, sehingga petugas parkir agak kebingungan kalau ada mobil yang memasuki lokasi. Parkir mobil maupun sepeda motor tertata dengan rapi, parkir sepeda yang belum kulihat sampai aku meninggalkan kalijodo.

Heist Kalijodo

Heist Kalijodo

Banyak pelari menuju kalijodo, kayaknya mengikuti acara kalijodo run 5K yang start dan finish di kalijodo. Dengan beraneka model pakaian lari dan bodi yang juga beraneka, tentu jadi pemandangan yang membuat mata orang (laki-laki) kadang-kadang tak bisa fokus melihat jalan.

Sepeda yang kutuntun harus hati-hati menerobos alur aliran pekjalan kaki, bukan sepeda menabrak orang, justru orang yang menabrak sepeda. Kawasan ini memang penuh manusia di pagi minggu ceria, semua sibuk dengan komunitasnya. Para jomblowan juga nampak asyik berselfie ria, sambil jepret sana jepret sini.

Bila perjalanan menuju kalijodo dari Cawang, maka tempat berhenti untuk cuci mata ada di Kota Tua dan di CFD (Car Free Day), bila ada, di arah pulangnya. Kota Tua dengan suasana yang hangat dan CFD yang riuh rendah dengan berbagai macam kegiatan plus aneka kuliner yang sangat beragam.

Bubur FX Senayan

Bubur FX Senayan

Pilihan goweser biasanya adalah bubur atau pecel, sedangkan pilihan para pejalan kaki lebih beraneka ragam. Sosis bakar juga merupakan lokasi yang laris dikunjungi para pejalan kaki. Yang pasti laris adalah stnad minuman CFD, mulai dari air mineral sampai cairan eletrolit.

Perjalanan Cawang – Kalijodo memang baru pertama kutempuh dan mungkin akan jadi rutin ditempuh pada kali lain, karena cukup nyaman untuk rute sepedaan dalam kota. Tidak begitu rame dan cukup meriah suasananya. Tempat berhenti yang disarankan, bisa kota tua atau CFD Senayan yang penuh aneka kuliner pagi jelang siang. Kucatat rute Cawang menuju kalijodo di Endomondo agar suatu saat tidak lupa dan kalau ada yang mau menggunakannya tinggal klik link endomodo Cawang Kalijodo.

RB vs Touring Kalijodo

RB vs Touring Kalijodo

3 komentar

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.